ALONE

13 1 1
                                    

"Raf, malem ini biar mama aja yang jaga Refan. Kan kemaren udah kamu yang jaga." Ujar Keira lembut.

"Gak apa kok ma, Raf temenin mama."

"Its okey Raf, kamu juga perlu jaga kesehatan kamu. Mending kamu pulang, bersih-bersih terus istirahat."

"Yaudah iya, Raf pulang ya ma..." 

Rafinzha pun kemudian membawa barang-barang nya dan berpamitan pulang bersama ketiga sahabatnya itu. 

"Raf, lo kalo ada apa-apa cerita sama kita ya."

"Sip." 

Rafinzha dan ketiga temannya itu pun pulang dengan mengendarai kendaraan masing-masing.

****

"Assalamualaikum, Raf pulang!"

"Waalaikumsalam, mas keadaannya Refan gimana?" Tanya bi inem yang datang dari arah belakang.

"Alhamdulillah udah siuman bi, tapi masih nunggu pemulihan."

"Oo gitu, terus ini ibu di sana?" 

Bi inem membahasakan ibu untuk menyebut Keira.

"Iya, mama disana. Yauda bi, Raf mau mandi dulu."

"Mas Rafinzha mau makan apa?"

"Udah makan tadi bi, ama temen. Makasih bi."

Rafinzha pun langsung masuk kamar mandi untuk bersih diri dan keluar sudah dalam keadaan bersih dan segar.

Sambil mengeringkan rambut dengan handuk, Rafinzha pun berjalan menuju kamarnya yang berati harus melewati kamar milik Refan dan kamar orang tua nya. Ketika melewati kamar Refan, tiba-tiba saja ingatannya tentang Refan berputar.

----

Saat itu Rafinzha sedang banyak-banyak nya tugas, lalu seseorang membuka pintu kamarnya dan masuk begitu saja tanpa mengucap sepatah kata pun. Anak kecil itu menarik-narik lengan Rafinzha agar keluar kamar dan bermain bersama nya.

"Kak... Kak... Ayo main...." 

"Aduuh, Fan. Kaka tugasnya masih banyak. Main sama mama dulu sana."

"Mama repot kak..."

"Yaudah, liam belas menit lagi ya.. Nanti kaka temenin main ps."

"Bener ya?" 

"Iya, dah keluar dulu ya. Kaka selesaiin ini dulu." Ucapnya sambil mengelus kepala adiknya.

"Oke kak."

----

Hatinya merasa rindu pada adiknya itu, 

"Raf, Refan cuma dirawat di rumah sakit. Gausa alay deh lo." Ujar nya pada dirinya sendiri.

Lalu satu ingatan tentang kecelakaan Refan yang pernah Keira ceritakan pun tiba-tiba hadir di kepala nya.

----

Sore ini Refan memang sudah memiliki janji dengan teman se-kompleknya untuk bermain. Namun karena ia telat bangun, jadi dia buru-buru untuk pergi. Tapi, dia sudah diajarkan sejak kecil apabila ingin pergi harus pamit terlebih dulu.

Akhirnya Refan pergi ke kamar Keira dan melihatnya sedang berkutat dengan kertas, laptop, serta dokumen yang memenuhi meja kerja nya.

"Ma, Refan ijin main ya.."

"Main dimana?"

"Di lapangan, sama Bian, Putra, sama Feri." 

Ya, Keira sudah mengenal dan tau jika mereka bertiga adalah teman Refan karena mereka pernah main ke rumah serta jarak rumah mereka hanya sedikit, jadi saling mengenal.

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang