22

1.4K 175 6
                                    

"bereskan masalahmu itu hari ini juga, hyung tidak ingin mendengar jika kau bertengkar lagi dengannya" peringat Lisa saat setelah mereka menginjakkan kaki di pekarangan mansion megah milik keluarga Minatozaki.

"baiklah hyung, eh kau tidak mau mampir terlebih dahulu?" Lisa menggeleng sebagai jawaban sambil melangkah menjauh menaiki motornya karena sebentar lagi Lisa harus bekerja.

Dahyun mengangguk mengerti dan melambaikan tangannya ke arah Lisa yang mulai menjauh darinya sampai Lisa benar-benar menghilang bersama motor yang ia kendarai.

Kaki dengan pasti di langkahkan masuk kedalam mansion, telapak kaki langsung di tujukan menyerobot menginjak tangga untuk di naikinya agar bisa sampai di kamar milik Sana atau kamar milik mereka.

Saat pintu kamar di buka, terlihat seorang gadis cantik nan manis sedang menikmati tidur nyenyaknya dengan di temani selimut dan guling yang selalu setia bersamanya di sepanjang malam.

"neomu yeppeo!" dua kata itu terlontar begitu saja dari mulut manis Dahyun tanpa sebuah penolakan dari si pemilik mulut.

Bokong di dudukan pada bibir ranjang sambil terus menatap wajah cantik sang istri yang masih terlelap tanpa ada niatan untuk membangunkannya karena ini masih terlalu pagi untuk membangunkannya.

"apa kau yakin akan membuatku jatuh cinta dalam waktu satu minggu kedepan hmm?" tanya Dahyun pada Sana yang jelas-jelas tidak akan menjawab pertanyaannya.

"lah kok seminggu? Itumah kebentaran tau, aku pengennya lama-lamaan sama kamu" balas Dahyun menjawab pertanyaannya sendiri sambil terkekeh konyol karena perbuatan konyolnya.

Tubuh di gerakan untuk merangkak ke sisi lain ranjang yang kosong dan langsung di baringkannya di samping Sana yang sedang tertidur membelakanginya.

Tangan di ulurkan menarik pinggang sang istri agar mendekat ke arahnya dan langsung di balikan menjadi menghadap langsung ke arahnya.

"pagi adalah waktu yang sangat berharga bagiku karena hanya pada saat inilah aku bisa melihat wajah cantikmu yang polos tanpa sama sekali di poles make up" gumam Dahyun mengusap lembut pipi Sana.

Lama memandang dan membelai wajah cantik Sana, Dahyun saat ini mulai ikut mengantuk karena tadi malam Dahyun hanya tidur sebentar akibat menghabiskan waktu sehariannya dengan sang hyung.

Maklum namanya juga laki-laki, kalo mereka di satukan pasti mereka tidak akan melepaskan apa yang sedang mereka lakukan kalo mereka belum puas dan capek.

Jarum pendek milik jam yang berada di kamar Sana kini sedang merangkak melewati angka 9 dengan tempo perlahan dan hanya mengeluarkan suara khasnya yang jika di dengar saat malam hari suara itu entah kenapa bisa menjadi sedikit menyeramkan.

"ngghhh..." salah satu dari mereka mulai melenguh merasakan betapa silaunya cahaya matahari yang mulai muncul di sela-sela atas pintu balkon yang langsung menyorot ke mata.

Mata di kerjapkan beberapa kali saat merasakan keanehan di tubuhnya yang seperti sedang di timpa beban yang lumayan berat.

Benar saja saat pandangan Sana mulai membaik, Sana melihat Dahyun sedang tertidur sambil mendekapannya dan menumpukan kakinya di pinggang Sana hingga Sana merasakan beban yang lumayan berat.

Senyum di poles menghiasi bibir merah muda yang tampak menggoda sampai siapa saja yang melihat pasti akan ikut tersenyum walau si pelaku bukan tersenyum padanya.

Chup

Kecupan singkat Sana daratkan di bibir Dahyun yang terasa sangat manis seperti gula.

"kamu bener-bener nepatin janji kamu" gumam Sana memeluk leher Dahyun.

"sayang Ireona!" lembut Sana dengan sesekali menepuk-nepuk pipi Dahyun pelan.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang