04. END

1.9K 132 6
                                    

"kakek?" panggil Dahyun pada kakek Minatozaki saat mereka berada di lobi untuk pulang.

"ada apa?"

"kek, bolehkah Dahyun mengambil cuti selama satu bulan untuk menemani Sana dan baby Hyuna? Dahyun kasihan melihat Sana yang harus mengurus baby Hyuna sendiri, Dahyun takut jika Dahyun terus menerus seperti ini hubungan kami bisa merenggang terlebih kami sedang sedikit ada masalah. Setidaknya jika Dahyun berada di samping Sana untuk waktu satu bulan itu Sana bisa sedikit terbantu dan tidak lagi merasa kesepian" kakek Minatozaki menatap Dahyun dengan kasihan.

"apakah ini alasan kenapa selama seminggu ini kau terus lembur dan melewatkan makan siang serta makan malammu hmm?" Dahyun mengangguk pelan, kakek Minatozaki diam-diam tersenyum melihat betapa gigihnya usaha Dahyun untuk membuat Sana tersenyum dengan selalu berada di sisinya.

"aku mengizinkanmu cuti, tapi jika ada yang penting kamu harus siap siaga untuk menghubungi sekertaris Jeon Jungkook agar dia bisa menghendel semua tugasmu" Dahyun mengangguk senang dan memeluk kakek Minatozaki.

"gumawo kek, Dahyun sangat senang"

"perbaiki hubungan kalian ne? Pulangkan ini sudah malam" Dahyun membungkuk sebelum berlalu pergi dari sana.

Dengan sesenang-senangnya Dahyun berlari menyusuri lorong apartemennya menuju unit yang dia tempati setelah menempuh waktu 30 menit mengendara membelah jalanan kota Seoul untuk menuju apartemen ini.

Di tengah lorong menuju apartemennya Dahyun bertemu dengan Mina yang sedang berjalan santai menuju unitnya, Dahyun berhenti sebentar untuk menyapa Mina dan Mina dengan ramah membalas sapaannya.

"kenapa berlari?" tanya Mina.

"aku ingin cepat-cepat memperbaiki kesalahanku pada Sana"

"eoh kalian bertengkar?"

"tidak juga, tapi tadi pagi aku sedikit bersikap kekanakan padanya, mungkin saat ini dia sedang menangis dan memakiku hehe, Mina noona Dahyun duluan" Mina menggeleng menatap Dahyun yang kembali berlari menyusuri lorong untuk menggapai unit apartemennya.

"andai saja Chaeyoung seperti Dahyun, pasti aku akan sangat mencintainya" gumam Mina menatap lantai lorong itu.

Setelah Dahyun sampai di depan pintu apartemennya, Dahyun tanpa basa-basi langsung membuka pintu itu dan memasukan tubuhnya kedalam.

Suasana apartemen tampak hening seperti biasanya, Dahyun melangkah masuk membuka pintu kamar yang mendapati Sana sedang tertidur dengan baby Hyuna yang sudah tertidur di keranjang bayinya.

Seperti biasanya Dahyun tidak langsung menyentuh siapa-siapa saat Dahyun baru pulang kerja, Dahyun memasuki kamar mandi sambil membawa piama yang Sana siapkan di sofa.

Sebenarnya Sana tidak benar-benar tidur karena jam segini Sana masih belum merasakan kantuknya, ini adalah pertama selama mempunyai baby Hyuna Sana bisa melihat Dahyun pada jam seperti ini selain di hari minggu.

Tak lama Dahyun keluar tanpa suara dan melihat Sana yang sedang terduduk menyender di headboard dengan mata yang di pejamkan sebentar.

"kamu belum tidur? Aku kira tadi kamu udah tidur" Sana diam tidak menjawab Dahyun membuat Dahyun tersenyum tipis menghampiri Sana dan mendudukan bokongnya di sisi bibir ranjang yang terdapat Sana.

"mianhe tadi pagi aku sempet ngambek kaya anak kecil dan buat kamu sedih sampai bikin mata indah kamu bengkak seperti ini" Sana tetap diam tapi matanya mengeluarkan air mata membuat Dahyun gelagapan.

"mommy hey, jangan nangis yah? Maafin aku" Sana memeluk Dahyun dan menangis sejadi-jadinya di pelukan itu.

Dahyun mengelus lembut punggung Sana dengan sesekali menepuk-nepukan telapak tangnnya kepunggung Sana berupaya untuk menenangkan sosok wanita yang di cintainya.

"kamu jahat hiks-..." isak Sana yang membuat hati Dahyun mencelos sakit karena sudah membuat wanita yang begitu ia cintai menangis seperti ini.

"ne aku jahat, aku minta maaf" Sana melepaskan pelukannya menatap Dahyun sendu.

"kamu hari ini gak kasih aku kabar, aku fikir kamu beneran mau diemin aku lagi hiks-..."

"pagi tadi aku mungkin kekurangan tidur jadi aku sedikit sensitif dan rentan terkena emosi, hari ini aku gak sama sekali pegang ponsel karena aku harus kerja ekstra buat di izinin cuti sama kakek dan akhirnya aku di bolehin cuti buat nemenin kamu sama baby Hyuna selama satu bulan" ujar Dahyun menjelaskan sekaligus memberi kabar bahagia pada Sana jika dia di beri cuti oleh kakek Minatozaki.

Sana mengusap air matanya mengulas senyum membuat Dahyun lega karena Sana sudah tidak lagi menangis.

"kamu udah makan?" Dahyun menggeleng pelan dengan senyum manisnya.

"udah berapa kali aku bilangin kalo kamu jangan sampai lupa makan, kalo kamu sakit nanti siapa yang bakal jagain aku sama baby Hyuna hah?" dengan gemas Dahyun mengecup bibir Sana tanpa menghilangkan tersenyum manisnya.

"aku cuma pengen makan masakan kamu mom" ucap Dahyun saat dia melepaskan tautan mereka.

"yaudah ayo biar aku yang masak" Dahyun menggeleng menahan tubuh Sana dengan mengurungnya menggunakan kedua tangannya di headboard ranjang.

"besok aja, malam ini kamu punya aku" bisik Dahyun menghisap leher putih Sana yang membuat si pemilik leher mendesah.

"kamu harus makan sayang ahh"

"aku mau makan kamu aja" Dahyun menarik Sana merubah posisi mereka menjadi Sana yang di pangkuan Dahyun.

Dahyun mempereteli kancing piama Sana mengusap paha Sana yang terekspose karena piama Sana hanya sebatas paha.

"setelah punya baby Hyuna kamu tambah sexy mom, aku jadi makin cinta" ucap Dahyun sambil melepas piama Sana perlahan meletakkannya di lantai.

"udah siap-siap ternyata" gumam Dahyun yang mendapati jika Sana tidak menggunakan bra, dengan penuh nafsu Dahyun menghisap payudara Sana merasakan air asi Sana yang terasa manis.

"ahhh..." lenguh Sana saat tangan Dahyun mulai menelusup masuk ke dalam CD milik Sana.

Sana tidak tinggal diam dan hanya pasrah membiarkan Dahyun menguasainya, Sana membuka sedikit celana Dahyun dan boxer Dahyun mengambil junior Dahyun untuk Sana mainkan menggunakan tangan mungilnya.

"ouhh kamu nakal" desah Dahyun saat Sana memijat juniornya yang kini mulai berdiri dan mulai siap memasuki milik Sana.

"yang, kita main instan aja yah? Aku udah gak kuat" Dahyun mengangguk menarik CD Sana menggesekan miliknya di klitoris Sana.

Saat kepala junior milik Dahyun memasuki lubang milik Sana, Dahyun langsung menarik pinggang Sana membenturkan miliknya di titik kenikmatan Sana dalam satu kali hentakan membuat Sana memekik tertahan agar tidak membangunkan baby Hyuna.

"kebiasaan" kesal Sana memukul bahu Dahyun.

"rasa milik kamu sama seperti saat pertama kali aku perawanin kamu walau kamu sudah pernah melahirkan ouhh" Sana menggerakan miliknya perlahan mengeluar masukan milik Dahyun yang menancap penuh di miliknya.

"bukan punya aku yang tetap sama, tapi punya kamu yang makin besar dan makin bikin aku menderita ahhh" dengan sengaja Dahyun menukar posisi mereka menjadi Dahyun di atas dan Sana di bawah.

"kita harus cepet-cepet selesain ini" Dahyun menambah kecepatan pompaannya membuat Sana mendesah pelan melingkarkan tangannya di leher Dahyun.

Decakan demi decakan memenuhi seluruh ruangan ini menjadikan sebuah alunan melodi yang menemani aktivitas bercinta sepasang suami-istri yang makin terasa panas dengan Dahyun yang tidak membuka semua pakaiannya dan Sana yang telanjang bulat di hadapan Dahyun.

"yanghhh aku mauhh keluar lagi ahhh"

"aku juga mom" Dahyun mempercepat pompaannya dan makin menekan Juniornya menempelkan selangkangan mereka sampai cairan mereka menyampur satu sama lain di dalam milik Sana.

"ahhh"

"I love you Mom"

"I love you too Dad"

END

Sorry for typo.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang