13

1.3K 156 11
                                    

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Suara dering dari handphone Dahyun amat terdengar sangat nyaring hingga membuat Dahyun yang sedang tidur telungkup langsung menggapai handphonenya yang terletak di nakas yang tidak jauh darinya.

Dahyun mengangkat telephone itu tanpa melihat siapa yang menelphone.

"siapa?" tanya Dahyun to the point pada si penelphone, Dahyun tidak menyapanya terlebih dahulu karena Dahyun yakin jika itu bukan orang lain karena Dahyun sangat anti memberikan nomor telephonenya pada orang lain.

Sebelumnya mohon di maklumi karena Dahyun sebenarnya memang sangat anti dengan hal-hal yang berbau mengganggu, jadi Dahyun tidak sembarangan memberi nomor telephone bahkan Sana yang sebagai istrinya saja tidak di beri nomor telephone Dahyun dengan alasan Sana tidak memintanya.

"yak Kim Dahyun, kita itu jadi pergi ke pesta Jeongyeon atau tidak?" dan benar, pria yang sedang berada di balik sambungan itu ternyata adalah Chaeyoung sahabat Dahyun yang pernah mengajaknya pergi ke pesta yang di adakan Jeongyeon teman Chaeyoung yang bahkan tidak di kenal Dahyun.

"jadi pergi kemana maksudmu?" risih Dahyun yang belum sadar sepenuhnya, dia menjauhkan handphonenya dari telinganya karena di seberang sana Chaeyoung sedang mengumpat padanya.

"yak sialan, kau lupa dengan berjanjian kita pada 4 hari yang lalu?" tanya Chaeyoung dengan penuh hardik.

"ah mianhe aku baru saja ingat, baiklah aku akan datang jadi tunggu aku aku di tempat biasa...tut-..." setelah Dahyun menutup telephonenya, Dahyun langsung beranjak turun untuk melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka.

Tak berselang lama Dahyun berada di kamar mandi, dia keluar dengan hanya memakai handuk di pinggangnya karena dia lupa membawa baju gantinya.

Dahyun berjalan menuju lemari dan mengeluarkan baju yang sekiranya cocok untuk di pakai saat party dan langsung memakainya. Setelah Dahyun selesai Dahyun ragu untuk membangunkan Sana hanya sekedar untuk berpamitan karena Dahyun takut jika itu akan membuat Sana marah.

"baiklah biarkan saja, aku akan menjelaskannya nanti" gumam Dahyun sambil memakai sneakers putihnya di bibir ranjang yang tengah di tiduri Sana.

Dahyun melihat sekilas jam tangan sport yang ia pakai, waktu kini menampilkan pukul 16:00 dan itu berarti ia sudah tertidur cukup lama.

"pantas saja si cebol marah-marah" Dahyun keluar kamar dengan tangan yang sibuk merapihkan kerah kemeja yang ia pakai dan memeriksa jika ia sudah membawa dompetnya.

Saat tengah berada di depan pintu keluar Dahyun bertemu dengan appa mertuanya yang baru pulang dari kantor, itu terlihat karena pakaian yang di pakainya masih pakaian formal.

"ah selamat sore appa mertua!" sapa Dahyun yang di balas senyum tipis pria bermarga Minatozaki itu.

"kamu tampaknya sudah terlihat rapih, kamu mau kemana?" tanya tuan Minatozaki dengan sedikit di campur dengan bumbu kekepoan.

"ah appa, Dahyun pengen izin keluar bersama teman Dahyun" balas Dahyun dengan senyum yang tidak lepas dari wajah tampannya.

"kau sudah meminta izin pada istrimu?"

"belum appa, tapi Dahyun ingin minta tolong pada appa agar appa menyampaikan ini pada Sana saat Sana sudah terbangun! Maaf Dahyun lancang menyuruh appa untuk menyampaikan ini karena pada saat Dahyun ingin meminta izin Sana, Sana sedang tertidur" jelas Dahyun dengan nada sopannya.

"baiklah appa akan menyampaikan pada Sana, kamu berhati-hatilah saat di jalan" Dahyun hanya mengangguk dan berjalan keluar menuju motornya yang sejak setelah pernikahan kemarin di antarkan oleh hyungnya.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang