02. gak ada judul

976 112 0
                                    

"tidak perlu karena kayaknya kamu sudah nyaman panggil aku itu" Dahyun mengecup lama bibir Sana merasakan kerinduan yang di limpahkan Sana padanya, walau mereka tinggal dan tidur bersama tapi mereka hanya bisa bertemu saat pagi hari karena pada malam harinya Dahyun selalu pulang larut yang terkadang menemukan Sana tertidur di sofa menunggu kepulangan Dahyun yang berujung ketiduran di sofa.

"ahhh sayanghh" desah Sana saat Dahyun meremas lembut payudara milik Sana.

"aku pengen kamu" Sana menggeleng membuat Dahyun cemberut.

"kita ngelakuin itu satu bulan yang lalu loh, masa kamu gak mau sih"

"aku bukan gak mau tapi aku lagi dapet" Dahyun menghela nafas menyenderkan punggungnya di sofa memejamkan matanya sebentar.

"maaf" cicit Sana yang membuat Dahyun membuka matanya melepas nafsu yang sedang menguasainya begitu saja, Dahyun tersenyum menular pada Sana yang sekarang sedang tersenyum juga.

"tak apa, toh itu memang sering terjadi pada perempuan" ucap Dahyun yang berusaha mengerti.

"mommy?" Sana berdehem membalas panggilan Dahyun.

"aku rasa baby Hyuna memiliki hidung dan bibir milikmu, tapi matanya dan kulitnya sepertiku. Apa kamu sudah mengetahuinya sejak lama?"

"hmm mungkin kamunya aja yang terlalu sibuk! Hah, yang memang kamu gak bisa ambil cuti cuma satu hari buat aku?"

"aku belum coba, tapi aku akan berusaha biar aku bisa cuti satu bulan buat nemenin kamu sama baby Hyuna" balas Dahyun.

"beneran?" tanya Sana senang.

"aku bakal ngomong sama kakek, moga aja di bolehin yah?" Sana mengangguk menyenderkan kepalanya di dada Dahyun.

Lama mereka dalam posisi seperti itu, tiba-tiba baby Hyuna menangis hingga membuat Sana langsung turun dari pangkuan Dahyun dan berlari masuk kekamar memangku baby Hyuna yang tadinya berada di keranjang babynya.

Sana mempereteli kancing kemeja couplenya dengan Dahyun di bagian atas dan mengeluarkan satu payudaranya menyodorkan putingnya pada baby Hyuna agar baby Hyuna berhenti menangis.

Melihat tanggung jawab akan istrinya yang selalu sigap dalam mengurus baby Hyuna, Dahyun tersenyum menatap wajah lelah sang istri yang sedang menyusui baby Hyuna yang sekarang sudah berhenti menangis.

Kaki melangkah maju menghampiri Sana dan mendudukan bokongnya di samping Sana menarik kepala itu untuk di sandarkan di bahunya.

"i love you" ungkap Dahyun mengecup pucuk kepala sang istri dengan lembut.

Sana mendongak menatap manik monoloid yang selalu membuatnya jatuh cinta berkali-kali.

"i love you too" Sana mengecup bibir sang suami dengan lembut tanpa nafsu dan hanya ada cinta serta kasih sayang di dalamnya.

Sana merasakan jika baby Hyuna sekarang tidak lagi menghisap putingnya, ciuman di lepaskan menatap sang putri yang kini sedang menatap kearahnya beserta sang suami dengan netra biru yang tampak indah.

"hey kamu lagi liatin mommy yah?" tanya Dahyun mengambil alih sang putri untuk di timangnya.

"aku kecantikan kali yang, makannya baby Hyuna suka liatin aku" Dahyun tertawa mendengar ucapan Sana yang sedang membanggakan dirinya.

"iya kamu cantik makannya aku cinta" baby Hyuna ikut tertawa mendengar gombalan sang daddy.

"dasar sweet talker"

"udah, kamu istirahat aja gih biar aku yang urusin baby Hyuna sekalian aku ajakin keliling taman biar baby Hyunanya kena sinar matahari" Sana mengangguk memberikan kereta baby pada Dahyun yang mulai membaringkan baby Hyuna di dalamnya.

"kamu istirahat yah, aku pergi dulu" Dahyun berlalu meninggalkan Sana dengan mendorong kereta baby menuju pintu keluar memggapai lift.

Sesampainya di luar gedung, Dahyun membawa baby Hyuna ke taman dan mendudukan bokongnya di kursi taman dengan kereta baby Hyuna yang menghadap ke arahnya.

"hey kamu jangan repotin mommy terus yah? Kasian mommynya dia capek banget gara-gara baby Hyunanya yang bandel, kalo baby Hyuna mau bandel biar bandel sama daddy aja yah? Kalo mommy jangan" Hyuna hanya menatap Dahyun tidak mengerti membuat Dahyun tersenyum gemas mangusap pipi tembam baby Hyuna.

"daddy harap nanti baby bisa kaya daddy, daddy yang kelem jangan kaya mommy yang agresif" gumam Dahyun tertawa sendiri mendengar ucapannya.

Semua perempuan yang ada di taman itu kagum melihat Dahyun yang sedang bermain dengan baby Hyuna, mereka menganggap jika bayi yang Dahyun sedang ajak bicara itu adalah keponakannya karena jika mereka lihat-lihat lagi Dahyun itu masih muda, jadi mana mungkin baby itu anak Dahyun.

Tapi kenyataannya itu berbeda karena baby Hyuna adalah hasil perkembangan sperma Dahyun dan jika yang bikinnya saja orang cantik maka anaknya juga ikutan cantik seperti baby Hyuna.

Dahyun bangkit mendorong kembali kereta baby Hyuna mengelilingi taman apartemen dengan di ikuti oleh semua mata yang melihat interaksi manis antara Dahyun dengan sang putri.

Cuaca perlahan mulai menjadi terik membuat Dahyun harus membawa baby Hyuna pulang karena jika baby Hyuna kepanasan baby Hyuna bisa sakit dan kulitnyapun bisa iritasi jika terkena panas matahari yang selain matahari pagi.

Sambil bersenandung ria Dahyun berjalan melewati lobi menunggu lift yang masih dalam perjalanan menuju lantai satu, pintu lift terbuka dan menampilkan Lisa yang masih menggunakan piama tidur dengan penutup mata yang masih menempel indah di keningnya.

"hyung kau baru bangun?" tanya Dahyun yang membuat Lisa tersentak kaget.

"kau mengagetkanku" kejut Lisa mengusap dadanya berulang kali.

"hehe mian hyung, habis kau aneh sekali kau turun kebawah hanya menggunakan piama dan penutup mata yang masih berada di keningmu" Lisa meraba keningnya dan ternyata benar terdapat penutup mata di keningnya.

"aku hanya ingin ke mini market di seberang jadi aku tidak perlu terlalu tampan untuk kesana, dan kau habis dari mana?"

"mengajak baby Hyuna jalan-jalan" Lisa melirik ke bawah menatap baby Hyuna yang juga menatap ke arahnya.

"oh ada keponakannya uncle Lica juga ternyata" Lisa menyentuh sekilas pipi baby Hyuna dan langsung menarik kembali tangannya membuat Dahyun bingung.

"wae?"

"tanganku kotor karena aku belum mandi jadi aku tidak boleh menyentuh baby Hyuna agar dia tidak sakit" Dahyun menggeleng melihat betapa protectifnya sang hyung yang enggan menyentuh sang putri jika dia tidak benar-benar bersih.

"kau juga berhati-hatilah saat menyentuh baby Hyuna, kau harus bersih agar dia tidak mudah sakit" Dahyun mengangguk mendengar pesan Lisa yang sekarang mulai mengambil langkah kembali meninggalkannya bersama baby Hyuna.

Dahyun melangkah masuk menuju lift menggapai lantainya yang tepat berada di lantai di bawah lantai Lisa atau lantai 19, setelah lift terbuka Dahyun melangkah keluar menuju unit apartemennya dan langsung mengetik pasword pintu untuk membukanya memasukan tubuhnya bersama kereta baby milik baby Hyuna juga.

Terlihat Sana yang sedang terduduk menonton tv di ruang tengah dengan sesekali tertawa sampai dia tidak menyadari jika sang suami dan anaknya sedang menatapnya.

"mommy, daddy sama baby Hyuna pulang" Sana terkejut mengalihkan pandangannya pada sang suami dan anaknya.

"eoh kalian sudah pulang?" Dahyun mengangguk membawa baby Hyuna mendekat pada Sana.

"kamu gak tidur?"

"udah tapi aku kebangun jadi aku nonton di sini" Dahyun mengangguk mendudukan dirinya di samping Sana dengan baby Hyuna yang berada di pangkuannya.

"kamu jangan cape-cape mom, nanti kamu sakit"

Sorry for typo.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang