43

1.5K 164 29
                                    

Keramaian di kediaman Minatozaki akibat tragedi penculikan Sana sekarang sudah mulai kembali normal karena mereka sepakat agar mereka tidak lagi membuat Sana terlalu terguncang atas kejadian yang barusan Sana alami hingga mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

Saat ini SaiDa sedang berada di dalam kamar mereka dengan Dahyun yang masih mandi setelah menunggu giliran Sana selesai mandi.

Sana dengan perlahan membaringkan tubuhnya yang hanya di balut piama tipis yang tidak sampai menutupi paha bahkan payudaranyapun sedikit terekspose karena saking tipis dan saking kurang bahannya piama mahal milik Sana itu.

Mata di pejamkan sebentar berupaya menghilangkan bayang-bayang pembunuhan yang terjadi di hadapan matanya langsung, sungguh kejadian tadi itu sangat mengerikan dan sangat menjijikan bagi Sana karena jika Sana sedang makan Sana selalu membayangkan hal-hal itu sehingga nafsu makan Sana seketika langsung menghilang dan di gantikan rasa mual ingin muntah.

"Lisa oppa sungguh sangat mengerikan" gumam Sana menutup matanya dengan tubuh telentang.

Tak lama Dahyun keluar dengan menggunakan handuk yang seperti awal-awal Sana mengenal Dahyun, kalian pasti tahu bagaimana Dahyun saat awal-awal mengenal Sana.

Sana membuka matanya merasakan seorang berjalan ke arah lemari, mata di lirikkan ke arah Dahyun yang hanya menggunakan handuk di atas dada yang membuat wajah terkejut milik Sana terpampang jelas saat melihat kelakuan Dahyun yang sudah susah payah ia hilangkan dan sekarang kelakuan itu kembali lagi.

"Dahyun ah, kenapa kamu memakai handuk seperti itu?" tanya Sana yang mulai membangkitkan tubuhnya mendekati Dahyun.

"karena ini lebih nyaman" balas Dahyun sambil mengambil piamanya yang berwarna sama seperti Sana yaitu berwarna hitam dari dalam lemari tanpa menghiraukan Sana yang kini sedang memijat pelipisnya.

Dahyun melepas handuknya yang lagi-lagi tanpa memperdulikan Sana dan langsung memakai piamanya dengan santai tanpa beban.

Sana yang melihatnya hanya menggeleng kepala dengan kelakuan Dahyun yang seperti biasanya namun yang memakai handuk di atas dada itu Sana baru menemukannya kembali setelah dua minggu di malam pernikahan.

Tangan perlahan melingkar di pinggang ramping milik Sana menariknya mendekat hingga menubruk dada, Dahyun tersenyum menatap Sana yang kini hanya menatap Dahyun biasa-biasa saja.

"piama yang kamu pakai terlalu sexy chagiya, bagaimana jika ada seseorang yang masuk dan melihat penampilan sexy kamu?" ujar Dahyun yang makin mendekatkan tubuhnya pada Sana hingga saat ini perut milik Sana menempel di pinggang Dahyun.

"gak bakal ada yang masuk ke kamar kita sayang, lagian aku pake beginian jugakan cuma di depan kamu ini" balas Sana sambil mengusap dada Dahyun dengan sensual.

Dahyun mengambil tangan Sana dan menyampaikannya di lehernya.

"tangan kamu nakal" ucap Dahyun mengecup singkat bibir sang istri.

"one more please?" pinta Sana yang langsung di lakukan Dahyun.

Saat Dahyun hendak menjauhkan wajahnya dan melepas tautan, Sana malah menarik kembali tengkuk Dahyun hingga tautan mereka tidak jadi terputus dan langsung menghisap penuh nafsu bibir bawah milik Dahyun.

"ugh" ringis Dahyun saat Sana yang lagi-lagi menggigit bibir bawahnya.

Sana melepas tautan itu dan tersenyum manis hingga membuat Dahyun tidak jadi marah. Dahyun menyentuh bibir bawahnya untuk memastikan jika bibirnya tidak berdarah, tapi saat ia melihat tangannya terlihat jelas jika jari telunjuk tangan kirinya terdapat sedikit darah.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang