ALDO (2)

66 3 0
                                    

Dua jam berlalu, film yang mereka tonton akhirnya selesai. Ramainya orang yang berjalan turun untuk keluar bioskop membuat mereka menunggu hingga sebagian orang ini keluar agar tidak terlalu ramai. 

Sambil menunggu mereka pun melakukan macam2 aktivitas. Devan yang berkutat dengan hp nya, Velin dan Alya mengobrol sambil menghabiskan  jajanan mereka, dan Rafinzha serta Aldo sama2 menyumpal telinga mereka dengan headset.

Akhirnya mereka pun keluar dari ruangan bioskop tersebut. 

"Makasih banyak ya Vel, Van." Ucap Alya pada mereka berdua. 

"Iya sama2 Yak. Laen kali kita nonton bareng lagi ya.." Ajak Velin dengan senang hati. 

"Ayo ayo aja. Gue mah ngikut." Timpal Rafinzha cepat. 

"Halah, lo mah maunya yang gratisan. Dasar. Gantian lah, besok-besok lo yang bayarin." 

"Ih lo mah keknya gak pernah seneng gitu kalo gue bahagia." Ucap Rafinzha kesal. 

"Dih dih drama amat. Ngambek lo? Eh bentar bentar, gue mau ke toilet." Ucap Alya tiba-tiba. 

"Oh, yaudah. Kita pisah disini ya.. thanks bro." Ucap Devan ke Rafinzha dan Aldo. Begitu pula Velin pada Alya.

Setelah bersalaman, mereka pun berpisah. 

"Raf, tungguin gue." Ucapnya menitipkan tas selempangannya pada Rafinzha kemudian segera berlari menuju kamar mandi.

"Siapa namanya?" Tanya Aldo tiba-tiba. 

"Siapa?" Tanya Rafinzha balik. 

"Itu sahabat lo." 

"Napa emang?" Tanya Rafinzha yang sudah merubah mimik mukanya.

"Eh, orang gue cuma nanya. Napa nada lo gitu." 

"Ya serah gue lah." 

"Siapa namanya?" Tanya Aldo lagi.

"Alya." 

"Dia beda banget ya antara ngomong ke lo sama ke gue. Perasaan judes amat kalo ama gue." Ucapnya tanpa ada yang bertanya.

"Hmm." Jawab Rafinzha malas menanggapi. 

Aldo memang seperti itu, dimana ada cewek cantik. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk tidak berkenalan dan mengetahui lebih dekat dengan cewe tersebut. ada cewek cantik.  

Sebenarnya sejak tadi Rafinhza sudah gelisah ingin segera mengajak Alya pulang, karena mengetahui tabiat Aldo yang seperti itu. Maka itu, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Alya dari cowo-cowo brengsek macam Aldo. 

"Mungkin ajak Aldo kesini, itu ide buruk. Seharusnya gue tau itu sejak awal." Batin Rafinzha.

"Udahhh... Ayo." Ucap Alya sambil meminta tas yang ia titipkan tadi kepada Rafinzha. 

"Raf, gue pengen beli parfum dulu ya.." 

"Heem." Ucap Rafinzha mengiyakan segera. 

Tak lama, sampailah mereka di satu store parfum ternama. 

"Tunggu bentar ya." Ucap Alya pada Rafinzha yang langsung masuk dan mencoba parfum2 dengan berbagai aroma. 

Setelah menemukan parfum yang cocok untuknya, Alya pun membayar di kasir. Selesai membayar dan mendapatkan barang yang ia inginkan, Alya baru sadar bahwa Aldo belum pulang dan masih ikut bersama mereka.

Alya langsung mengahmbil hp nya dan me-spam chat Rafinzha.

---------------------------------------------------------------^^--------------------------------------------------------------
"RAF!"
"RAF!"
"RAF!"
"RAF!"
"RAF!"

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang