Tunda Konsul ?

10 0 0
                                    

"Kak, ntar gue sharelock. Gue disini. Kesini nya ntaran aja gpp abis dari Kak Angle."

(sharelock) dan (foto nya duduk dipinggir dengan kaki menggantung ke bawah).

Setelah mengirim pesan tersebut, Alya men-silent dan memasukkan hp nya ke dalam tas selempang nya. 

****

Ting Tung...

"Eh iya?" Ucap seorang perempuan paruh baya yang menggunakan daster.

"Malem tante, mau ketemu Angle. Sebentar aja kok tan."

"Oh, Albar. Duduk dulu, Bar. Tante panggilin Angle nya dulu ya.." Ujar nya tersenyum meminta Albar untuk menunggu di kursi teras. 

Albar menurut. Tak lama perempuan yang ia tunggu dari tadi pun keluar menggunakan baju rumah yang ia balut dengan cardigan hijau sambil menggunakan bando berwarna senada. 

"Hai by, tumben kesini gak bilang-bilang." Ucapnya lalu duduk di sebelah Albar.

"Surprise lah sekali-kali." Katanya sambil menunjukkan kresek yang ia bawa berisi martabak yang masih panas.

"Aaaaa. Thank youuu." Jawabnya menerima martabak dari pacarnya itu dan langsung memeluknya. 

"Duh duh.. iya sama sama by.." 

Albar membalas pelukan dan mengelus kepala perempuannya itu. 

"Lagi ngapain tadi?" Tanya Albar pada Angle yang sekarang menyender ke lengannya.

"Nonton si, habis ngerjain laporan."

"Oo, emang dah kelar laporannya kok udah nonton?"

"Hehe belum si, kurang dua point doang. Ntaran aja." Jawab Angle yang sedang membuka kotak martabak dan mengambilnya. 

"Ih kok gitu, sekalian aja diselesein. Cuman kurang dua kan, biar gak ketanggungan." Ucapnya sambil menyolek hidung pacarnya itu. 

"Iya iya habis ni diselesein. Kamu sendiri, dari rumah ini?"

"Iya dari rumah."

"Hmm kamu mau?" Tanya Angle  menawarkan martabak yang ia pegang. 

"Gausa, buat kamu aja." Jawab nya menggeleng. 

"Tengkyuuuu. Oiya Alya sehat sehat aja kan?"

"Sehat, cuman dia lagi ngebut ngerjain skripsi si.."

"Oke, terus?"

"Terus apa nya?"

"Ya raut muka kamu kaya beda gitu, Alya kenapa?"

"Enggak, gue kasian aja. Kamu tau kan by, dia punya sahabat cowok yang ya beberapa waktu lalu bikin dia kaya nangis bete gitu."

"Oh iya iya inget, kenapa?"

"Dia itu udah baikan ama Alya, tapi dia mau pergi ke Surabaya. Setaun. Si Alya nangis-nangis pas itu."

"Hmm kasian.."

"Heem gue gak tega liatnya." Ucapnya lesu.

"Hmm, sabar ya... Nanti  deh aku ajak Alya jalan - jalan biar gak sedih terus dianya." Kata Angle sambil mengelus punggung pacarnya itu. 

"Thanks babe." Jawabnya tersenyum.

"Sekarang ini juga dia pengen jalan-jalan, maksudnya ngajakin keluar."

"Oh gitu. Berati habis dari sini langsung jalan ama Alya?"

"Iyes. Bentar ya, mau ngabarin Alya supaya siap-siap."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang