03. Dahyun ngambek

1.1K 123 3
                                    

Sekitar tengah malam Dahyun baru pulang bekerja karena Dahyun harus lembur untuk niatnya yang ingin cuti selama satu bulan menemani Sana dan merasakan bagaimana lelahnya Sana mengurus sang putri sendirian.

Tidak seperti biasanya, Dahyun tidak menemukan Sana sedang menunggu di sofa sambil tertidur, kaki Dahyun melangkah lebih masuk menuju kamar mereka membuka pintunya secara perlahan agar tidak membuat insan yang di dalamnya terbangun.

Benar saja, saat ini terlihat Sana sedang tertidur dengan baby Hyuna yang berada di pelukannya. Dahyun meringis saat melihat payudara Sana yang terbuka seperti baru saja menyusui baby Hyuna yang terbangun karena baby Hyuna yang masih terbangun di temani Sana yang sedang tertidur.

Dahyun tidak langsung menyentuh baby Hyuna dan malah memilih mandi karena Dahyun ingin menuruti pesan Lisa yang selalu mengingatkannya untuk tidak menyentuh baby Hyuna saat Dahyun dalam keadaan berkeringat.

Sepengeluarnya Dahyun dari kamar mandi, Dahyun sudah mengenakan piama berwarna biru langitnya yang memiliki gambar boneka teddy di seluruh sisi piamanya, saat Dahyun hendak mengambil sisir di meja rias Dahyun tidak sengaja melihat baby Hyuna yang sedang tengkurap sedikit lebih jauh dari tubuh Sana dan hampir terjatuh dari atas ranjang mencium kerasnya lantai yang tertutup karpet.

Dahyun buru-buru mengambil baby Hyuna untuk di gendongnya sebelum baby Hyuna berhasil jatuh, helaan nafas lega Dahyun keluarkan mengusap punggung baby Hyuna yang sedikit terkejut karena Dahyun mengambil baby Hyuna secara tiba-tiba.

"dasar bandel, untung kamu gak jatuh? Gimana coba kalo jatuh hah?" Dahyun mengomeli baby Hyuna yang malah tertawa mendengar omelan Dahyun.

"hais kamu ini memang seperti mommy mu yah? Di marahin itu dengerin bukan malah tertawa?" Dahyun mencubit hidung mancung baby Hyuna.

"hey kamu bikin ulah lagi yah? Berapa kali daddy bilang, jangan buat mommymu cape terus dong, kasian mommynya tuh" Dahyun menimang-nimang baby Hyuna mengelilingi seluruh penjuru kamar agar baby Hyuna mau tertidur.

Lama Dahyun menimang-nimang baby Hyuna, baby Hyuna akhirnya tertidur membuat Dahyun lega dan meletakan baby Hyuna di keranjang bayinya. 

Dipandangnya sang istri yang kini sedang tertidur dengan satu payudara yang keluar bekas baby Hyuna, Dahyun merangkak naik menidurkan tubuhnya di hadapan Sana menarik hati-hati tali bra Sana sampai payudara Sana tidak lagi tersebar bebas di hadapan Dahyun.

Satu tangan mengusap lembut pipi Sana yang sekarang mulai sedikit menirus dan tubuhnyapun menjadi sedikit lebih kurus di banding satu minggu yang lalu saat dia bertanya apakah dia gendutan atau tidak.

Tanpa terasa air mata mengalir dari pelupuk mata membasahi pangkal hidung dan mengalir melewati mata sebelahnya lagi sebelum menetes membasahi bantal.

"aku bukan suami yang baik buat kamu" batin Dahyun.

Dahyun mengangkat kepala Sana menelusupkan tangan kanannya untuk menjadikan tangannya sebagai bantal kepala Sana, Dahyun menarik tubuh Sana secara perlahan mendekat kearah Dahyun untuk di peluknya secara erat.

"good night"

-

Sana merasakan jika tubuhnya saat ini sedang di peluk seseorang yang Sana yakini jika yang memeluknya itu adalah sang suami.

Sana mengingat jika semalam Sana tertidur sambil menyusui baby Hyuna, dengan khawatir Sana melirik ke arah belakang Dahyun yang terdapat baby Hyuna yang sedang tertidur di keranjang miliknya.

Helaan nafas Sana keluarkan saat mendapati jika baby Hyuna berada di keranjang bayi miliknya.

"sayang ireona" ucap Sana dengan sedikit menepuk-nepuk pipi Dahyun.

"sayang hey kamu harus kerja"

"daddy hey ayo bangun" Dahyun akhirnya membuka matanya, saat Dahyun membuka matanya Sana mendapati jika mata Dahyun memerah yang memiliki arti jika Dahyun baru tertidur sebentar.

"kamu pulang jam berapa semalem?"

"sekitar jam 1 pagi dan saat aku pulang aku liat baby Hyuna yang belum tidur, jadi aku tidurin dulu sampe jam 2 dan aku baru tidur jam 3 karena aku harus ngamatin perkembangan kamu sama baby Hyuna dulu" jelas Dahyun dengan matanya yang masih ia tutup untuk mengumpulkan nyawa.

"kenapa kamu gak bangunin aku?"

"aku gak tega liat raut cape kamu pas tidur, kamu jangan khawatir aku gak papa kok? Lagian kan aku juga harus ambil andil dalam ngurus baby Hyuna" Sana membuang nafas kasar membuat Dahyun gemas mengecup bibir Sana tanpa permisi.

"kamu kurusan mom" ucap Dahyun.

"benarkah? Tapi aku gak ngerasa"

"jangan capek-capek, aku gak suka kamu sakit" Sana mengangguk dan langsung membangkitkan tubuhnya melepaskan diri dari pelukan Dahyun.

"kamu mandi gih, aku mau masak dulu mumpung baby Hyuna belum bangun" Dahyun mengangguk dan langsung berjalan masuk ke kamar mandi.

Sana berjalan ke arah dapur mengikat rambut panjangnya mengambil beberapa bahan makanan di kulkas untuk di jadikan sarapan yang bisa di makan oleh Dahyun dan dirinya sendiri.

Lama berkutat dengan wajan dan spatula, Sana merasakan jika pinggangnya di peluk Dahyun yang kini sedang menciumi belakang telingnya.

"yang, aku lagi masak ih" tegur Sana yang malah di abaikan Dahyun.

Dahyun menaikan tangannya menyentuh payudara Sana, sana yang mendapat perlakuan seperti itu dari sang suamipun hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan desahan karena Dahyun memijit payudaranya sekaligus memberikan tanda di belakang telinganya.

"sayanghhh" Dahyun mematikan kompor membalikan tubuh Sana menjadi menghadap ke arahnya.

"aku rindu kamu" sendu Dahyun menyalipkan poni panjang Sana ke belakang telinga.

"tapi kamu harus kerja sayang" Dahyun menghela nafas melepaskan tubuh Sana dan mendudukan tubuhnya di meja makan menunggu Sana menghidangkan makanan untuknya.

Setelah Sana memberikan makanan bagiannya Dahyun langsung memakan makananya tanpa suara, Sana sekarang hanya bisa bernafas lelah menyadari bahwa suaminya sedang kesal padanya karena lagi-lagi Sana harus menolak keinginanya.

"yang, kita lakuin itu malam nanti aja yah, besokkan hari minggu jadi kamu bisa leluasa nikmatin tubuh aku?" Dahyun mendongak menatap Sana dengan senyum.

"gak papa kalo kamu gak mau juga, aku minta maaf karena aku udah bersikap kekanakan" Dahyun bangkit dari duduknya mengambil tas kantor yang ia letakan di sofa dan langsung pergi kekantor tanpa berpamitan pada Sana yang sedang duduk menunduk di meja makan.

Sana menangis menutup wajahnya, yang tadinya Sana lapar Sana menjadi tidak lapar dan meninggalkan makanannya menuju kamar menemui baby Hyuna yang ternyata sudah terbangun dan menengkurapkan tubuhnya memainkan boneka yang berada disana.

Tubuh di tidurkan meringkuk sambil menutup wajah menangis sejadi-jadinya, ini adalah pertengkaran pertama mereka setelah memiliki baby Hyuna. Jika mereka bertengkar biasanya Dahyun tidak akan berbicara pada Sana dalam jangka waktu yang cukup lama, Sana lebih baik di maki dari pada ucapannya hanya di balas singkat oleh Dahyun.

Sana tahu Dahyun pasti sangat merindukannya, apalagi mereka hanya bermanja pada saat seminggu yang lalu dan mereka hanya melakukan itu pada satu bulan yang lalu, tapi bisakah Dahyun mengerti bagaimana keadaannya. Baru di tolak begitu saja Dahyun langsung marah dan memilih tidak berbicara banyak padanya.

"jahat"

Sorry for typo.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang