(71)

11.6K 1K 161
                                    

Jeno menunduk, terlihat merapatkan masker yang ia kenakan, topi hitam yang bertengger dikepalanya juga nyaris menutupi seluruh bagian wajahnya yang tengah sibuk dengan kegiatannya, memilih barang atau lebih tepatnya menguntit si pria manis bersurai pelangi.

"Aku tidak suka rasa itu, no! Bukan yang itu Jungwoo Hyung, yang disana!" Teriak Haechan cukup keras membuat beberapa pengunjung lain meliriknya.
Jungwoo sampai malu sendiri rasanya menemani bayi beruang ini belanja.

"Yang ini?" Jungwoo mengangkat kotak susu strawberry tinggi-tinggi dengan wajah kesal, Haechan itu pintar sekali memperbudak orang.

Lihat! Bahkan anak itu tak mau beranjak sedikitpun dari troli yang ia duduki, lebih memilih meneriaki Jungwoo jika mengambil barang yang tak sesuai keinginannya.

"Iya yang itu!" Kesekian kalinya Jungwoo menghembuskan nafas keras, mencoba sabar menghadapi Haechan, toh ini memang pekerjaannya.

Jeno mengembangkan senyum, nampak begitu tampan dan manis secara bersamaan jika saja wajahnya tak tertutupi masker dan topi.
Dia mengamati bagaimana senangnya Haechan ketika menerima tiga kotak besar susu strawberry kesukaannya.

Tanpa sadar ia menggigit bibir bagian dalamnya, Haechan memang sangat menggemaskan, tak pernah berubah dari dulu, itu membuatnya semakin tak sabar merenggut bayi gembul itu dari tangan kotor Jung Jaehyun.

Hanya tinggal menunggu waktu, bersabarlah sedikit lagi Lee Jeno.

"Kalian sudah selesai atau belum?"

Lucas menghampiri kedua pria manis yang masih saja sibuk berdebat sedari tadi.
Niat awal dia hanya akan menjadi driver, menunggu keduanya berbelanja dan menghabiskan waktu dengan main game sampai keduanya selesai.
Namun sudah tiga kali ia mengulang game offline yang dia download kedua pria manis itu tak kunjung kembali.
Dengan melihat Haechan dari chip yang tertanam ditubuh anak itu, Lucas bisa dengan mudah tau dimana lokasi mereka.

"Eoh? Bagaimana Hyung tau aku dan Jungwoo Hyung disini?" Haechan mengerjapkan mata polos.

Lucas terkekeh, lalu menunjukkan ponsel miliknya.

"Ada chip yang tertanam ditubuhmu"

Sontak jawaban Lucas membuat Haechan maupun Jungwoo melongo.
Bahkan Jungwoo tak menyangka, Jaehyun bisa segila ini.

"Huh? Jangan bercanda!" Tuding Haechan, tangannya dengan kesal ia lipat didepan dada dengan bibir yang ia majukan beberapa senti.

"Tidak percaya ya? Coba rasakan ini"

Lucas memegang lengan kiri Haechan, lalu meraba mencari letak chip itu sebelum sedikit menekannya.

Mata Haechan membulat, dia menatap Lucas tak percaya.

"Kau percaya sekarang?" Lucas menyeringai.

Sungguh, Haechan tak bohong, dia bisa merasakan ada benda kecil didalam lengannya, tapi bagaimana bisa dia tak sadar ataupun merasakan keberadaan benda itu sebelumnya?
Dan kapan Jaehyun memasang pelacak itu pada tubuhnya? Haechan tak habis pikir.

Tanpa ada satupun yang sadar, semua yang mereka lakukan terekam dalam pengamatan salah satu pengunjung mall yang sejak tadi mencoba menguping.

Ya, Lee Jeno dengan penyamarannya.
Seringai terbentuk pada bibir tipis pria itu tanpa ada satupun yang tau.
Sekelebat ide mulai bermunculan, kali ini jika dia mengambil Haechan tak akan ada seorangpun yang tau dan bisa melacaknya.

"Kau tak perlu khawatir lagi akan diculik Haechan, karna dengan pelacak ditubuhmu ini kami akan dengan sangat mudah tau lokasi tempat kau berada" Lucas mengusak rambut anak itu gemas, sebelum mendorong troli melewati Jeno menuju meja kasir.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang