"hoaaam" Dahyun menguap lebar merentangkan tangan untuk memulihkan otot-ototnya agar tidak kaku saat di gerakan nanti, setelahnya dia langsung bangun dari posisi tidur nyamannya mengambil boxer miliknya agar dapat menutupi miliknya yang masih menggantung bebas di selangkangannya.
Dahyun melihat jam di handphonenya yang menunjukan pukul 7 pagi, Dahyun merasa jika malam tadi sungguh sangat melelahkan karena mereka baru tidur pukul 3 dini hari.
Menurut Dahyun nafsu sex Sana itu sangat mengerikan karena Sana tidak akan cukup jika hanya di beri satu ronde saja, siang memarin hingga malam tadi saja Sana sampai menghabiskan 15 ronde bermain bersama Dahyun walau Dahyun sudah meronta jika dia lelah dan ingin tidur.
Saat Dahyun mengingat desahan yang Sana keluarkan karena ulahnyapun menjadi bergidik ngeri sampai membuat bulu kuduknya berdiri hanya untuk mengingat bagaimana sexynya suara Sana saat bermain.
"aish Dahyun ah, sebaiknya kau mandi saja" gumam Dahyun memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuh serta fikirannya yang terus memikirkan aktivitas semalam.
Lima belas menit berada di dalam kamar mandi, Dahyun keluar dengan hanya menggunakan handuk di pinggangnya karena Dahyun tidak membawa baju dari rumah dengan alasan rencana Sana sungguh mendesak hingga mereka tidak sempat pulang.
"akan memakai apa aku hari ini? Masa aku pakai baju kantor yang kemarin, mana celana dalamku basah lagi" gumam Dahyun sambil memunguti helaian baju miliknya beserta baju milik Sana yang berserakan di lantai.
Ting...tong...
Suara bel berbunyi membuat Dahyun bingung karena dia tidak memesan apa-apa pada pihak hotel dan Sana tidak mungkin memesannya karena Sana masih tidur.
Dahyun dengan siaga mendekati pintu melihat layar monitor kecil yang menempel pada samping pintu, yang menekan bel pintu itu ternyata pelayan hotel disana sambil membawa papper bag di tangnnya dan troli yang berisi makanan yang tertutup tudung saji yang terbuat stainless steel.
Pintu di buka menampilkan pelayan hotel yang tersenyum dan mendorong troli masuk hingga membuat Dahyun harus menyingkir dengan spontan.
"umm sepertinya saya dan istri saya tidak memesan sesuatu dari pihak hotel?" bingung Dahyun yang di balas senyum si pelayan yang terlihat cantik.
"kemarin noona Minatozaki meminta untuk di antarkan sarapan dan dua setel pakaian untuk kalian pada jam 7 pagi" jelas pelayan hotel itu yang membuat Dahyun mengangguk mengerti.
"baiklah kamu boleh pergi" pelayan itu mengangguk dengan malu dan langsung keluar dengan sedikit berlari karena malu melihat tubuh bagian atas milik Dahyun yang terekspose bebas.
Dahyun heran menatap kepergian pelayan itu yang terkesan terburu seperti sedang di kejar sesuatu.
"aneh" satu kata itu keluar begitu saja dari mulut Dahyun tanpa adanya kesadaran jika pelayan itu berlari dan bersikap seperti itu karena tubuh bagian atas Dahyun yang terkspose.
Tidak fikir panjang Dahyun langsung memakai pakaiannya di tempat itu tanpa peduli jika nanti Sana akan terbangun dan melihat tubuh telanjang Dahyun karena Sana bukan orang lain lagi baginya.
Setelah selesai memakai pakaiannya, Dahyun mengacak rambutnya sebentar dan menidurkan tubuhnya di samping Sana sambil menarik tubuh polos milik Sana yang tertutup selimut ke dalam pelukan hangatnya.
"chagiya ireona, ayo kita sarapan" bisik Dahyun yang setelahnya langsung mengecupi pipi Sana berkali-kali.
Lama-lama Sana merasa terusik hingga dia membuka matanya dan menatap Dahyun yang kini menatap ke arahnya dengan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
FanfictionOnly my couple SaiDa. Jangan menganggap serius apa yang aku tulis di cerita ini karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang datang di waktu gabut akibat pandemi, bahkan saking gabutnya aku berak sambil bawa handphone buat nemenin aku di kamar mandi. Y...