BELA ATAU BENCI ?

21 1 1
                                    

Kriek....

Alya membuka pintu kamar bertepatan dengan Albar yang juga akan keluar kamar.

"Pagi, dek."

"Pagi, kak." Jawab Alya tersenyum.

"Better?"

"Heem."

"Yuk turun makan."

Albar pun merangkul adiknya itu dan turun bersama melewati tangga. Lalu mereka pun duduk dan mengambil makan yang sudah disediakan.

"Kata Axel entar Velin mau kesini."

"Oh ya?"

Albar mengangguk.

"Bang Axel ikut?"

"Nggak."

"Yah."

Alya menjawab lesu dan hanya mendapat tawa kecil dari kakaknya. Keadaan pun kemudian menjadi hening dan hanya denting sendok garpu yang terdengar.

Hingga akhirnya Albar membuka suara kembali.

"Yak."

"Iya?"

Yang dipanggil pun menoleh, menatap kakaknya yang sedan menatapnya dengan sayang.

"Jangan nangis gara-gara cowok lagi ya, kakak gak tega. Kalo ada yang deketin, bilang kakak. Oke?"

"Alya udah gede kak."

"Sampai Alya besar nanti, juga bakal tetep jadi adeknya kakak. Pokoknya kalo ada yg mau deketin atau kasarin kamu. Bilang kakak ya.."

"Iya kak. Makasih ya.."

Alya pun tersenyum menjawabnya.

---
"Pagi!!!! Mana bestie gue yang kemaren nangis."

Velin membuka pintu lalu segera menuju sofa dimana Alya sedang bersantai sambil membaca beberapa buku sedangkan Albar sedang mengurus usahanya.

"Berisik."

Balas Albar tak bersahabat tanpa menoleh dan masih fokus pada laptop di depannya.

"Ih, sok berisik lo kak. Bilang aja kangen ama gue."

"Ogah."

"Hih "

"Dah, sana hibur adek gue."

"Kan gue juga adek nya elo."

"Yang asli."

"Terus gue?"

"Pungut."

"Sumpah ya tuh mulut gaada filter "

Ujar Velin sambil melempar bantal sofa dan mengenai tepat di kepala Albar.

"Masih pagi, gausa bikin gue naik darah."

Ancam Albar dengan suara beratnya yang membuat Velin menghambur ke pelukan Alya yang sedang tertawa karena melihat tingkah laku sahabat dan kakaknya.

"Gimana-gimana, cie udah gak nangis. Gini dong, seneng gue liatnya."

"Hehe."

"Nih, gue bawain oleh2. Moga suka ya. Tapi kayaknya suka sih."

Adik dari Axel itu pun memberikan paper bag hitam kepada Alya dan yang diberipun segera membuka untuk mengetahui isinya.

"Aaaaa suka bangetttttt. Makasiiiiih."

Paper bag tersebut berisi tas selempang yang selama ini ia inginkan serta kaos berwarna gelap dengan motif sederhana yang sangat cocok baginya.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang