"kau masih ingin hidup?"
"ak-aku ingin hidup hiks-, kumohon maafkan aku, aku berjanji jika aku tidak akan mengangganggu Sana serta Kim Dahyun lagi" ucap Tzuyu dengan tangisnya.
Lisa melirik Dahyun yang kini sedang menatap karahnya, Lisa menaikan dagunya seperti mengisyaratkan jika dia meminta pendapat akan apa yang harus dia lakukan pada Tzuyu.
Dahyun menggeleng mengisyaratkan agar Lisa tidak boleh melakukan apa-apa pada Tzuyu karena bagaimanapun Tzuyu, Tzuyu adalah pria yang pernah Sana cintai jadi Dahyun tidak ingin jika Sana melihat dengan mata kepalanya sendiri pria yang pernah ia cintai di bunuh di hadapannya, terlebih lagi dia di bunuh oleh kakak iparnya sendiri.
"hah...kamu ku ampuni, tapi ingat Tzuyu shi, jangan sekali-kali kamu menampakan wajahmu di hadapanku atau keluargaku jika kamu ingin selamat. Aku tidak akan memandang siapa ibumu jika kamu melakukan hal-hal yang mengancam akan keselamatan keluargaku lagi" Lisa melepaskan jas yang dia pakai untuk menutupi tubuh Tzuyu yang setengah telanjang dan terdapat sedikit bercak darah milik Eunwoo.
"dengar! Kejadian ini adalah rahasia antara kau, aku, Jisoo, Sana dan Dahyun. Jika kau berani membocorkannya pada media luar maka kau akan habis di tanganku"
Lisa melepaskan ikatan tali di tangan dan kaki Tzuyu menggunakan pisau yang ia gunakan untuk menyiksa tubuh Eunwoo.
Bertepatan dengan lepasnya tali yang mengikat tubuh Tzuyu, Jisoo datang dengan tangan yang menggenggam erat dasi berharga milik Lisa untuk di kembalikan kembali pada si pemilik yang kini hanya bisa menatap iba dasi itu.
"terimakasih atas kesenangan yang kau berikan tadi" ujar Jisoo mengalungkan dasi hitam itu di leher sang pemilik.
"yeah you are welcome, umm ngomong-ngomong apa yang kau lakukan pada jasad pria itu?"
"aku membakarnya dengan sedikit karya" ucap Jisoo menyerahkan handphone miliknya pada Lisa dan memperlihatkan tubuh Eunwoo yang ia mutilasi sebelum ia memasukannya kedalam tungku dengan kepala Eunwoo yang menjadi penutup karyanya.
"woah aku kagum padamu"
"tentu, bagaimana dengan dia?"tanya Jisoo menunjuk Tzuyu yang kini sedang terduduk dengan tubuhnya yang melemas.
"kita tidak akan melakukan apa-apa karena ini adalah permintaan langsung dari adik kita, mungkin aku akan menelphone nyonya Chou untuk menjemputnya dan memberi sedikit protesan pada nyonya Chou yang sudah membiarkan anaknya menghancurkan cinta orang lain" Lisa merogoh saku untuk mengambil handphonenya dan langsung menekan kontak nyonya Chou menyambungkan koneksi dengan nyonya Chou atau ibunda dari Tzuyu.
"Nǐ hǎo!" sapa Lisa dengan bahasa chinanya setelah mendengar suara jika panggilannya di angkat oleh nyonya Chou.
"ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya nyonya Chou dengan panik menggunakan bahasa Koreanya.
"hmm, dan pelakunya adalah putramu, Chou Tzuyu"
"What? Apa yang dia lakukan padamu?"
"dia berencana membunuh adik iparku, namun beruntunglah aku tidak membunuh putramu juga" ucap Lisa dengan santai mendudukan bokongnya di meja yang berhadapan langsung dengan tubuh Tzuyu yang sedang terduduk sambil mendengarkan percakapan yang memang sengaja Lisa load speaker.
"apa maksudmu? Aish dia selalu saja membuatku pusing. Sebenarnya beberapa hari yang lalu dia meminta izin padaku agar aku memperbolehkannya kembali ke Korea untuk mendapatkan kembali cintanya yang karena ulahku waktu itu menyuruhnya pulang dia harus membatalkan pernikahannya dengan pacarnya secara tidak langsung, aku mengizinkannya karena aku kasihan padanya yang selalu murung dan tidak pernah mau berbicara padaku. Tapi, aish bukannya aku mendapatkan kabar bahagia aku malah mendapatkan kabar jika putraku melakukan kejahatan dan di pergoki oleh kau" ucapnya dengan panjang lebar hingga membuat Lisa dan Jisoo malas mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
FanfictionOnly my couple SaiDa. Jangan menganggap serius apa yang aku tulis di cerita ini karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang datang di waktu gabut akibat pandemi, bahkan saking gabutnya aku berak sambil bawa handphone buat nemenin aku di kamar mandi. Y...