"hoaaammm!" seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya menguap lebar tanpa memperdulikan sekitarnya.
Dia bergerak merubah posisi dari tidur memiringnya menjadi tidur telentang dengan sedikit memandang langit-langit walau pandangannya masih buram.
"Dahyun ah!" panggil gadis yang tak lain itu adalah Sana sambil meraba-raba tempat kosong yang sebelumnya itu di tiduri oleh Dahyun.
Saat tangannya tidak mendapati apapun di sampingnya, Sana langsung terbangun dengan panik untuk mencari suaminya yang pergi entah kemana tanpa izin terlebih dahulu padanya.
"Dahyun ah!" teriak Sana panik mencari Dahyun di seluruh penjuru kamarnya berharap dia akan menemukan Dahyun di sana, namun Sana tidak sekalipun melihat Dahyun walau hanya bayangannya saja.
Pertama yang Sana cari adalah barang-barang Dahyun karena jika Dahyun kabur darinya, Dahyun akan membawa semua barang yang ia simpan di kamar Sana.
Saat Sana melihat pakaian Dahyun yang masih tersusun rapih di lemarinya Sana menghela nafas lega karena barang-barang dan pakaian Dahyun masih berada di sana, ia kira Dahyun benar-benar kabur meninggalkannya sendiri karena sudah tidak sanggup dengan tes yang di berikan kakek Minatozaki.
"astaga, fikiran konyol apa itu Sana Chan?" batinya bertanya-tanya.
Sana akhirnya memutuskan untuk keluar kamar dengan kondisi yang masih berantakan selayaknya baru bangun tidur untuk menanyakan kemana Dahyun pergi.
Ditengah langkahnya mancari Dahyun, Sana bertemu dengan sang appa yang hendak pergi menuju ruang santai di lorong yang dekat dengan kamarnya.
"appa, apakah kau melihat Dahyun?" tanya Sana saat berpapasan langsung dengan sang appa.
"oh Dahyun tadi katanya mau keluar sama temannya" balas tuan Minatozaki acuh.
"lah kok dia gak izin dulu sama aku sih?" kesal Sana yang lebih terkesan merengek pada sang appa.
"salah siapa kamu tidur terlalu lama, dia tidak meminta izin padamu karena dia tidak ingin mengganggu tidurmu Kim Sana" tuan Minatozaki setelahnya langsung kembali berjalan tanpa menghiraukan Sana yang tengah merengek padanya.
"appa..." rengek Sana yang hanya di hiraukan tuan Minatozaki.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
Suara getaran handphone milik Sana berhasil mengambil perhatian Sana hingga dia tanpa fikir panjang langsung mengangkatnya.
"Yeoboseo!" sapa Sana pada sang penelphone yang Sana harap itu Dahyun.
"..."
"ah Nayeon unnie ada apa?" tanya Sana yang sedikit kecewa karena bukan Dahyun yang menelphone.
Kalo di fikir sih, Dahyun mau pake cara apa buat nelphone Sana? Pada dasarnyakan mereka belum pernah tukeran nomor telephone, jadi mereka mau telepati gitu? Kayak Naruto aja.
"..."
"ne? Astaga unnie aku minta maaf karena aku lupa, aku memang akan datang tapi sepertinya akan terlambat karena aku sedang mengurus urusan yang tidak dapat di tinggalakan" bohong Sana pada Nayeon yang sepertinya saat ini dia sudah siap menyemprotkan amarahnya.
"Mworago?..." Sana langsung menjauhkan hanphonenya dari telinga kanannya karena suara Nayeon sungguh nyaring hingga menusuk di gendang telinganya.
"mianhe unnie! Sungguh aku saat ini aku sedang mengerjakan sesuatu yang sangat penting, kau tenang saja karena aku akan datang dengan segera"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
FanficOnly my couple SaiDa. Jangan menganggap serius apa yang aku tulis di cerita ini karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang datang di waktu gabut akibat pandemi, bahkan saking gabutnya aku berak sambil bawa handphone buat nemenin aku di kamar mandi. Y...