Setelah melalui perbincangan singkat namun menyeramkan dengan Lisa tadi, Dahyun dan Sana di giring Jisoo untuk keluar dengan menggunakan jalan yang lain tidak seperti jalan yang pertama Dahyun telusuri.
Tepat saat mereka mulai menginjak tanah di luar pabrik itu, mereka di kejutkan dengan sirine mobil polisi yang mulai berdatangan menghampiri mereka dengan di iringi beberapa mobil van berlogo YG.
Niuw...Niuw...Niuw...Niuw...
Kira-kira seperti itulah suara sirine mobil polisi yang sedang berhenti di hadapan SaiDa, para polisi dan para detektiv terkemuka yang tadinya berada di dalam mobilapun mulai keluar secara berurutan membawa senjata lengkap mereka.
Mereka menembakan pistol keudara hingga membuat Dahyun mengangkat tangan di atas kepala karena reflex dan takut di tembak.
Beberapa polisi wanita berjalan menghampiri Sana dan langsung menggapai Sana dengan waspada untuk memasukannya kedalam mobil ambulance yang ternyata menyalip ikut tanpa terlihat atau melilintas di area mata Sana.
Berbeda dengan Sana yang di selamatkan untuk di obati, Dahyun malah di suruh tiarap oleh polisi yang mengarahkan pistolnya ke kepala Dahyun.
Dahyun diam tidak memberontak dengan alasan yang lagi-lagi karena takut, tak lama Dahyun merasakan jika tangannya di borgol dari belakang dan di suruh berdiri dengan paksa.
"sayang banget padahal kamu masih muda? Dan lagi kamu juga tampan, tapi kenapa kamu bodoh banget ngorbanin masa depan kamu dengan menculik cucu dari pengusaha besar seperti tuan Minatozaki" ucap salah satu polisi yang sedang membungkus tangan Dahyun dengan kain handuk.
"ne?" tanya Dahyun bingung dan langsung menahan kakinya di tanah agar mereka juga berhenti menyeret Dahyun untuk masukannya kedalam mobil polisi.
"yak kenapa kau berhenti? Ayo masuk, kau harus menjelaskan apa motifmu di kantor polisi nanti"
"ne? Apa kalian menuduhku sebagai penjahat?" tanya Dahyun yang di balas delikan malas dari sebagian polisi atau detektiv yang mendengar pertanyaan Dahyun.
"sudah jangan menyangkal, ayo masuk"
"aku bukan penjahat! Lagian mana ada penjahat berwajah tampan dan cute sepertiku" bantah Dahyun yang malah membuat mereka tertawa.
"aish kau ini, sudah jangan bercanda atau kau akan menyesal"
"kau mengancamku? Yak ku tegaskan sekali lagi jika aku bukan penjahat, ya bukan. Jangan menyeretku seolah-olah aku yang bersalah" teriak Dahyun yang tidak terima di fitnah dan di tuduh semena-mena seperti di hari pernikahannya dengan Sana.
"lantas jika kau bukan penjahat lalu siapa?" tanya salah satu polisi mendorong Dahyun hingga terjatuh.
"kau bertanya siapa dia?" tanya suara lain yang muncul begitu saja dari belakang Dahyun hingga membuat mereka menegang dan terdiam.
Itu Lisa dan Jisoo yang sedang berjalan menghampiri Dahyun dan melepas borgol yang mengunci tangan Dahyun, Lisa melemparkan borgol itu ke dada si polisi yang menanyakan siapa Dahyun tadi.
"dia adalah suami dari Minatozaki Sana dan adik kandung dari seorang Kim Lalisa serta sepupu dari Agen hebat sepertiku, kami bertiga kesini untuk menyelamatkan Sana dari penjahat yang entah dia kabur kemana" jelas Jisoo menjelaskan pada mereka yang hanya diam dan tidak berani membuka suara.
Diantara mereka tidak ada yang berani pada salah satu Agen istimewa milik YG seperti Jisoo dan Lisa. Bagaimana tidak, jika mereka membunuh saja mereka akan lepas begitu saja dari jeratan hukum karena mereka memiliki pembelaan kuat dari perusahaan YG. Lantas kenapa mereka harus merahasiakan kejadian tadi? Hah, entahlah hanya tuhan yang tahu.
"kau itu polisi, jika kerja polisi di negara ini hanya melihat dan menangkap apa yang ada di depan matanya saja kapan negara ini akan maju?" sahut Lisa menatap tajam mereka satu persatu.
Mereka hanya tertunduk tidak berani menatap pria yang bahkan jauh lebih muda dari mereka, namun jika di banding dengan jabatan pekerjaan mereka yang muda ini lebih maju sepuluh langkah di depan yang lebih tua.
"lokasi penahanan berada di belakang pabrik ini, jika kalian tertarik menyelidikinya maka silahkan kalian pergi kesana" bohong Lisa dengan sedikit bumbu keseriusan, kalian pasti tahu sendiri jika seorang Psychopath itu sangat handal dalam hal memanipulasi, jika kebohongannya yang pertana terungkap maka dia akan berbohong dengan hal yang lebih hebat dari sebelumnya.
"cih, kalian memang sampah masyarakat yang menjelma sebagai pahlawan" desis Jisoo sebelum pergi menyusul Dahyun dan Lisa yang kini sudah berjalan lebih dulu.
Dahyun memasuki mobil ambulance yang terdapat Sana yang sedang terduduk melamun di samping ranjang yang terdapat di dalam mobil ambulance itu.
"Sana ah, gweanchanayo?" tanya Dahyun mengambil duduk di samping Sana dan langsung mengambil alih tubuh mungil sang istri untuk di peluknya.
"bagaimana keadaannya?" tanya Dahyun pada petugas kesehatan yang menangani Sana.
"nona Sana sepertinya mengalami sedikit trauma pada hal yang baru saja dia alami tuan. Umm sepertinya anda jangan terlalu mengkhawatirkannya karena trauma ini tidak akan dialami dalam waktu yang berkepanjangan kok" ujar petugas kesehatan menjelaskan tentang kondisi Sana saat ini.
"baiklah terimakasih"
-
Saat ini SaiDa, LiSoo, keluarga Minatozaki dan keluarga Kim sedang berada di rumah keluarga Minatozaki untuk membahas kejadian apa yang baru saja Sana alami.
"Sana ya, kamu gak papa?" tanya eomma Kim dengan nada khawatirnya dan hanya di balas anggukan pelan Sana.
"syukurlah, maafkan eomma karena eomma tidak bisa berbuat apa-apa" ungkap eomma Kim memeluk Sana.
Nyonya Minatozaki mendekati Sana dan mengambil alih memeluk putrinya untuk menenangkan Sana yang kini sedang menangis di pelukan mertuanya.
Sana menangis sejadi-jadinya di pelukan sang eomma hingga nyonya Minatozaki merasakan ngilu di hatinya mendengar betapa ketakutannya sang putri saat ini.
Dalam hati ada rasa penyesalan karena telah mengundang kembali Tzuyu yang ternyata akan membuat putrinya seperti ini, tapi di dalam hati yang sama juga nyonya Minatozaki masih tidak rela jika putrinya mencintai lelaki banci seperti Dahyun.
"ssttt anak eomma kok jadi cengeng kayak gini sih, udah ah lupain aja kejadian itu karena eomma gak suka kalo eomma liat anak eomma nangis" Sana mengangguk dalam diam dan mulai berhenti menangis.
Seseorang berdecih melihat sikap seorang nyonya Minatozaki yang penuh dengan sandiwara, dia akui jika nyonya Minatozaki memang seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya tapi apakah pantas jika seorang ibu berniat menghancurkan cinta milik sang anak? Apalagi Itu sebuah pernikahan? Kalian pasti akan menjawab jika itu tidaklah pantas karena Sana sudah dewasa dan berhak memilih apa yang terbaik untuknya.
Orang tua memang melahirkan dan membesarkan anaknya, tapi ketahuilah jika orang tua sebenarnya tidak berhak dan tidak memiliki wewenang penuh atas kehidupan anaknya jika dia sudah dewasa dan sudah bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Orang tua seharusnya bisa menghargai dan menerima keputusan sang anak seperti sang anak menerima dan menghormati apapun keadaan atau keputusan orang tuanya.
"sampah" desis Lisa pelan.
Tbc...
Sorry for typo.
Jangan anggap serius opiniku yah? Kita memang boleh beropini tapi kita juga harus berhati-hati dengan opini itu agar itu semua tidak membuatmu hancur.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
ФанфикOnly my couple SaiDa. Jangan menganggap serius apa yang aku tulis di cerita ini karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang datang di waktu gabut akibat pandemi, bahkan saking gabutnya aku berak sambil bawa handphone buat nemenin aku di kamar mandi. Y...