33

1.7K 169 53
                                    

Dahyun saat ini sedang berbaring di ranjang hotel dengan keadaan telanjang karena tubuhnya sedang di obati Sana menggunakan salep yang ia dapatkan dari pihak hotel.

Sebelumnya Dahyun juga sudah meminum obat alergi sehingga tubuhnya sekarang sudah tidak terlalu gatal, namun bekas bentol-bentol itu belum hilang sampai harus di balut salep agar mengempis dan tidak meninggalkan bekas.

"cah selesai, kamu jangan dulu pakai baju nanti salepnya nempel" Dahyun mengangguk sambil menutupi bagian juniornya dengan menggunakan handuk kecil yang ia bawa dari dalam kamar mandi.

"sayang, pas kamu makan sandwitch tadi kamu gak ngerasa gitu ngunyah sesuatu yang aneh dan asing di mulut kamu?" Dahyun menggeleng menanggapi pertanyaan Sana.

"aku gak ngerasa aku fikir itu telur"

"astaga sayang, tekstur telur sama daging lobster itu beda loh, seharusnya kamu bisa bedain itu tau? Kalo ginimah pengalaman memasak kamu gak ada gunanya" heran Sana yang di tanggapi senyum konyol sang suami.

"lah kok kamu salahin aku, suruh siapa coba kamu pesen makanannya yang begituan semua, akukan gak tau kalo isi sandwitchnya ada ranjaunya" Dahyun bangun dari berbaringnya dan melilitkan handuk kecil tadi di pinggangnya.

"mau kemana?"

"mau ngambil celana dalam" Sana mengangguk melihat Dahyun yang sedang memakai celana dalamnya tanpa malu walau Sana melihatnya.

Dahyun duduk di sofa yang sebelumnya pernah mereka duduki yang menghadap langsung kearah jendela besar, Dahyun duduk di sana dengan hanya menggunakan celana dalam karena tahulah salepnya belum kering.

Sana menghampiri Dahyun dan ikut mendudukan bokongnya di sofa yang sama.

"kalo kamu sakit gini, nanti malem kita gak bisa buat baby dong" cemberut Sana menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa sambil bersedekap dada.

Dahyun melirik Sana sekilas dan langsung mengalihkan kembali pandangannya ke depan.

"kalo aku udah minum obat alergi dan udah di salepin gini nanti sore juga sembuh kok, jadi kamu jangan khawatir ne?" Sana mengangguk dan hendak memeluk Dahyun, namun dengan cepat Dahyun menolak karena salepnya.

"yah aku juga gak bisa peluk kamu" cemberut Sana makin menekuk wajahnya.

"aih kenapa akhir-akhir ini aku ngerasa kalo kamu jadi lebih manja sama aku" ucap Dahyun spontan.

"yak emangnya aku pernah manja sama kamu?"

"dih kata siapa kamu gak pernah manja, yang suka nyosor-nyosor dan selalu pengen ini pengen itu siapa hayo?" ledek Dahyun yang mendapatkan jeweran manja dari Sana.

"oh kamu gak ikhlas gitu manjain aku" Dahyun meringis merasakan perih di telinganya yang di tarik Sana.

"aduh iya-iya maaf" Sana melepaskan jewerannya dan mengalihkan wajahnya menghindari melihat Dahyun.

"aku ngambek sama kamu" teriak Sana dengan suara cutenya.

Tiba-tiba ide jahil merlintas begitu saja melewati otak polos Dahyun, Dahyun berencana akan menggoda Sana sampai Sana makin ngambek.

"hhhh kamu ngambek gini aku gak bakal mau bikin baby sana kamu" Sana menatap Dahyun tajam.

"aku bakal perkosa kamu pas kamu tidur" dingin Sana.

"wah kalo itumah aku yang untung dong" Dahyun tertawa membalas ucapan Sana yang berencana akan memperkosanya.

"Dahyun!" rengek Sana melempari Dahyun dengan bantal sofa tanpa peduli jika nantinya itu akan terkena salep yang menempel di tubuh Dahyun.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang