26

1.5K 175 61
                                    

Saat ini Sana tengah berada di tempat yang biasa ia dan Tzuyu jadikan tempat mojok jika mereka sedang bolos bersama untuk melarikan diri dari dosen fakultas yang tidak mereka sukai.

Gedung kosong yang tampak tidak terurus ini menjadi tempat mereka melakukan hal yang menyenangkan dan sangat mengenang, tempat itu menjadi saksi di mana Sana dan Tzuyu resmi menyandang status sebagai sepasang kekasih merubah status persahabatan mereka.

Gedung kosong yang berlantai tiga ini memang terlihat jelek dan kusam jika di lihat dari luar, tapi ketahuilah jika kalian berada di dalamnya kalian akan merasa sedang berada di dalam vidio MV Kill This Love yang bagian menjelang tarian terakhir yaitu yang terdapat coretan seni yang memukau.

Kaki melangkah menaiki tangga untuk mencapai lantai terakhir yang berada di atas lantai tiga atau rooftop.

Terlihat seorang pria tampak sedang terduduk di sofa yang mereka sediakan di sana dengan posisi membelakangi arah tangga dan mengarah pada memandangan indah kota Seoul dari atas sana.

"apa yang ingin kau katakan?" jelas ini adalah suara milik Sana yang sepertinya dia sudah tidak ingin berlama-lama bersama dengan Tzuyu.

"ayolah sayang jangan terlalu cepat membicarakan pointnya karena aku masih ingin berlama-lama bersamamu" sahut Tzuyu yang mulai membangkitkan tubuhnya dan mengampiri Sana yang kini sedang berdiri tepat satu meter dari sofa yang di duduki Tzuyu.

"jangan bertele-tele, sungguh aku tidak ingin berhubungan lagi denganmu" dingin Sana menatap Tzuyu dengan penuh kebencian.

"sungguh aku meminta maaf padamu karena hari itu aku sudah meninggalkanmu tanpa sebuah pesan yang jelas hingga membuatmu harus terjebak dengan pernikahan yang di paksakan oleh kedua orang tuamu itu" Tzuyu mendekat dan menggenggam kedua tangan Sana hingga posisi mereka menjadi saling berhadapan dengan Sana yang membuang mukanya ke arah lain.

"aku meninggalaknmu bukan karena alasan aku tidak ingin menikah denganmu atau aku tidak mencintaimu lagi, aku meninggalkanmu pada saat itu karena aku tidak mempunyai pilihan"

"sungguh aku sangat membenci apa yang namanya memilih dan harus di pilih" decak Sana menepis tangan Tzuyu dan memasukan tangannya ke saku hoodie yang ia pakai.

"di antara pilihan itu, aku di haruskan untuk memilih kau atau ibuku. Aku memang mencintaimu, tapi aku lebih mencintai ibuku karena dia adalah segalanya bagiku sama sepertimu. Setelah aku berfikir cukup lama, aku akhirnya memutuskan untuk memilih ibuku dan pulang ke Taiwan karena dia yang meminta saat aku mengatakan jika aku memilihnya. Di sana aku di suruh untuk menikahi anak dari teman ibuku, aku menolaknya dengan mengatakan jika aku sudah memiliki seorang perempuan yang amat aku cintai setelah dia, aku mengatakan jika orang yang ku cinta adalah kau, Minatozaki Sana" Tzuyu mengambil nafas sebelum melanjutkan ucapannya.

"awalnya dia tidak setuju dan tetap keukeh menikahkanku dengan wanita itu, namun setelah aku meyakinkannya dengan segala caraku dia akhirnya setuju dan menyuruhku untuk mengejarmu kembali meskipun dia tahu jika kau sudah di nikahkan oleh orang lain yang tidak kau kenal karena aku memberi tahunya" Sana menunduk mendengarkan semua penjelasan Tzuyu yang membuatnya menyesal telah datang kemari.

"aku kesini untuk mengambilmu kembali dari pria itu, aku sangat senang karena kita sudah mendapat restu penuh dari keluargaku, namun sekarang aku mendapatkan jika kau sekarang sudah bahagia bersamanya. Hhh apakah tempatku di hatimu sudah tergantikan oleh pria itu?" Sana tetap membuang muka dan tetap enggang menatap Tzuyu.

"Tzuyu suatu saat akan kembali dengan alasan yang akan membuatmu jatuh hati lagi padanya" potongan kalimat yang Dahyun ucapkan mengalir begitu saja melintasi pikiran Sana hingga membuat Sana kini merasa bersalah pada Dahyun.

"sepertinya hatiku sudah menghapus namamu dari tempatnya dan menggantikannya dengan nama suamiku, aku akui jika ini terlalu cepat tapi aku mencintainya dengan tulus dan tanpa syarat" ucapan kebohongan Sana sangat terdengar menyakitkan untuk Tzuyu.

Tzuyu menunduk menatap lantai, tetesan air mata mulai jatuh membasahi lantai dan suara isakan pilu mulai terdengar hingga membuat Sana mengalihkan pandangannya ke arah Tzuyu yang sedang menangis karenanya.

"mianhe, aku memang bodoh karena pergi tanpa memberitahumu, aku menyesali semuanya karena telah membuang berlian sepertimu dengan sia-sia, aku- hiks...aku...aku...sungguh sangat bodoh" isak Tzuyu berhasil memancing tangis Sana yang ikut menyampur dengan suara isakan Tzuyu.

Mereka akhirnya menangis bersama dengan tubuh yang saling memeluk dan saling menenangkan walaupun rasanya sangat sakit karena salah satu dari mereka sudah ada yang memiliki walaupun memang belum sepenuhnya di miliki.

"kau sangat jahat- hiks..." isak Sana memukul-mukul dada bidang Tzuyu.

"mianhe" lirih Tzuyu dengan suara seraknya.

Tzuyu makin mengeratkan pelukan mereka merengkuh tubuh mungil Sana lebih dekat dengan tubuhnya, Sana hanya menurut tanpa melawan karena Sanapun tidak menolak kalau dia sangat merindukan Tzuyu.

"Sana!" panggil Tzuyu sesaat setelah dia tenang dan begitupun juga dengan Sana yang sekarang mulai tenang.

"hmm"

"bisakah kita kembali?" Sana diam tidak membalas karena dia bingung dengan perasaannya.

Di satu sisi dia sangat mencintai Tzuyu dan tidak sanggup jika harus kehilangannya kembali, namun di sisi lain juga Sana mencintai Dahyun dan tidak sanggup jika harus kehilangan Dahyun.

"Sana!" tegur Tzuyu yang membuat Sana tersentak.

"aku tidak tahu Tzuyu, aku memang mencintaimu tapi aku cukup sadar di mana posisiku" Tzuyu melepaskan pelukannya dan menatap Sana tidak percaya.

"kau sudah tidak mencintaiku lagi?"

"aku mencintaimu, tapi aku sudah menikah Tzuyu! Aku tidak ingin egois dengan memiliki kalian berdua secara bersamaan" jelas Sana yang melangkah mundur memberi jarak.

"kau tidak mencintainya Sana, kau hanya menganggapnya sebagai penggantiku, pria yang kau cintai hanya aku bukan dia" Sana terdiam mendengar perkataan Tzuyu yang memang benar adanya.

"stop membuatnya makin jatuh padamu hingga nantinya kau akan membuatnya tersakiti, lepaskan dia selagi ini masih belum parah dan belum mempermainkan perasaan, dia membutuhkan apa yang namanya kebahagiaan dan kebahagiannya bukanlah dirimu" Sana menunduk tidak berani menatap Tzuyu.

Tzuyu benar, Sana harus melepaskan Dahyun selagi Dahyun belum mencintainya. Sana sekarang sudah memiliki Tzuyu kembali dan itu cukup untuk membuatnya bahagia.

"beri aku waktu" tiga kata itulah yang mengakhiri pertemuan mereka karena Sana sudah terlebih dahulu berjalan menuruni tangga meninggalkan Tzuyu yang kini manatap Sana dengan tatapan penuh kesedihan dan penyesalan.

"Sana aku minta maaf karena telah membuatmu menderita, tujuan awalku kembali memang ingin melepasmu dan membiarkanmu bahagia bersama pria itu, tapi penawaran ibumu dan cintaku ini tidak bisa membuatku melepasmu dan memilih egois untuk mendapatkanmu kembali" gumam Tzuyu dengan senyum tipis yang menghiasi bibir indahnya.

Tbc...

Sorry for typo.

Dahyun? Sabar Hyun, nanti aku bikin kamu bahagia kok.

Jangan merasa aku pilih kasih sama kamu, aku minta maaf karena aku suka seseorang menderita wkwk.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang