RENCANA

60 3 0
                                    

"Santai." Jawab Rafinzha sembari melajukan mobilnya entah kemana. 

Sesaat matanya menatap layar hp miliknya yang barusaja menyala karena adanya notif masuk. Fokusnya bukan pada notif tersebut, melainkan tertuju pada jam yang menunjukkan pukul 20.00 WIB.

"Udh jam 8. Lo udah makan? Lo disana dari jam berapa?" Tanya nya secara berurutan.

"Lima." 

"Berati lo belom makan apa2." Ucapnya khawatir sambil menoleh pada Alya yang berada di sebelahnya. 

"Santai aja. Gue ga laper." 

"Gak usah boong. Lo ngapain nutupin si Yak. Kita temenan dah lama. Eh maksud gue dari semester awal. Gue tau lo orangnya gimana. Kita cari makan ya." Ucap Rafinzha memutuskan secara sepihak.

"Makan di pinggir jalan gapapa? Mau?" Lanjutnya.

"Gapapa. Mau." 

"Yaudah, gue tau tempat yang enak."

Mobil Rafinzha melaju kencang dan  berhenti tepat di depan sebuah gerobak berwarna coklat. Setelah mematikan mobil dan mereka akan keluar. 

"Nih pake." Ucap Rafinzha memberikan hoodie hitam miliknya kepada Alya. 

"Buat?" 

"Lo. Diluar dingin, lo cuman pake kaos doang. Cepet pake. Gue tunggu di luar." 

Rafinzha keluar mobil dan memesan makanan kepada penjual nasi goreng, sementara itu Alya memakai hoodie yang tadi Rafinzha berikan. Lalu keluar menyusul.

"Gue pesenin lo nasi goreng ya." Ucap Rafinzha pada Alya yang baru saja duduk disebelahnya.

"Heem. Tap.." 

"Tapi gak pedes. Udh gue bilang." Lanjutnya memotong ucapan Alya.

"Hehe.." 

Lalu Alya membuka hpnya kembali. Notifikasi itu masi bermunculan. 

"Udah, gak usah diliat kalo itu cuma bikin lo kesel." 

"Hmm." 

Lalu Alya memasukkan hp nya ke kantong hoodie nya. 

Keheningan terjadi sesaat, takut akan Alya yang kembali menangis. Rafinzha memutuskan untuk menggoda sahabatnya itu dengan menarik hoodie yang dipakai Alya hingga menutupi kepalanya.

"Eehhh, apaansiii." Rengek Alya. 

"Hahaha." Ucap Rafinzha melihat Alya yang kepalanya tertutupi oleh hoodie. 

"Tawa lo!" Ujar Alya kesal sambil melepas hoodie bagian kepala sambil merapikan rambutnya. 

"Heem. Ketawa gue." Jawab Rafinzha datar. 

"Hihhh dasar ya resek." Ucap Alya sambil merusak tatanan rambut Rafinzha menjadi berantakan. 

"Misi, ini nasi goreng yang pedes. Sama ini yang nggak pedes. Ini minumnya." 

"Makasih." Jawab Rafinzha dan Alya bersamaan.

Mereka berdua pun makan nasi goreng itu dan Alya menghabiskan lebih cepat daripada Rafinzha. 

"Wih, gilak. Cepet amat lo." 

"Hehe. Laperr.." Jawab Alya sambil nyengir. 

"Halah. Gitu tadi sok bilang. Inggik gii gik lipir." Ucap Rafinzha meledek dengan menirukan suara Alya berbicara. 

"Alah lo ah." 

Sambil menunggu, Alya pun menghabiskan minumannya.

Setelah selesai, mereka berdua kembali ke dalam mobil. 

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang