(32)

19.2K 1.5K 116
                                    

"sudah sadar ternyata"

Haechan menoleh pada sumber suara, disana mingyu berdiri dengan angkuh.
Penampilan pria dewasa itu berubah total dari terakhir kali Haechan melihatnya.

Rambutnya disisir kebelakang dengan sedikit yang menjuntai kedepan, menampilkan dahi menawan dan rahang kokoh milik nya.

Cara berbusana mingyu dan Jaehyun juga sangat berbeda, mingyu cenderung berpakaian casual, namun masih terlihat elegan.

Mingyu terlihat menyeringai sebelum melangkah mendekat dengan perlahan, bagaikan harimau yang sedang mengincar mangsanya.
Agaknya hal itu membuat si mungil ketakutan.

Haechan menahan diri untuk tidak berteriak saat tubuh kecilnya dihimpit terlampau keras oleh badan besar mingyu.

Pria itu menjulurkan lidahnya, menjilat daun telinga si kecil hingga melenguh.

"Eunghh"

"Suka hm?"

Haechan tak menjawab, dia merutuki mulut bodohnya yang seakan tengah mengundang bahaya untuk dirinya sendiri.

Setelah ia bisa melepas Jeno dan menerima Jaehyun, sekarang apa lagi ini?

"Tuan tolong enghh"

"Tolong apa manis? Hm?"

Haechan menggeliat frustasi, air matanya sudah berkumpul dipelupuk mata, lagi, dia mendapatkan pelecehan, dia merasa begitu murahan.

"Hiks"

Mingyu tertegun dan menghentikan aksinya saat mendapati si kecil menangis, ditangkupnya wajah anak itu, tapi langsung ditepis oleh sang empu.

Tangis anak itu semakin keras tak kala ia menutup wajahnya dengan kedua jemari kecilnya, membuat mingyu entah mengapa merasakan perih dihatinya.

"Apa aku membuatmu takut?"

Haechan tak menjawab, anak itu masih terisak sambil menutupi wajahnya.

Mingyu agaknya digerogoti rasa bersalah.
Tak seharusnya dia langsung melecehkan anak itu disaat dia bahkan belum memperkenalkan dirinya.

"Maafkan aku, istirahatlah"

Setelah mengatakan itu mingyu bangkit dari posisinya tadi dan melenggang pergi.
Meninggalkan si kecil dengan Isak tangisnya.

"Jae-jaehyunnie Daddy hiks"

Sekarang tak ada lagi kata nono, mommy maupun Daddy Minho ketika ia menangis.
Anak itu terus menyebut nama Jaehyun, seakan-akan pria yang ia panggil dapat mendengar tangisnya.

"Haechannie takut"

🌚🌚🌚

Jaehyun memandang tajam kearah bawahannya.
Ya, Seo Johnny, Nakamoto Yuta dan Yukhei yang akan selalu ada pada situasi tergenting.

"Untuk apa kau mau repot-repot menyelamatkan sampah seperti mereka berdua"

Johnny menghela nafas, Jaehyun dengan emosinya memang hal yang sangat ia hindari, tapi melihat dua pria mungil yang rela meninggalkan negaranya hanya untuk mengawal kekasih atasannya itu mendapatkan penyiksaan, dia tak bisa tinggal diam.

"Kendalikan emosimu bung, mereka tak sepenuhnya salah"

"Tak salah eh?" Jaehyun berdecih jijik.

"Haechan, kau tau anak itu sangat keras kepala, mereka bisa apa kalau dia sudah memerintahkan keduanya untuk memasak, aku tau kau sedang kacau, tapi ayolah"

Kini giliran Lucas yang angkat bicara.

"Kau menyalahkan Haechan ku?"

Otak Jaehyun sepertinya sudah tersumpal dengan emosi.
Pria itu sama sekali tak bisa diajak bicara.

"Ini kesalahanku karna akulah yang merekrut mereka, ampuni mereka, dan aku sendiri yang akan menjadi pengawal Haechan mu jika nanti dia sudah ditemukan"

Semua orang kini menatap Yuta tak percaya, pria itu bukan orang yang akan peduli kepada orang lain, bahkan ketika saudaranya terbunuh dia hanya akan diam dan menyaksikan.
Menurutnya orang dihukum sesuai dengan apa yang pernah mereka lakukan.
Tapi ini?

"Baiklah, segera lacak keberadaan Haechan, dan temukan dia"

Ketiga pria itu hanya mengangguk, Lucas sudah akan kembali pada ruang yang berisi ribuan komputer disudut kanan lantai tiga mansion Jung saat tiba-tiba ia berbalik.

"Jungwoo, setelah dia pulih dia akan berada pada timku, aku yang akan bertanggung jawab mengawasinya"

Jaehyun hanya mengangguk singkat, terlalu malas membahas soal orang lain, dia hanya ingin Haechan nya kembali.

"Dan Ten"

Jaehyun berdecih ketika Johnny juga ikut bicara.

"Ambil saja kedua submissive itu dan temukan Haechan ku sialan!"

Wah wah, Johnny isi otakmu terlalu transparan dimata Jaehyun.

Wah wah, Johnny isi otakmu terlalu transparan dimata Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komplit euy kaya martabak😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komplit euy kaya martabak😆

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang