(36)

24.1K 1.4K 224
                                    

"eunghh"

Suara desah dan kecipak memenuhi ruangan besar yang didominasi warna hitam dan abu-abu itu.

Kamar Jaehyun.

Haechan menggeliat saat bibir tebal dan lidah panas Jaehyun menyapu permukaan dadanya.

"Daddyy pa-panasshh"

Jaehyun mengangkat kepalanya, memandang pada wajah memerah pria mungilnya yang masih memejamkan mata sambil meremat sprei.

Bocah itu sangat kacau sekarang, piyama yang ia kenakan sudah terbuka tak terkancingkan, sedangkan celana piyama itu sudah tergeletak dilantai kamar.

Jaehyun benar-benar mengerjai anak itu.

Haechan merasakan lidah Jaehyun kembali bergerak, kali ini tidak hanya menjilati nipple nya layaknya eskrim.
Mulut pria itu mulai meraup tonjolan kecil didada telanjangnya dan menghisap benda itu rakus.
Membuat Haechan menggeliat kegelian.

"Nyahh.. gelii"

Mulut kecil milik si mungil terus merancau.
Sedangkan mata bulatnya masih terpejam erat.

Jaehyun merasakan libidonya naik, entah kapan terakhir kali dia merasakan gairah seperti ini.
Semenjak bersama Haechan, dia selalu menekan napsunya agar tidak menyakiti si kecil.
Tapi tidak untuk pagi ini, dia menginginkan Haechan, dan lagi dia tidak akan membiarkan bocah berisi itu untuk keluar mansion bersama Lucas dan Jungwoo.

"Awww jangan digigit!"

Jaehyun terkekeh pelan melihat wajah marah bayinya yang bercampur dengan gairah.
Terlihat sangat imut dan sensual secara bersamaan.

"Sayang, Daddy menginginkanmu"

Wajah bocah 15 tahun itu merah padam.
Dia tau apa maksud Jaehyun, apalagi keadaan mereka berdua sudah seperti ini.
Orang bodoh pun akan bisa menebak isi otak pria tampan itu hanya dengan sekali lirik.

"Ung tidak mau"

"Kenapa?"

Jaehyun bertanya, tapi tangannya sudah kembali menggerayangi tubuh mulus Haechan.
Mengelus setiap jengkal kulit bak porselen itu membuat sang empu menjerit tertahan.

"Anak nakal, layani suamimu"

Setelah mengatakan itu Jaehyun membuka kedua kaki jenjang bayinya, melihat lubang pink favoritnya yang berkedut seperti menantangnya untuk segera memasuki lubang itu.

Jaehyun meraih botol lub di laci nakas, selalu prepare.
Untuk keadaan mendadak seperti ini.

Haechan hanya diam sambil mengamati Jaehyun yang tengah menuangkan cairan pelumas pada jari pria itu, lalu mendekatkan nya pada lubang mungilnya.

"Andwe"

Entah terlalu gugup atau masih takut, anak itu merapatkan lagi kakinya, membuahkan ekspresi datar dari sang dominan.

"Buka kakimu sugar, Daddy harus melonggarkanya agar kau tak kesakitan"

Dengan paksa Jaehyun membuka kaki pria mungil itu, lalu secara hati-hati memasukkan jemari panjangnya pada lubang pink yang berkedut milik si kecil.
Membuat sang empu berjengit kaget karna sensasi mengganjal pada lubangnya.

Haechan tak lagi menolak, anak itu menggigit bibirnya, antara malu dan menahan rangsangan.

"Sakit?"

Jaehyun memandangi wajah bayinya, melihat bagaimana pria mungil itu menggigit bibir berbentuk hati itu seolah tengah menggodanya.

Haechan menggeleng kecil, menanggapi pertanyaan Jaehyun membuahkan senyum dengan dua cacat dipipi pria dominan itu.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang