10.00 PM

34 0 0
                                    

Alya pun pergi menuju tempatnya dan mengerjakan pekerjaan lainnya.
"Eh, Yak. Lo kenal ama tuh cowok ganteng?" Tanya Lani yang tiba-tiba mendekati Alya.
"Cowok ganteng? Yang mana?"
"Yang barusan lo anterin makanannya."
"Oo, temen sekolah gue. Kenapa? Mau dikenalin? Eheh." Tanya Alya menggoda.
"Hmm, dia tuh sering kesini dan duduknya selalu disitu. Nggak pernah pindah." Ucap Lani.
Alya yang mendengarkan hanya ber-oh ria.

Waktu berjalan cepat, Alya mengerjakan pekerjaannya dan terakhir membereskan meja yang sedikit kotor di pojok sana.

"Eh, tu si mas ganteng kok nggak pergi-pergi. Padahal udah mau tutup." Tanya Dilla, salah satu teman Alya yang bekerja disana.
"Gue bilangin aja deh ya." Ucap Boni.

Kemudian Boni mengingatkan kepada Rino bahwa cafe sebentar lagi akan tutup dan para karyawan akan membereskan semua barang. Tak lama setelah itu, Rino pun keluar cafe.

Para pegawai cafe yang shift pada jam itu pun mencuci dan merapikan barang-barang yang ada di cafe sebelum mereka semua pulang.

"Udah kan?" Tanya Alya.
"Udah kok. Dah, kalian kalo mau pulang duluan aja. Ntar gue yang matiin listriknya." Ucap Kevin.
"Oke, makasih vin." Ucap Lani.

Kemudian mereka pun satu per satu keluar dari cafe dan pulang ke rumah masing-masing, mengingat jam telah menunjukkan pukul 10 malam.

"Kalo malem, ada taxi lewat nggak sih biasanya?" Tanya Alya pada Boni yang keluar bersamanya.
"Ada kok Al, di situ tuh. Lo belok kanan dikit entar keliatan taxi. Biasanya sih ada."
"Oo, oke makasih ya Bon. Gue duluan ya.." ucap Alya mendahului Boni yang dibalas dengan anggukan.

"Yak." Panggil Rino.
"Hm?"
"Pulang bareng gue."
"Nggak, gue pulang naik taxi." Ucap Alya lalu berjalan seperti yang diarahkan Boni.
"Nggak, ini dah malem. Bahaya."
"Gue gak mau dianter. Dah malem, bye." Ucap Alya menolak lalu segera mencari taxi.

Beruntung terdapat satu taxi, Alya langsung menghampirinya.
"Pak, kosong kan taxinya?"
"Iya neng, mau masuk?"
"Iya pak, ke jalan Tiramisu ya.."
"Oo iya neng. Mari." Ucap sang bapak sambil membukakan pintu mobil.

Kemudian Alya pun pulang dengan taxi tersebut.

Tanpa Alya sadari sebenarnya Rino mengikuti Alya sampai perempuan berbaju hitam itu pergi dengan taxi yang ia tumpangi.

****

Hari selanjutnya, lelaki dengan jaket jeans itu datang lagi ke cafe dan memesan menu yang sama seperti yang ia pesan kemarin.

"Yak, pulang ama gue ya nanti." Ucapnya sedikit memaksa.
"Selama gue bisa pulang sendiri. Gue ga mau ngerepotin orang lain." Ucap Alya setelah meletakkan pesanan Rino.
"Gue ga ngerasa direpotin, kan gue yang ajak.."
"Sstt, dah makan pesenan lo keburu dingin." Ucap Alya memotong ucapan Rino lalu pergi dari hadapannya.

Seperti hari kemarin, mendekati jam 10. Cafe tersebut sudah menutup order dan mulai membereskan serta membersihkan barang-barang yang ada sebelum mereka pulang.

"Udh semua guys." Ucap Kevin memberi komando.
"Hari ini lo yang bagian matiin listrik." Lanjut Kevin pada Boni yang disanggupi dengan sebuah anggukan.

"Lan, gue pulang dulu ya.." ucap Alya saat melewati Lani yang sedang mengambil barang di loker karyawan.
"Iya Yak. Ati-ati."
"Oke gue duluan ya.. " ucap Alya sambil tersenyum.
"Yak, kapan-kapan kenalin ama mas ganteng ya.."
"Mas ganteng? Oo iya iya sip. Gue duluan.."

Lalu Alya pun melangkah keluar dan mendapati satu motor berwarna hitam terparkir sendirian dengan seorang laki-laki yang duduk diatasnya sambil bermain hp.

Dan sepertinya laki-laki itu tidak sadar saat Alya berjalan melewatinya. Kemudian, Alya pun segera berjalan melewatinya dan berbelok ke arah kanan di mana kemarin dia menemukan satu taxi.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang