9

1.3K 174 5
                                    

Setelah sarapan dan berpamitan dengan kedua orang tua Sana, SaiDa saat ini sudah berada di tempat pangkas rambut yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggal keluarga Minatozaki hingga SaiDa pergi ke tempat itupun tidak menggunakan kendaraan apapun, mereka hanya berjalan kaki sambil menikmati udara pagi menjelang siang dengan saling bergandengan tangan.

"nona, rambut suami anda ingin di pangkas dengan gaya rambut seperti apa? Suami anda katanya terserah anda saja!" ujar pegawai di sana yang di balas ekspresi berfikir Sana.

Sana sedikit mencari-cari gaya rambut yang sedang populer di handphonenya untuk memastikan jika ia benar. Sana mengangkat wajahnya setelah ia mendapatkam apa yang ia inginkan dan menatap pegawai tadi yang masih menunggu di hadapannya.

"ah ahjussi, bisakah anda memangkas rambut suami saya dengan model yang bisa di tata dengan gaya The Two Block, comma hair dan the middle part sekaligus?" tanya Sana dengan sedikit mengabsen beberapa nama gaya rambut yang sedang populer di korea sesuai apa yang ia baca di internet.

"ah tentu nona saya bisa" ucap pegawai itu yang langsung memasangkan jubah cukur ke tubuh Dahyun agar pakaian Dahyun tidak terkena helaian rambut yang terpangkas.

Sebelum Dahyun duduk di kursi itu, Sana menyuruh Dahyun untuk melepas terlebih dahulu blazer yang di pakainya dan sekarang blazer itu di pakai Sana karena Sana hanya mengenakan dress santai tanpa lengan.

Sana rasa jika proses pemangkasan rambut Dahyun akan memakan waktu yang cukup lama, jadi Sana memutuskan berjalan meninggalkan Dahyun yang sedang cukuran menuju ruang tunggu di sana agar dia bisa duduk dan bersantai sambil menunggu.

"huh punya suami ribet juga ternyata" gumam Sana mendudukan bokongnya di salah satu singgle sofa yang berada di sana.

"ya maklum namanya juga menikah, kita sebagai istri harus bisa melayani apa maunya suami supaya rumah tangga kita tetap awet dan suami juga betah sama kita" balas seorang wanita yang sepertinya tidak berumur jauh dari Sana.

"hmm rasanya aku belum terbisa melakukannya" timpal Sana menyetujui ucapan wanita itu yang entah tidak Sana ketahui dan Sana sadari.

"eoh astaga?" kejut Sana yang baru sadar jika ada yang menimpali ucapannya.

"hehe hai Sana, lama tidak bertemu" sapa orang itu yang ternyata dia adalah Nayeon sahabat Sana semasa High School dari arah belakang sofa yang di duduki Sana.

Sana membalikan kepalanya menuju tubuh Nayeon yang sedang berdiri anggun di belakangnya, sungguh saat Sana melihatnya dia sangat merindukan sahabat gilanya semasa High School itu.

"yak Nayeon eonnie!" pekik Sana yang setelahnya langsung berlari memutari kursi dan memeluk tubuh Nayeon yang sedang berdiri di belakang sofa yang di dudukinya.

"eoh aku merindukanmu pabo, kenapa kau tidak datang ke pernikahanku?" tanya Sana di sela-sela pelukan mereka.

"wah kau lupa atau bagaimana jika aku ini istri sahabat bodohmu itu?" celetuk Nayeon yang di sambut tertawa oleh Sana.

"eoh aku lupa jika kau kemarin ikut bersama Jeongyeon untuk menemaninya selama di jepang" Sana melepaskan pelukan mereka dan berlanjut mendudukan bokongnya di salah satu sofa yang bisa di pakai berdua dan melanjutkan perbincangan mereka sebagai teman yang lama tidak bertemu.

"eonnie, apa kau sedang mengantar Jeongyeon bercukur?" tanya Sana yang kesekian kalinya setelah perbincangan panjang mereka tadi.

"tidak, aku hanya sedang ingin merubah gaya rambutku jadi pendek" ucap Nayeon menunjukan rambut pendeknya yang baru saja ia potong di stan khusus perempuan yang berlokasi di sebelah tempat ini.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang