(48)

18K 1.3K 114
                                    

"Hyung Hyung.."

Hendery yang kali ini mendapatkan jatah menjaga Haechan, menoleh pada bocah gembul bersurai karamel itu.

"Iya tuan muda?"

Haechan mengerjakan matanya polos, bibirnya mencebil lucu.
Hendery gemas bukan main, tapi sebisa mungkin dia tak lepas kendali, atau Jaehyun bisa saja memotong tangannya nanti jika ketahuan menyentuh Haechan.

"Kenapa semua orang memanggilku tuan muda! Aku punya nama, Haechannie .. panggil aku Haechannie hyungiee"

Hendery merasakan bulu halusnya meremang saat Haechan memanggilnya hyungie dengan nada yang begitu manja dan terdengar kesal.

"Aku tidak bisa melakukan itu tuan" Hendery menggaruk tengkuknya, mencoba memberi pengertian pada kekasih bosnya ini.

"Hiks" mata bulat bocah gembul itu berkaca-kaca.
Hendery kelabakan.

Gawat! Dia harus bagaimana? Kun, Jungwoo, Lucas maupun Jaehyun sedang tak berada dimansion.

"Sstt uljima, kenapa anda menangis tuan muda?"

Haechan masih terisak, ujung hidungnya sedikit memerah dengan sedikit ingus menghiasi hidung kecilnya.
Hendery sedikit geli dan menahan kekehan saat melihat wajah Haechan yang nampak sangat lucu ketika menangis.
Pantas saja si Jung sampai gila dibuatnya, menangis saja seimut ini.
Ah tidak juga sih, Jaehyun kan memang sudah gila sejak masih jadi berudu.g

"Haechannie.." ucap si bocah dengan sesekali menyedot ingusnya.

"Tuan muda"

"Ishh Haechannie! Hiks huwaaa" tangisnya makin keras.

Tamat riwayatmu Hendery.

"Eh ssst baiklah-baiklah.. Haechannie jangan menangis arra? Nanti Hyung belikan es krim" bujuk Hendery yang saat ini merasa jadi baby sitter dadakan.

Astaga, seluruh pembelajaran yang ia dapat selama menjadi pengawal sepertinya tak berguna disaat-saat seperti ini.
Seharusnya dia ikut kelas menjadi baby sitter saja dulu.

Haechan terlihat senang saat Hendery memanggil namanya, apalagi dengan iming-iming ice cream.
Mata anak itu berbinar cerah seperti mentari.

"Hyung Hyung yang terbaik hehe" kekehan kecil keluar dari bibir berbentuk hati milik Haechan.

Hendery tanpa sadar mengelus dadanya lega.
Dia mengeluarkan sapu tangan dari balik jas yang ia gunakan.
Lalu dengan lembut menyeka ingus Haechan.

"Keluarkan ingusmu Channie" perintah Hendery.

Haechan menurut dan menghembuskan nafasnya kuat-kuat.

"Sepelti ini?" Ucap Haechan aneh karna hidungnya dibekap Hendery dengan sapu tangan.

Ekhem

Hendery kaget dan tanpa sengaja memencet hidung Haechan hingga sang empu memekik.

"Baby, kau tak apa sayang?"

Entah sejak kapan Jaehyun disana, Hendery sering heran pada atasannya itu.
Kenapa dia suka sekali tiba-tiba muncul seperti jin botol dan mengagetkannya.

Haechan mendongak, menatap Jaehyun dengan wajah polosnya.
Dapat Jaehyun lihat jejak air mata masing menghiasi pipi gembul bocah kesayangannya ini.

Jaehyun menatap Hendery tajam, pria itu seketika bergidik ngeri.

"Apa yang kau lakukan Hendery-ssi?"

"Saya tak melakukan apapun tuan"

Jaehyun sudah hampir berbicara lagi tapi urung ketika tubuh gempal bayinya mendusal didekapannya.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang