Rumah Alya

12 0 0
                                    

"Yak, gue ntar siang ke rumah lo."

"Oke."

"Mau nitip sesuatu gak?"

"Burger heheh."

"Ada lagi?"

"Nggak, itu aja makasi."

Jadwal Rafinzha pagi ini yaitu pergi ke kampus untuk bimbingan dengan dosen pembimbing nya mengenai proposal skripsi nya. Hal ini ia sembunyikan dari Alya, entah apa alasannya. 

Beruntung dengan rajinnya Rafinzha bimbingan, sehingga tidak perlu waktu lama karena tidak banyak yang harus diperbaiki. 

Ting Tung..

Ting Tung...

"Eh Raf, kok siang-siang ke sini nya.. Panas banget ini.. Ayo masuk masuk.." Ajak Shinta menyuruh Rafinzha untuk duduk di sofa. 

"Alya nya ada tan?"

"Ada di kamar, bentar ya tante panggilin."

Shinta kemudian naik ke lantai atas untuk memanggil putri nya itu. 

"Haiii." Sapa Alya dari lantai dua yang sedang berjalan turun.

"Gimana skripsinya?"

"Hmm lumayan, kemaren gue udah konsul terus judul gue harus diperbaikin dikit. Jadinya lain lainnya ya harus dibenerin lagi." Jawabnya lalu duduk di sofa. 

"Oiya, lo mau minum apa? Es sirup mau?" Lanjutnya.

"Boleh.." Jawab Rafinzha.

Kemudian Alya pun berjalan ke dapur dan membuatkan es sirup untuknya dan Rafinzha. 

"Nih."

"Thanks."

"Oiya, pesenan lo." Ujar Rafinzha dengan memberikan satu buah kresek kepada Alya.

"Wiii. Beneran cuman satu wkwkw kirain lo beli juga."

"Nggak. Kenyang gue."

"Oo udah makan."

"Nyamil."

"Hmm oiya daripada gue lupa, bentar. Ambil jas nya Rengga."

Tidak perlu waktu lama, jas hitam itu sudah berada di tangan Rafinzha.

"Ntar titipin bilangin makasih ya sama sorry baru ngembaliin sekarang."

"Iya gampang."

"Jan gampang gampang terus di sana gak lo sampein." Balas Alya sambil memakan burger yang dibawakan sahabatnya itu.

"Iyee." 

****

"Ngga!" Panggil Rafinzha ketika melihat sahabatnya itu sedang memanaskan sepeda motornya.

"Eh, lah. Ngapain?" Tanya nya kaget.

"Mau baliki jas lo dari Alya."

"Oo iya. Thanks." Jawabnya ketika menerima jas itu.

"Katanya makasih dan sorry baru balikin sekarang."

"Iya gapapa. Oiya, kok si Alya nya gak ikut kesini?"

"Dia fokus skripsian seminggu ini, gak mau keluar dulu."

"Lah, waktu ama lo cuman dikit dong sebelum lo pergi."

Bukannya menjawab Rafinzha malah menunduk dan membuka hp nya. 

"Dih, sedih lo."

"Nggak. Ngabarin Alya salam nya dah gue sampein. Kalo nggak, gak percayaan nih orang."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang