That Nights

6 0 0
                                    

"Duh bego, dah tau mereka lagi ngobrol disitu. Ngapain lewat sini." batinnya. 

"Eh Alya.. Mau kemana?" Tanya nya baik. 

"Kesana." Jawab Alya malas meladeni. 

"Foto yuk, foto." Ajaknya sambil mengeluarkan hp dan mengangkatnya sehingga dia, Alya, dan Rafinzha berada dalam satu frame. 

"Enggak ah males. Lo berdua aja." Ucapnya lalu pergi.

"Yak, Yak." Ujar Rafinzha sambil menahan lengan sahabatnya itu. 

"Hm?" Tanya nya dengan alis yang bertaut.

"Jangan pergi dulu."

"Gue mau kesana. Lo foto aja berdua." Lalu pergi tanpa menghiraukan Rafinzha yang masih memanggilnya. 

"Der." Ucapnya ketika duduk disebelah adik sepupunya yang sedang menyantap camilan yang tersedia. 

"Hey, enak camilannya. Wkwwk. Eh kak, sahabatnya kaka gantengan asli daripada di foto."

"Masa?"

"Iya kak, sumpah. Aku aja kaget liatnya."

"Wkwkw, kalo muji orang liat sikon dulu. Noh, cowok lu bete." Ucapnya tertawa sambil berdiri.

"Mau kemana kak? Tanya Angkasa.

"Duduk di sana."

"Sendirian? Gak sama temen-temennya kaka?"

"Pengen duduk sana bentar."

"Oh okey.."

Tak lama dari kepergian Alya, datanglah Velin bersama Devan.

"Hai, happy birthday. Nih hadiah buat lo dari kita berdua." Ucapnya pada Rafinzha.

"Masih inget lo? Kirain lupa."

"Dih, mau gue lupa juga boleh. Wkwk gak lah becanda."

"Hahah thanks ya.. Duduk duduk silakan. Anggep aja kaya rumah sendiri."

"Oh selalu kalo itu" Jawabnya sambil tertawa.

"Dasar."

Velin lalu berjalan ke arah belakang. 

"Kak Velin." Sapa Dera.

"Eh Dera. Loh disini? Lo kenal ama Raf?"

"Nggak, tadi diajak ama Kak Alya."

"Lah mana Alya?"

"Tadi katanya mau duduk disana."

"Hmm tumben. Yaudah gue nyusul Alya. Eh by, kamu mau duduk sini aja atau mau ikut aku ke sana?"

"Sini aja." Ucap Devan.

"Der, inget kan ini siapa?" Kata Velin.

"Inget lah yang bucin kan? Ahaha Kak Devan, diem banget." Ucap Dera sambil mendorong lengan Devan.

"Kan harus cool. Wkwk."

"Yaudah aku ke sana ya by.."

"Okey."

Velin berjalan menuju bagian belakang rumah Rafinzha dan menemukan sahabatnya duduk termenung sambil merebahkan kepala nya pada meja. 

"Hi, are you okay?"

"Hm?" 

Alya mengangkat kepala nya dan menatap sahabatnya itu.

"Wanna have a talk after this?"

Alya mengangguk lesu.

"Harus nya lo seneng kan? Kok sedih gini. Raf bentak lo? Enggak kan?"

"Nggak." Jawabnya tersenyum lesu.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang