31

2.1K 183 55
                                    

"sayang!" panggil Sana pada Dahyun yang sedang fokus mengendarai mobilnya setelah mereka selesai makan siang dengan Lisa.

"kenapa?" tanya Dahyun yang mulai menambah fokusnya pada jalanan yang sedang di lalui mobilnya.

"apakah Lisa oppa selalu bersikap seperti itu?" tanya Sana yang membuat Dahyun tidak mengerti.

"seperti itu bagaimana? Apa kau tidak menyukai hyungku?" Sana mengangguk membuat Dahyun kaget dan menginjak remnya secara mendadak.

Untung saja Sana memakai seatbelt jadi Sana baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa, jika saja Sana tidak memakai seatbeltnya mungkin Sana akan terlempar dan membentur kaca mobil dengan keras.

"yak itu berbahaya tau" marah Sana memukul tangan Dahyun.

"kenapa kau tidak menyukai hyungku?" tanya Dahyun dengan serius tanpa menanggapi omelan Sana.

"ahh anu, anu dia-...hah dia sangat menyeramkan" cicit Sana membalas pertanyaan Dahyun.

Dahyun mengernyit bingung dengan ucapan Sana, bukankah Lisa adalah sosok yang menyenangkan dan ceria seperti dirinya, tapi kenapa Sana memiliki rasa takut berlebihan terhadap Lisa yang hanya terlihat seperti pria konyol.

"menyeramkan bagaimana? Kau tahu bukan sifat hyungku itu tidak jauh berbeda denganku? Lagipula wajahnya tidak semenyeramkan itu untuk kau takuti, jadi sudah jangan berfikiran yang aneh-aneh pada hyungku dia suka bercanda dan bercandanya itu seperti seorang yang benar-benar serius" ucap Dahyun meyakinkan Sana.

Jelas Sana tidak percaya dengan ucapan Dahyun, jika kakak iparnya itu hanya bercanda kenapa dia memberikan pistol yang bukan sebuah mainan? Dan soal pertanyaan itu saja Sana dapat melihat jelas jika mimik wajah Lisa sangat serius dan tidak ada raut bercanda sedikitpun.

"baiklah aku percaya, maaf jika perkataanku tadi sedikit menyinggungmu" Dahyun mengangguk melanjutkan kembali perjalanan mereka yang katanya Sana ingin berbulan madu kedua bersama Dahyun untuk menghabiskan waktu hari ini.

Kalian pasti bisa memahami kenapa alasan mereka melakukan bulan madu kedua ini karena mereka tidak melakukan apa-apa pada saat bulan madu pertama mereka di pulau Jeju.

Kalian juga pasti tahu bukan kenapa alasan mereka tidak melakukan itu pada saat bulan madu di jeju? Jawabannya cukup singkat karena pada saat itu mereka belum saling mencintai walau Sana mengaku jika dia mencintai Dahyun, tidak hanya sampai di situ tapi mereka juga pada saat itu masih saling memiliki keraguan yang lebih dominan di miliki Dahyun.

"Sana kamu yakin mau bulan madu lagi?" tanya Dahyun pada saat mereka sudah berada di lobi hotel milik keluarga Minatozaki.

"kamu gak mau? Hhh yaudah malam nanti kamu gak usah tidur bareng aku dan aku gak bakal mau kasih kamu jatah" Dahyun seketika langsung memeluk pinggang Sana dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sana.

"aku tadi cuma tanya oke dan jika kamu lakuin itu aku bakal perkosa kamu" Sana meneguk ludahnya kasar setelah mendengar ancaman Dahyun yang lumayan mengerikan.

"ak-aku minta maaf" Sana mendorong tubuh Dahyun menjauh untuk memudahkannya melangkah pergi ke meja resepsionis.

"permisi, saya ingin pesan kamar VVIP yang biasa di pakai untuk berbulan madu" perempuan yang bekerja di bagian resepsionis itu hanya mengangguk dan memberikan cardkeys kepada Sana yang dengan senang hati menerimanya.

"baik terimakasih" lagi-lagi dia hanya bisa mengangguk tanpa mengeluarkan suara karena dia takut salah bicara, maklum Sanakan cucu dari pemilik hotel ini.

Setelah mendapatkan kuncinya, Sana melangkah kembali menghampiri Dahyun yang masih berdiri di posisi yang sama untuk di ajaknya pergi ke kamar mereka.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang