DROP

17 1 0
                                    

Kelas pagi ini dimulai pada pukul 9 pagi, agar tidak terlambat Alya berangkat dari rumah jam 8.10 dikarenakan jarak rumah dan kampus yang lumayan jauh.

Ketika sampai, Alya merasa haus dan memutuskan untuk membeli minuman terlebih dulu.

"Pak, beli minumnya satu ya.." ucap

"Mau pake sirup warna apa neng?" Tanya penjualnya

"Yang biru aja pak."

Tak lama bapak itu meracik, Alya mendapatkan minuman yang ia inginkan. Lalu karena jam hampir menunjukkan jam 9, dia pun bergegas pergi ke kelas.

"Ey, pagi broo.." ujar Alya menyenggol lengan Rafinzha yang sedang memainkan hp.

"Pagi." Jawabnya tanpa menoleh.

"Masih kepikiran?" Tanya Alya ketika duduk disebelahnya membuat Rafinzha menoleh.

"Gak terlalu. Eh minum apa lo?" Tanya nya fokus pada minuman yang dipegang Alya.

"Lupa namanya, lucu aja warnanya, biru. Beli deh."

"Minta."

"Gak mau. Beli sendiri."

Melihat diminuman tersebut terdapat gelembung-gelembung membuat Rafinzha berasumsi bahwa itu minuman bersoda.

"Itu soda? Lo pagi-pagi dah minum soda, sakit perut tau rasa lo."

"Nggak, orang cuman satu doang."

"Awas ya sakit entar nangis-nangis."

"Hm, dah tuh dosen dah dateng. Sst."

****
"Kei, lemes banget. Lo udah makan belum?" Tanya Gege yang menemui Keira di ruang kerja nya.

Keira hanya menatap layar komputer sambil mengetikkan sesuatu lalu menggeleng sebagai jawaban.

"Kei, lo juga harus jaga kesehatan."

Keira menghentikan pekerjaannya lalu menoleh pada Gege.

"Ancur Ge, ancur. Gue gaada semangat."

"Kei, masih pagi lo harusnya semangat. Jangan nangis lagi dong.. ga tega guenya.." ucapnya prihatin.

Keira menelungkupkan wajah di meja kerja nya lalu meneteskan beberapa air mata.

"Kenapa keluarga gue jadi gini."

"Cup cup cup, makan dulu yuk. Gue temenin. Lo harus makan biar nggak sakit."

Gege pun akhirnya menemani Keira hingga kembali ke ruang kerjanya.

"Kei, mending lo nanti pulang siang. Gue ijinin ama bos. Lo harus istirahat."

Ucapan Gege hanya dibalas anggukan oleh Keira.

Gege tak tega melihat sahabatnya sedikit pucat dan sangat terlihat sembab.

****
Mematikan mesin mobil kemudian menguncinya lalu berjalan masuk ke dalam. Rafinzha melihat mobil milik Keira sudah terparkir rapih.

"Mama udah pulang? Tumben." Batinnya.

"Raf pulang!" Ucapnya ketika membuka pintu.

Ketika memasuki kamar dia terheran melihat beberapa barang Keira yang diletakkan di sofa.

"Mah?"

Namun tak ada jawaban.

Akhirnya Rafinzha berinisiatif untuk masuk ke kamar mamanya yang pintunya sedikit terbuka.

"Ma, mah? Mah?" Ucapnya ketika mendekati Keira yang tertidur.

"Panas banget ma. Nih, di cek suhu dulu."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang