6

1.4K 189 25
                                    

Setelah Dahyun selesai dengan urusan kamar mandinya, Dahyun keluar dengan hanya menggunakan handuk yang dia lilitkan dari atas Dada hingga berhasil menutupi kemaluan dan paha mulusnya.

Wah Dahyun benar-benar persis wanita yang baru keluar kamar mandi.

Ternyata tidak hanya sebatas itu, Dahyun juga memakai handuk di kepalanya hingga itu makin membuat Dahyun terlihat seperti perempuan sungguhan, di tambah tubuh Dahyun yang tidak terlalu berotot dan tubuh Dahyun juga sangat putih bersih seperti air pegunungan yang jarang di sentuh oleh tangan manusia.

Sana yang melihat itu hanya cengo melihat betapa parahnya sifat uke Dahyun. Di dalam fikirannya ia terus bertanya apakah Eunwoo yang mengajarkan semua itu pada Dahyun? Apakah mereka sudah sedekat itu hingga dia bisa mengajarkan hal itu pada Dahyun? Tapi menurutku itu terlalu pribadi untuk dia ajarkan? Ah atau mungkin mereka sudah pernah melakukan sex? Dan masih banyak lagi isi kepala seorang gadis jepang yang bernama lengkap Minatozaki Sana itu.

"astaga Sana Chan apa yang kau fikirkan?" tanya Sana yang memilih fokus pada handphoenya yang ia mainkan sebelum Dahyun keluar dari kamar mandi.

"Sana ssi, dimana koperku?" tanya Dahyun yang sibuk memegangi handuk yang berada di dadanya.

Sana melirik sebentar dan fokus kembali ke handphonenya.

"bajumu yang ada di koper sudah di benahi oleh maid yang ku suruh, jadi sekarang bajumu ada di lemariku yang pintu ke dua" jelas Sana menunjukan mana pintu lemari yang menyimpan baju Dahyun.

"ah gumawo Sana ssi" Dahyun membuka lemarinya Dan mengambil beberapa pakaian seperti dalaman dan pakaian yang menurutnya nyaman untuk di pakai tidur.

Setelahnya Dahyun masuk kembali ke dalam kamar mandi dan Sana hanya menatapnya intens hingga bola matanya ikut bergerak kemana Dahyun pergi sampai Dahyun hilang di telan pintu.

Sana mengerjapkan mata beberapa kali melihat betapa feminimnya sifat Dahyun yang berhasil memiliki celana dalam warna pink dan itupun di bagian tengahnya terdapat gambar srawberry.

"aku yang perempuan bahkan tidak suka warna pink, aku malah memilih menyukai warna gelap karena itu terlihat elegant. Ah aku sepertinya harus benar-benar merubahnya agar keluargaku tidak menganggapnya remeh dan menganggapnya seperti banci karena semua sifatnya itu" monolog Sana yang sudah melupakan aktivitas bermain handphonenya dan malah memilih menelphone temannya untuk membelikan beberapa celana dalam pria dengan ukuran yang kira-kita pas untuk Dahyun dengan warna yang macho seperti hitam, abu-abu putih dan apapun warna yang cocok dengan pria kecuali warna pink.

"aku mau besok sudah si kirim ke rumahku Jeong, jangan terlambat Jeong karena besok aku harus nganter suamiku cukuran terus siangnya kita harus terbang ke Jeju buat resepsi di sana" jelas Sana yang setelahnya memutuskan sambungannya dengan teman prianya yaitu Yoo Jeongyeon.

Tepat setelah Sana memutus sambungannya, Dahyun keluar dengan pakaian yang lagi-lagi membuat Sana geleng-geleng kepala, pasalnya Dahyun hanya menggunakan celana pendek yang terlampau pendek dan di temani T-Shirt putih kebesaran untuk menutupi pahanya yang sedikit terkspose karena celana pendeknya.

"jinjja" pekik sana tertahan.

Sumpah demi apapun Dahyun mirip sekali dengan wanita, di tambah dengan gaya rambut sebahunya yang membuat Dahyun lebih seperti wanita.

"sumpah demi apapun besok aku bakal potong tuh rambut ampe botak!" monolog Sana meremas hanphonenya karena terlalu gemas dengan sifat uke Dahyun yang terlampau parah.

"Dahyun ssi, kenapa pas tadi kau keluar kamar mandi kau memakai handuk seperti wanita?" tanya Sana penasaran sampai Sana bertaruh jika itu adalah ulah Eunwoo.

"oh Eunwoo bilang jika keluar kamar mandi itu harus tutupin perut karena kalo yeoja lihat mereka bisa naksir sama aku, terus pas waktu kecil juga eomma selalu pakein handuk kaya gini katanya malu di liat orang. Jadi sampe sekarang aku kalo keluar kamar mandi selalu pakai handuk kaya gini" polos Dahyun mengambil sisir untuk menyisir rambut panjangnya yang masih basah walau tidak lagi ada tetesan air.

"sudah ku duga, ternyata Eunwoo sialan itu telah mengajarkan hal-hal itu" batin Sana geram.

"Dahyun ssi, kenapa kau memakai pakaian seperti itu? Apa kau tau kau terlihat seperti perempuan?" lagi-lagi Sana bertaruh jika ini adalah ulah Eunwoo.

"oh waktu itu Eunwoo ngajak aku buat pake ini dan ternyata ini nyaman di pakai, jadi aku beli beberapa buat di pakai. Apa aku keliatan perempuan banget?"

Kan udah Sana tebak jika ini adalah ulah Eunwoo, berterima kasihlah pada tuhan karena telah membuat Sana tidak mengetahui siapa itu Eunwoo karena jika Sana tau udah pastiin kalo si Eunwoo-Eunwoo itu bakal mati di tangan Sana.

"hah...Dahyun ssi mulai besok kalau kamu mau mandi kamu harus bilang aku dulu karena aku bakal siapin baju buat kamu pakai biar kamu gak di pandang jelek sama keluarga aku kalo mereka lihat, kamu pasti taukan mereka itu maunya kesempurnaan apalagi kakek, kamu mau di hukum kakek gara-gara penampilan kamu?" ujar Sana yang sengaja memanfaatkan ketakutan Dahyun pada keluarganya agar dia mudah merubahnya.

Dan Dahyun dengan takut hanya bisa mengangguk pelan dan di temani mata yang benar-benar memancarkan ketakutan.

"apakah keluargaku seseram itu hingga dia seperti itu?" batin Sana.

Sesaat Dahyun terdiam dan matanya bergerak mencari sesuatu yang entah tidak di ketahui Sana.

"kau mencari sesuatu?"

"apakah aku harus tidur di sana bersama mu? Kenapa di sini tidak ada sofa?" tanya Dahyun panik.

"jika kau ingin tidur di lantai maka aku tidak malasah" santai Sana yang mulai menyibukan dirinya pada hanphonenya yang sempat ia remas.

"baiklah" Dahyun berjalan menuju sisi lain kasur yang kosong dan mendudukan bokonya di sana.

"Sana ssi, jika nanti kita tidur kamu jangan berbuat macam-macam ya?" pesan Dahyun yang membuat Sana menganga tidak percaya dengan pesan Dahyun yang seharusnya Sana yang mengatakan itu pada Dahyun karena Dahyun laki-laki.

"ya tuhan tolong ambil nyawa Eunwoo sekarang juga, aku ikhlas dunia akhirat jika dia di jemputmu" batin Sana yang berusaha bersabar.

"bukankah seharusnya aku yang mengucapkan itu padamu Dahyun ssi? Di sini yang laki-laki itu kau Dahyun, aku jadi semakin heran pada sikapmu itu? Kenapa sikap itu bisa berubah-rubah, tadi pertama kau sedih, terus berlanjut ke sweet, terus masuk lagi ke dingin plus dewasa dan sekarang kamu jadi kayak gini. Kamu bikin aku pusing tau gak?" sungut Sana yang di balas diam Dahyun karena Dahyun tidak mengerti kenapa dia semprot Sana.

"kenapa kau memarahiku?" kesal Dahyun yang tidak terima menerima semprotan Sana.

"aku pusing melihat sikapmu yang tidak pernah menetap dan jika kau berani bertemu lagi dengan pria yang bernama Eunwoo maka aku akan membunuhmu saat itu juga" setelahnya Sana bergerak memunggungi Dahyun dan meletakkan hanphonenya secara kasar di nakas.

"apa aku membuat kesalahan lagi? Ah sepertinua tidak! Tapi kenapa dia memarahiku?" gumam Dahyun.

"jika kau sudah mengantuk maka matikan lampunya, aku ingin tidur aku lelah" pinta Sana yang hanya di lakukan oleh Dahyun.

"sumpah demi apapun aku gak ngerasa bikin salah" batin Dahyun.

Tbc...

Sorry for typo.

Aku up dua Chap sekaligus karena aku gak tahu kapan aku bakal up lagi, aku lagi kritis kuota wkwk.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang