17

1.4K 183 21
                                    

"aku Hirai Momo salam kenal"

"aku tidak bertanya jadi pergilah!" dingin Dahyun yang malah membuat Momo makin gencar untuk menjadikan Dahyun sebagai miliknya.

Momo berjalan mendekat dan mendudukan bokongnya di sisi kosong kursi taman yang di duduki Dahyun.

Dahyun menggeserkan duduknya memberi jarak antara dia dengan gadis yang mengaku bernama Momo itu.

"sekarang aku temanmu jadi ceritakan apa masalahmu?" ujar Momo yang di balas lirikan malas.

"jika kau temanku maka biarkan aku sendiri" malas Dahyun yang malah mendapatkan wajah sedih Momo yang terlihat bodoh.

"tapi aku belum mengetahui namamu? Oh begini saja, jika aku sudah mengetahui siapa namamu aku akan pergi, bagaimana bukankah itu sangat menarik?" oceh Momo yang membuat Dahyun risih.

"Kim Dahyun, jadi pergi sana"

Chup

Dahyun melotot karena Momo berhasil mencuri kecupan di pipinya. Bagaimana jika Sana tahu atau melihatnya? Habislah riwayat Dahyun jika itu sampai terjadi.

Sebelum Dahyun melayangkan protesannya, Momo sudah berlari menjauh dari Dahyun tanpa rasa bersalah walaupun korbannya saat ini sedang sangat shok akibat perbuatannya.

Sumpah demi apapun Dahyun saat ini seperti melihat Sana ke dua yang selalu melakukan apapun sesuai apa yang ia inginkan tanpa memikirkan bagaimana perasaan seorang yang di perlakukan seperti itu olehnya.

Plak

Tiba-tiba Dahyun di kejutkan dengan sebuah tamparan yang mendarat mulus di pipi kirinya hingga Dahyun meringis kesakitan saat merasakan betapa panasnya pipi kiri yang di tampar.

Sana? Ya Sana yang menampar Dahyun karena Sana merasa panas saat melihat Dahyun di cium oleh sepupunya yang dengan seenak jidatnya menyentuh milik seorang Minatozaki Sana.

"kenapa kau menamparku eoh? Itu sakit tau?" ucap Dahyun yang sampai menitikkan air mata karena ini adalah tamparan ke dua yang ia dapatkan setelah tamparan dari sang appa.

"ini adalah hukumanmu karena kau diam saja saat ada yang menciummu! Apa kau lupa jika sekarang kau adalah suamiku?" kecam Sana menarik kerah kemeja Dahyun hingga saat ini wajahnya sangat dekat dengan wajah Dahyun.

"aku tidak tahu jika dia akan menciumku, aku bahkan terkejut karena perlakuan tiba-tibanya jadi jangan salahkan aku" Sana malah makin mendekatkan wajahnya dan melumat kasar bibir tipis Dahyun hingga Dahyun merasakan perih di bibirnya karena Sana dengan sengaja menggigit bibir bawahnya hingga terluka.

Posisi Sana yang semulanya berdiri membungkuk di hadapan sang suami, sekarang ini menjadi terduduk di pangkuan sang suami sambil menikmati cumbuan yang ia ciptakan.

Merasakan semua permainan kasar yang Sana permainkan, Dahyun hanya diam tidak membalas atau lebih tepatnya lagi Dahyun hanya memilih pasrah dengan permainan Sana yang terkesan kasar padanya karena Dahyun tidak ingin membuatnya semakin parah.

Sana yang merasakan tidak mendapatkan respon dari suaminyapun langsung berupaya menggoda Dahyun dengan menggesekan bokongnya ke arah selangkangan Dahyun yang mulai mengembul menahan sensasi yang Sana berikan.
 
"Sa-Sanahh apa yang kau lakukan?" tanya Dahyun dengan sedikit mengeluarkan desahannya di sela-sela ciuman yang hanya di mainkan dan di nikmati Sana.

"menghukummu marena kau sudah berani berselingkuh di belakangku"

"ak- ahh...aku tidak berselingkuh!" sangkal Dahyun yang kini mulai melawan dengan menahan pinggang Sana agar Sana tidak lagi menggesekannya pada miliknya.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang