UJIAN

29 0 1
                                    

Beberapa hari telah terlalui dengan Rafinzha yang selalu menyuruh Alya pergi dari kelas dan pulang terlebih dahulu. Di suatu hari setelah Alya keluar, dia pun membeli dua minuman di kantin. Bukan untuk dikonsumsi di sana, melainkan dia kembali ke sekitar kelas untuk mencari keberadaan Rafinzha. 

Setelah mencoba melewati beberapa kelas yang lampunya masih menyala, akhirnya Alya menemukan Rafinzha sedang duduk di salah satu bangku di kelas yang telah kosong. Terlihat seperti sedang mengerjakan sesuatu yang membuatnya berpikir keras.

Melihat hal itu Alya memilih untuk tidak mengganggunya dan menunggu di depan kelas. Alya duduk di kursi panjang yang tersedia di depan kelas. 

Merasa bosan, akhirnya ia pun membuka hp dan melihat-lihat grup serta membalas chat dari beberapa orang. Sedikit mengantuk, akhirnya dia menyenderkan kepalanya pada tiang di sebelah kursi tersebut. Menyebabkan Alya harus bergeser mendekati tiang tersebut. 

Alya memeluk kedua botol minuman itu kemudian menyenderkan kepalanya pada tiang dan perlahan-lahan mulai menutup matanya.

"Yak, hei. Ey, ngapain tidur disini?" Ucap Rafinzha menggoyang-goyangkan lengan Alya agar bangun.

Alya yang tidurnya merasa terganggu akhirnya pun bangun dan memfokuskan penglihatan pada orang di hadapannya.

"Bentar, bentar." Ucapnya sambil memegang kepala.

"Eh, napa? Lo pusing?" Tanya Rafinzha khawatir dan duduk di sebelah Alya.

"Pusing biasa abis bangun tidur. Terus tadi lo ngapain? Kaya serius banget ngerjainnya?" 

Alya bertanya sambil memberikan salah satu minuman kepada Rafinzha.

"Thnaks, oh, iya ngerjain tugas."

"Tugas?"

Rafinzha kemudian menghela napas panjang lalu berkata

"Gue ujian duluan." Tuturnya

"What? Duluan?"

"Iya, mau jagain mama." Jawabnya 

"Tante Keira sakit lagi?"

"Enggak, kan baru aja keluar rumah sakit. Jadi kayak kasian gitu sendirian."

"Oo, gitu. Terus kenapa lo sembunyiin dari gue dan nyuruh gue pergi?"

"Gue kasian aja kalo lo nunggu sampe ngantuk kaya gini."

"Ampun deh Raf, lo kaya sama siapa aja. Lo selalu bilang sama gue buat cerita masalah supaya gak nanggung sendirian. Tapi lo? Lo malah nanggung sendirian." 

"i-iya sori."

"Gue gak masalah lo misal lo gak mau cerita juga karena maybe for you it's too private. But, minimal kasih gue penjelasan." 

"Iya, sori ya Yak." 

"Hm. Dah ayo pulang. Gue duluan ya.." Ujar Alya lalu berdiri dan membenarkan bajunya 

Ketika Alya akan berjalan menjauh, Rafinzha menahan tangannya.

"Apa?"

"Lo gak pulang bareng gue?"

"Enggak, kan lo nyuruh gue pulang duluan tadi. Gue dah pesen grab."

"Lo marah?" Tebaknya

Sejujurnya Alya tidak marah, namun kesal melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Enggak." Jawabnya dengan memaksa bibirnya untuk tersenyum.

"Dah, ati-ati ya Raf. Gue duluan." Ucap Alya lagi dan melepas tangan Rafinzha lalu berjalan pergi.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang