KERJA (2)

31 0 0
                                    

ayok pergi " ucap Alya ketika sudah berada di mobil Rafinzha namun Rafinzha tak kunjung menjalankan mobilnya.

"Lo belum makan kan? Ayo cari makan." Tanya Alya.
"Lah. Gue udah makan bambang. Tunggu, jelasin ke gue maksut lo kerja di cafe tuh gmn? Hm?"
"Ya, ya gue kerja." Ucapnya sedikit ragu.
"Ceritain sama gue." Ucap Rafinzha mengintimidasi.

"Ampun dah Raf. Serem amat lo. Iya jelasin. Tp entar ya, cari makan dulu. Laper gue. Hehe." Ucapnya sambil memamerkan gigi putihnya.
"Lo belum makan dari kapan?" Tanya Rafinzha sambil melajukan mobilnya.
"Dari sore. Gue cuma nyamil dikit si."
"Kok bisa lo nggak makan? Biasanya lo kerja juga nggak makan?"
"Hmm, hehe. Makan kok. Dikit. Entar makan lagi di rumah."

"Yaampun Yak, lo tuh ya.. makan kek. Dikit-dikit gpp. Yang penting agak berat."
"Iya iya bawel."
"Dah, yuk turun."

Lalu Rafinzha mematikan mesin mobilnya. Lalu Alya turun terlebih dahulu. Rafinzha membawa mereka ke  tempat nasi goreng favoritnya. Walaupun di pinggi jalan tapi rasanya sangat enak.

"Bang, nasi goreng nya satu ya.. gak pedes. Minumnya es jeruk. Lo mau makan nggak?" Tanya nya ketika Rafinzha duduk di sebelahnya.
"Bang, samain kek dia. Terus es jeruknya ganti teh hangat aja." Ucapnya lalu membuka hp.
"Lah, gue pengen yang dingin-dingin. Kok malah diganti anget."
"Lo tuh belum makan. Gitu mau minum es jeruk. Dah ga usah bawel." Kata Rafinzha sambil mengacak rambut Alya.
"Hish."

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang dan mereka langsung melahapnya.
"Jadi gimana?"
"Hm, oke. Lo inget cowok yang pergi ama mama?"
"Hm."
"Nah, itu tuh mantannya mama. Namanya Rey, nah singkat cerita dulu mama papa lagi kurang duit. Akhrinya pinjem tuh ama si rey. Terus gara2 sampe skr papa masih blm bisa balikin. Om rey bilang, gpp ga dibalikin, tapi mama kek jadi apa ya.. intinya mama disuruh nemenin setiap kali om rey mau pergi selama 3 bulan ini. Dan ini udh kelar sebulan. Masi ada 2 bulan lagi."
"Hm trus?"
"Ya gue iseng dong cari nomernya terus nelpon. Gue tanya utangnya berapa? Dijawab 20 jt. Trus ga tau kesambet apa, gue tiba2 bilang kl gue bakal lunasin. Dikasih waktu ama dia 5 bulan. Kalo gue gagal, gue bakal yg gantiin posisinya mama. Dan gue udh bilang, selama 5 bulan ini si omnya ga gue bolehin ajak mama."

"Kok papa lo mau?" Tanya Rafinzha.
"Ya mau gimana lagi. Papa udh berusaha nyicil tapi masi belum bisa lunasin. Gue tuh cuma mikir, yang penting mama udah ga jalan lagi ama Om Rey. Dan gue selalu mikir, apa 5 bulan itu cukup ya buat gue lunasin utang nya." Kata Alya yang tanpa sadar air matanya lolos begitu saja dari matanya.

"Loh, loh. Kok lo nangis?"
"Gue takut." Ucapnya menutup muka dengan kedua telapak tangannya.
"Cup cup cup.. lo bisa kok. Gue yakin. Kak Albar nggak tau?" Ucapnya menenangkan.
Alya menjawabnya dengan gelengan.

"Saran gue ya.. coba lo ceritain ke kak Albar. Kali dia juga bisa bantu. Jadi lo ga harus banting tulang sendirian. Mama papa tau?"
"Nggak, dan jangan sampe tau."
"Gue tau niat lo baik, Yak. Tapi lo juga harus lihat kesehatan lo.. makan jangan telat, tidur cukup. List tuh, lo dah kek zombie. Mata lo panda bgt."

"Terus kalo lo kerja gini, tugas lo kapan nyeleseinnya?" Tanya Rafinzha lagi.
"Malem pulang kerja. Biasanya lo ajak gue vc ya pas itu." Ucapnya sambil menghapus air matanya.
"Dah abisin dulu makanannya. Terus kita masuk mobil."
"Hmm iya."

Setelah habis dan membayar pesanannya lalu kembali ke mobil. Rafinzha mengajak Alya melihat indahnya malam di kota mereka.

"Yak, lo kerja dari jam berapa?"
"Jam 3 sampe jam 10."
"Gue yang jemput lo ya..jadi lo ga usah pulang ama Rino lagi."
"Gak usah Raf. Gue tuh bisa pulang sendiri naik taxi. Jangan ngerepotin lo.."
"Gak apa. Malem tuh bahaya buat cewek Yak."
"Tapi malem tuh lo butuh istirahat, butuh kerjain tugas, butuh refresh otak.."
"Apa kabar ama lo? Sama kan?" Tanya Rafinzha memotong ucapan Alya.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang