(17)

22.6K 1.7K 55
                                    

"mbul, sudah belum?"

Kini Ten, Jungwoo dan juga Taeyong tengah menunggu si makhluk gembul yang mendekam dikamar mandi.
Ya, sehabis mencicipi makanan pedas buatan Taeyong bocah itu langsung berlarian kekamar mandi.
Membuat ketiga pemuda itu khawatir.

"Uhh perut Haechannie sakit hiks"

Sekarang terdengar isakan dari dalam kamar mandi.

"Haechannie, buka ya pintunya? Biarkan kami masuk" Taeyong mencoba membujuk bocah itu.

"Tidak boleh! Haechannie bau"

Ketiganya menghela nafas, astaga anak itu benar-benar keras kepala.

"Ada apa?"

Ketiganya seketika menoleh kearah pintu ketika mendengar suara penuh intimidasi milik Jaehyun.

"Haechan tidak ingin keluar dari kamar mandi tuan"

Adu Jungwoo, Ten dan Taeyong memilih diam.

Jaehyun mendekat kearah pintu dan mengetuknya pelan.

"Baby? Ini Daddy sayang, ayo buka pintunya"

Haechan mencebikkan bibirnya kesal didalam sana.
Mengganggu saja! Padahal si gembul kan masih mulas.
Haechan segera membereskan acara panggilan alamnya dan mencuci tangannya.

Cklek!

Keempat pria dewasa disana kaget saat mendapati wajah lesu dan pucat milik si bocah gembul.

"Panggil dokter" titah si Jung.
Ten dengan sigap langsung menghubungi dokter pribadi keluarga Jung.

Jaehyun baru saja ingin menggendong Haechan, manum ditolak, anak itu menepis tangan Jaehyun yang akan merengkuh tubuhnya dan malah berjongkok.

"Perut Haechannie masih mulas"
Adu si kecil dengan bibir melengkung kebawah.

Jaehyun ikut jongkok, lalu mengelus pipi berisi bayinya.

"Tadi Haechannie makan apa hm?" Tanya Jaehyun dengan nada suara lembut.

"Mie, mie yang sangat enak, tapi pedas"

Taeyong sudah berkeringat dingin ditempatnya, bisa mati dia kalau Jaehyun tau dia yang membuat mie itu.
Bukan ingin meracuni si bocah gembul, Taeyong hanya membuat untuk dirinya dan dua temannya sebenarnya saat si bocah gembul banyak makan itu tiba-tiba muncul didapur dan ikut minta bagian.

Jaehyun menghela nafas, lalu menggendong Haechan paksa, membawa anak beruang itu ke ranjang.

"Minum air yang banyak, agar tidak dehidrasi okey?"

Haechan hanya mengangguk dan segera meminum air putih yang Jaehyun sodorkan.

"Bos"

Jaehyun menoleh, diambang pintu ada Lucas dan seorang dokter keluarga.
Dokter itu seketika membungkuk hormat ketika Jaehyun menatapnya.

"Periksa dia"

Jaehyun menyingkir, membiarkan dokter itu memeriksa bayinya.
Sedikit merengut tak suka saat dokter itu malah menyingkap kaos yang dipakai Haechan dan menekan perut anak itu.

"Habis makan pedas ya?"

Haechan mengangguk lucu menanggapi pertanyaan di dokter.

Dokter itu terlihat menggeledah tasnya, lalu mengambil kapsul untuk diminumkan kepada Haechan.

"Minum ya?"

Haechan menjadi sangat penurut dan meminum kapsul itu tanpa protes.

Disudut lain Lucas dan Taeyong saling tatap dalam hening.
Ada banyak kata yang ingin mereka ungkapkan, tapi tak ada satupun yang memulai, keduanya hanya diam melemparkan tatapan dalam.

"Kau boleh pergi jika sudah selesai"

Dokter itu menggaruk tengkuknya canggung saat mendapati pengusiran tak langsung itu.
Si Jung dengan sikap pencemburu berat miliknya memang menyebalkan.

Lucas sudah akan menyemburkan tawa membahana saat melihat wajah kaku dokter itu sedangkan ketiga pengawal Haechan membeo dengan kompak.

Dokter itu dengan segera membereskan semua barang-barangnya dan membungkuk hormat sebelum pergi.

Jaehyun kembali ke posisinya, duduk dipinggir ranjang.

"Kasian, Tummy kesayangan Daddy sakit ya?"

Jaehyun membelai perut rata Haechan lalu mengecupnya sayang.
Haechan terkikik kegelian.
Sedangkan 4 orang yang jadi obat nyamuk disana hanya merotasikan mata.

"Btw bos, ada orang tua Haechan diluar"

Lucas mengamati pesan teks yang dikirim Hendery bebera detik lalu.
Jaehyun menoleh kearah Lucas lalu memberi tatapan bertanya.
Lucas hanya mengangkat bahunya tanda tak tau.

"Kalian bertiga boleh pergi, dan luc-"

"MOMMYYYYY"

Haechan tiba-tiba bangkit dan meloncat dari atas ranjang, beruntung Lucas dengan sigap menangkap bocah itu sebelum menghantam kerasnya ubin.
Sedangkan Jaehyun dan tiga orang lainnya sudah membeku ditempat, seakan jantung mereka baru saja terlepas dari tempatnya bebeapa detik yang lalu.

Jungwoo mengelus dadanya bernafas lega saat bocah itu baik-baik saja.
Taeyong dan Ten melakukan hal yang sama.

"Jung Haechan, kemari"
Jaehyun menepuk pahanya, membuat Haechan makin gemetar ketakutan
Bocah itu masih trauma denga kejadian tempo hari.
Haechan menggeleng tanpa sadar, menggigit bibirnya menahan isakan.

"Jung Haechan"

Lucas dan ketiga orang lainnya hanya diam saat melihat bocah itu mendekat kearah Jaehyun dan mendudukan diri dipangkuan Jaehyun.
Anak itu masih menunduk dalam.
Jaehyun mengangkat dagu si bocah agar menatapnya.

"Jangan pernah melakukan hal itu lagi" kali ini Jaehyun berbicara dengan nada kelewat serius.

"Aku takut kau terluka sugar" Jaehyun mendekap sayang tubuh bayinya.

Haechan terisak pelan, membuat Jaehyun melepaskan pelukannya guna menatap wajah bayinya.

"Kenapa menangis hm?"

Haechan makin mendusalkan wajahnya kedada Jaehyun, bersembunyi disana.

"Takut"

Cicit si kecil, Jaehyun menghela nafas, mengelus punggung bayinya sayang.

"Daddy terlalu kasar ya? Maaf ya sayang?"

Haechan mendongakkan kepalanya, hidung kecilnya sudah memerah sekarang.
Jaehyun mengulas senyum dan menghapus air mata bayinya.

"Daddy tidak akan menyakitimu, jangan takut"

Haechan kembali menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Jaehyun.

"Kenapa kalian masih disini"

Keempat orang yang tadinya asik menonton itu tersentak kaget dan segera meninggalkan kamar itu untuk menjalankan tugas masing-masing.

"Sudah jangan bersembunyi terus sugar, Daddy ingin melihat wajahmu"

Haechan mempoutkan bibirnya, masih enggan mengangkat wajahnya.
Jaehyun yang gemas segera menggelitik bayinya.

"Hahaha geli Daddy" pekik si kecil sambil tertawa dan bergerak-gerak kegelian.

Jaehyun ikut tertawa melihatnya.

Jaehyun ikut tertawa melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang