CUTI

18 0 0
                                    

Kring… Kring…

Suara dering hp seketika memenuhi kamar tidur Alya, membuat sang pemilik hp membuka paksa matanya dan menyadari bahwa dirinya tengah tertidur di atas tumpukan kertas dan buku.

"Halo?" Ucapnya dengan nada mengantuk. "Heh, tidur ni orang. Lo janji buat cerita ke gue ya.." omel sang penelpon.

"Sumpah deh, besok aja ya.. ni tugas gue belum kelar. Mana ngantuk pula."

"Lah, yaudah. Besok ya.."

"Iya besok, di kantin. Biar bisa sambil makan." Ucapnya memberi solusi.

"Oke besok. Di kantin. Awas lo kabur."

"Et, dah. Kabur kek apaan. Iye besok di kantin. Dah ya, mau lanjut nugas. Bye. Btw, thanks dah bangunin gue. Muah." Ucap nya cepat.

"Hm. Bye."

****
"Permisi pak, saya Alya Denara dari S1 Sastra Inggris. Ingin mengumpulkan tugas yang kemarin. Diletakkan di mana ya pak?" Ucap Alya kepada laki-laki setengah baya yang duduk dan tampak sedang menilai hasil pekerjaan mahasiswa.

"Taroh di rak kedua ya.." ucapnya menunjuk rak berukuran sedang berbahan kayu di pojok ruangan.

"Terima kasih, pak. Saya permisi." Pamitnya setelah mengumpulkan tugas kemudian keluar dari ruangan itu.

Alya pun berjalan gontai dan tanpa arah. Entah mengapa hari ini, perutnya selalu menginginkan makanan. Akhirnya Alya memutuskan untuk berjalan ke kantin.

Di tengah jalan, ia teringat akan janjinya kepada Velin. Kemudian Alya memutuskan untuk menelpon Velin.

"Vel, lo dimana?" Tanya nya mendengar suara ramai dari sebrang sana.

"Gue di kelas. Barusan kelar. Napa?"

"Yaelah, jadi gak nih gue ceritain?"

"Eh, ya jadi dong."

"Yaudah, gue tunggu di kantin. Buruan gue laper. Bye." Ucapnya cepat lalu mematikan telponnya.

"Bye. Ya elah, cepet amat ni anak nutup nya."

****
"Ey, sendirian aja nih." Ucap Velin tiba-tiba duduk di hadapannya.

"Iya, temen saya lelet. Ga dateng2."

"Heh. Enak aja gue lelet. Dah ayo cerita gimana?" Tanya nya penasaran.

"Emang lelet." Lalu Alya pun menceritakan kejadiannya. Namun, dia hanya beralasan bahwa orang tuanya sedang membutuhkan duit.

"Yaampun.. tapi apa lo gaada cuti gitu? Liat noh, mata lo panda banget. Kucel pula." Ucapnya prihatin.

"Cuti? Gue si belum pernah mikir ke situ ya.. soalnya gue kan juga baru. Kek ga enak aja tiba-tiba udah ambil cuti." Jawabnya sambil melahap makanan yang ia pesan tadi.

"Yak, cuti itu ada buat semua. Entah yg udah lama ataupun yang baru. Coba deh, lo tanya. Ambil kek 2-3 hari. Oke? Kalo lo bisa ambil cuti. Entar lo nginep rumah gue. Kita girls time, gimana?"

"Hmm, iya deh. Entar gue coba tanya dulu. Thanks Vel." Ucapnya tersenyum.

Tak lama seseorang datang dan duduk di sebelah Alya. Tubuh tegap dan gaya khas nya menjadi daya tarik sendiri bagi dirinya untuk mendapat beberapa perhatian dari cewek-cewek di kampus.

"Hm, si resek dateng." Ucap Velin malas.

"Heh. Siapa resek? Enak aja. Eh, Yak. Kok lo makan ga ajak-ajak si. Gue tuh nungguin lo. Katanya mau makan bareng."

"Ha? Makan bareng? Mimpi kali lo. Ngomong aja kagak bisa bisanya janjian."

"Hm, tungguin gue makan." Ucap Rafinzha lalu berdiri untuk membeli makan.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang