Kaki dengan gesit berlari menyusuri lorong rumah sakit menuju tempat persalinan dimana Sana berada, sebenernya beberapa hari yang lalu Sana sudah di rawat di rumah sakit agar tidak repot jika nanti terasa mulas karena Dahyun tidak selalu di rumah, Dahyun harus kerja menggantikan posisi Sana di kantor semenjak Sana hamil.
Didepan ruang persalinan terlihat anggota keluarga Kim dan Minatozaki yang dengan kompak menunggu sambil sesekali menenagkan para perempuan yang sesekali meringis mendengar teriakan Sana yang sepertinya kesusahan mengeluarkan bayi yang sudah di kandungnya selama 9 bulan lebih.
"anda suaminya?" tanya dokter yang keluar dengan tergesa pada Lisa yang sedang mengupil sambil menyender di tembok depan pintu ruang persalinan VIP.
"eh bukan dok dia tuh yang suaminya" Lisa menunjuk Dahyun yang sedang berusaha menormalkan nafasnya akibat berlari dari lobi menuju kesana karena terlalu panik mendengar kabar jika Sana sedang melahirkan.
"iyahh dok saya suamih nyah" sahut Dahyun dengan nafas yang masih terengah.
"oh baik tuan ayo masuk, istri anda menyuruh anda masuk" Dahyun mengangguk mengikuti dokter masuk kedalam ruangan yang terdapat Sana yang sedang berjuang mengeluarkan bayi mereka hingga keringat mengguyur tubuh Sana.
Dahyun menghampiri Sana meraih tangan itu untuk di genggamnya memberi semangat pada sang belahan jiwa yang kini sedang berjuang keras.
"ayo kamu pasti bisa, ini demi Hyuna anak kita" bisik Dahyun pada Sana yang sudah mulai melemas karena Sana sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya yang ada di tubuhnya, tapi apa daya jika Hyuna sangat bandel seperti Dahyun hingga dia tidak mau keluar walau dokter sudah berusaha keras membimbing Sana.
"aku gak kuat, itu sangat sakit" lemah Sana yang sudah tidak lagi memiliki kekuatan untuk mengeluarkan bayi mereka.
"please mommy harus bisa, demi aku, demi keluarga kecil kita mommy" air mata Dahyun menetes melihat betapa lemahnya sang istri bahkan untuk berbicara saja dia sudah seperti oraang yang sedang mabuk.
"aku gak bisa"
"kamu harus bisa, kamu harus wujudin cita-cita kamu yang ingin mengasuh dan memandikan bayi kita, saat aku bekerja kamu akan ada yang menemani dan kamu tidak akan lagi kesepian menungguku pulang" bujuk Dahyun yang berusaha membangkitkan kekuatan Sana yang lagi-lagi usahanya gagal.
"please atau aku bakal selingkuh sama Momo noona dan melakukan apa yang kita lakukan setiap malam" setelah mendengar itu entah kenapa kekuatan Sana menjadi terisi kembali dan menggapai rambut Dahyun dengan kesal.
"awas saja kalo kamu benar-benar selingkuh dengan Momo akkhhhh sakithhhh" sambil mengomel Sana mendorong keluar bayi yang berusaha ia keluarkan sampai bayi itu keluar dengan sempurna membuat dokter yang menangani Sana tersenyum senang dan Dahyun yang tersiksa karena rambutnya menjadi sasaran empuk Sana.
"bayi anda perempuan" ujar dokter membuat Sana melepaskan cengkramannya di rambut Dahyun.
"baby girl welcome to the world" sorak Dahyun dengan air mata yang terus mengalir saat sang anak mulai di letakan di dada sang istri, Dahyun sempat di tawari dokter untuk menggendong anaknya pertama kali sebelum Sana tapi Dahyun menolak agar Sana saja yang terlebih dahulu menggendongnya.
Suara tangisan bayi membuat emosi Sana seketika terhenti dan di gantikan kebahagiaan yang tiada tara apalagi saat anaknya di letakan di dada miliknya untuk melakukan skinship pertama mereka.
Dahyun menangis melihat betapa lucu anaknya yang kini sedang berada di dada Sana dengan Sana yang juga menangis mendengar anaknya menangis di pelukannya.
"kamu berhasil" saat Dahyun hendak mengecup bibir Sana, Sana mendorong bibir Dahyun lemas membuat semua yang ada disana terkekeh melihat pasangan muda yang kini sedang berbahagia itu.
"jangan deket-deket apalagi cium-cium, sana kamu minta aja sama Momo" Dahyun mengulas senyum melihat Sana yang sempat-sempatnya ngambek di kondisi seperti ini.
"dasar kamu, udah jadi mommy juga masih aja ngambekan" dengan tiba-tiba Dahyun mengecup bibir Sana hingga sang pemilik bibir tersenyum dan melupakan kekesalannya pada sang suami yang sempat menggodanya.
Tapi godaan Dahyun yang di kondisi genting itu sungguh manjur sampai Sana langsung sadar kembali dan berhasil mengeluarkan baby Hyuna mereka.
"nona Sana, bayi anda harus segera di bersihkan terlebih dahulu dan anda juga harus di pindahkan ke ruang rawat anda. Untuk tuan Dahyun silahkan anda tunggu di luar memberi kabar bahagia ini pada keluarga anda" dengan semangat Dahyun keluar dari ruangan itu dan langsung memeluk Lisa yang masih betah mengupil di tempat yang sama.
"hyung Sana berhasil" dengan kaku Lisa membalas pelukan Dahyun menepuk punggung sang adik dengan lembut sambil membersihkan kukunya yang masih terdapat kotoran hidung ke jas kantor milik Dahyun.
Dahyun melepaskan pelukannya beralih pada yang lainnya yang satu persatu mulai memberikan selamat padanya terlebih para sahabat Sana berada disana termasuk Mina yang asalnya berada di jepang buru-buru ke korea untuk menjenguk Sana beserta anaknya.
"anak eomma sudah menjadi daddy ruapanya" eomma Kim memeluk sang putra setelah mendapat giliran terakhirnya.
"ne eomma, Dahyun jadi daddy" tangis Dahyun di pelukan sang eomma.
Tak lama ruangan terbuka menampakkan beberapa perawat mendorong box bayi yang tertutup kain menuju ruang rawat Sana.
-
Saat ini Sana sudah berada di ruang rawatnya bersama baby Hyuna yang sekarang sudah di bersihkan dan memakai pakaian yang serba pink hasil pilihan seorang Kim Dahyun dengan sedikit di beri bumbu perselisihan dengan Sana yang menginginkan anaknya di pakaikan pakaian warna biru, namun Dahyun menolaknya karena anak mereka adalah anak perempuan bukan anak laki-laki.
"yak Sana ya, lihat ini! Mata putrimu berwara biru" kaget Nayeon saat melihat mata baby Hyuna yang sedikit terlihat dengan memperlihatkan mata biru langinya.
"really?" balas para perempuan yang akhir nya mengerumuni baby Hyuna untuk melihat perbedaan mata baby Hyuna dengan mata kedua orang tuanya.
"yah kok bisa padahal orang tuanya tidak memiliki mata biru" sahut Mina yang di angguki semuanya.
"itu tidak aneh karena istriku memiliki mata biru" seluruh mata melirik kakek Minatozaki yang sedang duduk di sofa mentap mereka dengan senyum.
"woah berarti anak kalian sungguh istimewa" Sana membalas senyum ucapan Momo yang kini sedang menatap baby Hyuna bersama teman-teman Sana yang lain.
Ceklek
Seluruh mata tertuju pada Dahyun yang kini sedang berdiri dengan kopi di tangannya dan Lisa beserta Nojambro yang berada di belakang tubuh Dahyun.
"kamu dari mana?" tanya Sana pada sang suami.
"aku barusan beli kopi di anter sama hyung dan mereka" Sana mengangguk menatap Dahyun yang kini sedang duduk di kursi samping ranjang rumah sakit.
"Sana selamat" ungkap nojambro dengan serentak yang di balas anggukan Sana.
"Sana selamat buat kamu" ungkapan ini berasal dari sang kakak ipar yang sedang berdiri kaku di hadapan Sana dan itu berhasil membuat mereka tertawa.
"yak kenapa kau terlihat kaku seperti itu?" tanya appa Kim yang melihat putra sulungnya sedang gugup.
"disini banyak perempuan cantik appa, aku jadi malu" semua tertawa mendengar balasan dari Lisa yang sedikit cringe hingga membuat para perempuan tersipu walau mereka sudah memiliki tambabatan hati masing-masing.
Diliputi 2Yeon, MiChaeng, JiTzu dan Momo yang berbeda sendiri karena jomblo. Btw Dahyun sama Tzuyu udah berdamai walau Tzuyu sedikit takut jika berhadapan dengan Lisa.
"Momo jomblo tuh oppa? Kalo mau mah ambil aja dari pada karatan, keliatannya juga Momonya mau tuh oppa?" sodor Jihyo yang berhasil membuat Momo malu setengah mati.
"yak Jihyo shi!"
"hehe iya dianya mau, tapi sayanya yang gak mau" walau membalas sambil tersenyum, tapi rasanya sungguh menusuk karena itu adalah perkataan yang sungguh menusuk bagi Momo.
Maaf telat...
Sorry for typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
accident
FanfictionOnly my couple SaiDa. Jangan menganggap serius apa yang aku tulis di cerita ini karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang datang di waktu gabut akibat pandemi, bahkan saking gabutnya aku berak sambil bawa handphone buat nemenin aku di kamar mandi. Y...