Proposal

14 0 0
                                    

"Es jeruk manis nya satu sama es teh manis nya satu ya mas mbak." Ujar salah satu petugas kantin yang mengantarkan pesanan mereka.

"Iya, makasih ya pak." Ucapnya yang dibalas senyum oleh petugas itu lalu berlalu pergi.

"Terus habis ni mau kemana?"

"Terserah lo." Jawab Alya.

"Lah, lo mau nya kemana?"

"Gak ngerti gue, bingung." Jawabnya sambil meminum es jeruk miliknya.

"Lo deket ya sama Zaidan sampe ngasih hadiah segala?" Tanya Rafinzha.

"Enggak, ya temen sekomplek aja, temen ngobrol jugak."

"Oo, tapi dia pernah nembak lo terus lo tolak kan? Dia gapapa?"

"Gapapa, maksudnya?" Ujarnya tidak paham dengan perkataan sahabatnya itu.

"Ya secara dia suka sama lo, terus kalo lo kasih hadiah entar dia malah berharap lagi ke elo."

"Nggak. Dia juga udah tau gue sama dia temenan doang."

"Yakin lo?"

"Iya.."

"Hm."

"Napa sih?" Tanya nya penasaran.

"Gapap. Nanya doang."

"Dih, dari tadi ditanyain jawabannya gapapa gapapa mulu. Kek cewe pms lo."

"Emang gapapa ya mau gimana."

"Lo cemburu?"

"Nggak."

"Yee.. lo juga mau di sg? Muka lo dah gak keitung kali di sg gue." 

Alya lalu mengeluarkan hp miliknya dan dengan cepat memfoto muka Rafinzha yang sedang mengerutkan dahi seolah sedang berfikir sesuatu.

"Tuh, cek hp lo."

Rafinzha pun mengeluarkan hp dan mendapat notifikasi bahwa Alya menyebutnya dalam snapgramnya. Setelah dibuka, menampilkan foto dirinya dengan tulisan 'masih pagi dah ovt aja lo'. Bukannya kesal, ia malah tertawa.

"Resek lo wkwk."

"Seneng?"

"Lumayan."

Jawaban yang tidak sesuai dengan hati. Padahal di hati lebih dari 'lumayan' hahaha.

"Oiya, lo udah konsul judul buat skripsi."

"Mati gue, kemaren udah diingetin tapi lupa. Baru separo."

"Buat deh, lanjutin. Daripada nanti lo di tolak pas akhir akhir mending konsul mulai sekarang."

"Pulang Raf, ambil laptop gue. Terus pergi lagi wkwk."

"Oke."

****

"Lah, ngapain balik?" Tanya Albar yang sedang makan camilan sambil menonton acara televisi kesukaannya. 

"Ambil laptop!" Jawabnya dengan sedikit berteriak karena sedang menaiki tangga menuju kamarnya. 

"Ngapain pergi bawa laptop." Monolognya.

"Kak, pergi lagi ya bye.." Ujarnya tanpa menunggu jawaban dari Albar. 

"Dah, ayok. Mau kemana kita sekarang?" Kata Alya saat berada di dalam mobil sudah dengan tangan yang menggengam totebag berisi laptop tersebut. 

"Gaada tujuan sih gue."

"Sama. Temen-temen lo gak lagi pada ngumpul gitu?"

"Hmm ntar gue tanya dulu. Grup sepi juga soalnya."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang