(11)

26.4K 1.8K 102
                                    


Jaehyun hanya diam selama berada di mobil.
Haechan sudah tertidur, anak itu meringkuk dengan nyaman dipangkuannya dengan kepala menempel pada dada bidang sang dominan.
Jaehyun sedikit menunduk saat merasakan pergerakan kecil dari bayi dipangkuannya ini, kembali tangan besarnya ia bawa untuk mengelus punggung si kecil agar kembali tertidur.

"Lapar" mata bulat itu tiba-tiba saja terbuka, mengerjap lucu menampilkan manik kecoklatan yang terlihat begitu jernih.

Jaehyun hanya tersenyum, lalu mengecup puncak kepala bayinya.

"Mau susu coklat?" Tawar Jaehyun, pria itu selalu mengantisipasi kejadian seperti ini saat sedang bersama bayinya, jadinya dia sudah menyiapkan banyak stok makanan dimobilnya.

Haechan mengangguk dengan semangat, tersenyum lebar memamerkan gigi kelincinya.
Jaehyun terkekeh, kembali mendaratkan kecupan-kecupan sayang diwajah bayinya yang seketika mendapatkan protes dari sang empu.

"Isshhh pipiku nanti hilang!!" Nyalak si kecil sambil mencebik lucu.

Jaehyun masih betah menggoda si kecil, membuat supir pribadi pria itu menoleh kearah spion tengah.
Merasa takjub dengan sikap Jaehyun saat ini.

Pria Jung itu membungkuk, membuka  laci kecil disamping jog dan mengeluarkan dua kotak besar susu coklat kesukaan bayinya.

"Minum, katanya tadi lapar"

Haechan seketika melupakan rasa kesalnya pada pria Jung itu, lalu mengambil dua kotak susu coklat itu dengan senyum merekah.
Tubuh kecilnya hendak bangkit, namun lebih dulu ditahan oleh sang dominan.

"Mau kemana?"

"Isshh hanya pindah disamping Daddy!"

"Nope, duduk saja disini, jangan kemanapun"

Haechan merotasikan matanya, jengah dengan sikap menyebalkan orang yang memangkunya ini.

"Baiklah" pasrahnya, lalu membalikkan posisi menjadi duduk membelakangi Jaehyun.

Jaehyun menyerngit tak suka.

"Hey, Daddy ingin melihat wajahmu" protes si Jung kekanakan.

"Tidak mau" bantah si kecil yang sekarang asik menyedot susu coklatnya.

"Baby" rengek Jaehyun.
Jung Jaehyun merengek? Really? Bahkan supir didepan mereka sudah terbatuk cukup parah karna tersedak liurnya sendiri.
Membuahkan tatapan tajam Jaehyun, juga kernyitan bingung Jung Haechan.

"Fokus saja pada jalanan, sampai kau membuat mobilku lecet, ku penggal kepalamu" ucapan sadis itu seketika membuat sang supir membeku ditempat.

Mati kau! Ketauan mengintip.

Jaehyun melingkarkan kedua lengannya dipinggang si kecil, membuat dia secara otomatis bersandar padanya.

"Susunya enak?"

Tanya Jaehyun, kepalanya menunduk memperhatikan bibir mungil merona itu mengerucut lucu menghisap sedotan kecil yang menjadi penghubung antara bibir itu dengan cairan manis berwarna gelap.

Haechan mengangguk lucu, membuat poninya bergoyang2 mengikuti gerakannya.

Jaehyun mengusap lelehan susu disudut bibir bayinya dengan ibu jari, lalu menjilat jarinya sendiri, saat Haechan sudah melepaskan sedotan itu.

"Manis" ucapnya ambigu, yang lebih merujuk pada bibir si mungil, bukan rasa dari susu coklat itu.

"Masih lapar"

Haechan mengeluh, mempoutkan bibirnya dengan kesal.
Jaehyun mengusap-usap perut si kecil, satu tangannya kembali membuka laci untuk mengambil cemilan untuk si kecil.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang