18

1.4K 174 23
                                    

Saat Dahyun hendak bangkit dari posisinya, Sana malah menarik leher Dahyun hingga Dahyun sekarang ini berada di atas Sana sambil menahan tubuhnya agar tidak menimpa tubuh mungil Sana.

"Sana kumohon berhenti melakukan hal yang akan membuatmu menyesal" peringat Dahyun melepaskan tangan Sana yang berada di lehernya.

Dahyun melangkah ke arah lemari mangambil pakaiannya dan langsung memasuki kamar mandi yang sepertinya Dahyun akan mandi karena sekarang ini waktu sudah memasuki waktu menjelang makan malam.

"aish dia terlalu baik" gumam Sana membangkitkan tubuhnya yang berada di sofa dan melangkahkannya menuju buku novelnya yang berada di nakas samping ranjang.

Sana duduk menyender di headboard ranjang sambil membaca bukunya dengan fokus, Sana berupaya menghilangkan fikiran kotornya yang berencana ingin melakukan hubungan suami istri dengan Dahyun karena bagaimanapun juga Sana wajib melayani Dahyun sebagai seorang istri. 

Dahyun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap, Dahyun berjalan ke arah meja rias mengambil sisir untuk menyisir rambutnya yang berantakan.

Sesudahnya Dahyun berjalan menghampiri Sana yang sedang membaca sambil menyender di headboard, Dahyun mengambil bukunya hingga Sana saat ini menatapnya kesal karena bukunya di ambil secara tiba-tiba.

"sayang kembalikan" rengek Sana yang di balas gelengan.

"kamu harus mandi Sana, bentar lagi makan malam" Dahyun menarik Sana menuju pintu kamar mandi dan memasukannya ke dalam.

Sana yang di tarik seperti itu hanya pasrah saat di masukan ke dalam kamar mandi tanpa di bekali baju ganti.

Fikiran kotor tiba-tiba melintas di kepala Sana hingga Sana berniat untuk keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan bathrobe yang biasa ia pakai, Sana akan keluar dengan hanya menggunakan handuk yang akan menutup bagian dada hingga batas pahanya saja.

"oke call kita lihat nanti" gumam Sana tersenyum smirk sambil terus membuka seluruh pakaiannya dan menaruhnya di keranjang cucian.

Setelah selesai dengan semua ritual mandinya, Sana keluar dari dalam Sana dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi separuh badannya yang masih sedikit basah.

Sana yang melihat Dahyun sedang berdiri sambil memandangi pintu kaca balkon yang tertutupun, langsung bergegas menghampirinya dan melingkarkan tangannya di perut Dahyun dengan erat hingga Sana sendiri menasakan jika payudaranya menempel sempurna di punggung Dahyun.

"Sana itu kamu?" tanya Dahyun gugup sambil berusaha melepaskan tangan Sana yang melingkar di perutnya.

"wae? Kau tidak suka di peluk seperti ini?" tanya Sana merengek dan terus menahan tangannya yang bersaha di lepaskan Dahyun.

"bukan seperti itu, aku hanya merasa tidak nyaman saja dengan milikmu menempel di punggungku" lembut Dahyun yang membuat Sana mengalah dan melapaskan pelukannya dari tubuh Dahyun.

Dahyun membalikan badannya ke arah Sana dengan menampilkan senyum manisnya hingga mata Dahyun hilang dan gantikan dengan lengkungan yang berbentuk bulan sabit.

"apa ini rencanamu yang ingin menggodaku lagi hmm?" Sana mengangguk polos hingga membuat Dahyun gemas sendiri melihatnya.

"jangan seperti itu ne? Kita akan melakukan itu saat waktunya sudah tiba, saat ini aku belum siap karena aku belum mencintaimu" Dahyun menarik Sana ke dalam dekapan hangatnya secara perlahan.

"apakah kau sangat kesulitan hanya untuk mencintaiku hmm? Ini tidak adil karena aku sudah mencintaimu sebagai pengganti Tzuyu sedangkan kau sama sekali tidak menaruh rasa untukku" isak Sana mencengkram erat piama yang di pakai Dahyun untuk menumpahkan emosinya.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang