BASKET

144 7 0
                                    

Kampus UNAS dan ITAS, itulah yang biasa orang-orang sebut. Dua kampus itu lokasinya saling berdekatan dan keduanya merupakan universitas favorit. Kedekatan dua kampus itu menyebabkan mereka sering melakukan pertandingan persahabatan. Kali ini mereka sedang mengadakan pertandingan basket yang diadakan di stadion milik UNAS.

Skor terakhir adalah 6-4. Pertandingan yang sangat sengit itu akhirnya dimenangkan oleh Kampus UNAS. Walaupun begitu, sama sekali tidak ada rasa dendam antara yang menang maupun kalah. Mereka tau ini hanyalah pertandingan persahabatan. Setelah mengetahui pemenangnya, mereka selalu nengadakan konvoi di seluruh area kampus.

"Bel, lo dimana?" Tanya Alya pada Bella yang terpisah melalui sambungan telepon karena konvoi kemenangan kampus mereka.

"Gue di parkiran depan. Lo dimana?" Tanya Bella balik.

"Gue di belakang. Deket fakultas bisnis. Gue ke depan deh. Lo tunggu ya.." Jawab Alya sambil berjalan ke depan. Alya sesekali tersenyum hanya kepada orang yang ia kenal dan menyapanya.

"Kalo jalan sendiri, mukanya bisa aja dong. Gak usah sinis2 gitu. Entar gaada yang mau ama lo." Ucap seseorang di belakang Alya dengan sedikit berteriak.

"Diem lo." Jawab Alya malas.

"Tuhkan, ama sahabatnya aja juteknya minta ampun. Apalagi ama orang laen."

"Diem Raf. Gue males ladenin lo." Jawab Alya mulai kesal.

"Haha. Maap. Canda gue." Jawab Rafinzha tertawa kecil sambil menyamakan posisi dengan Alya.

"Nah, ini dia. Lama banget lo. Eh, kok bawa pacar segala" Tanya Bella yang sudah menunggunya dari tadi.

"Pacar? Siapa? Dia? Kenal aja kagak. Lo sapa si?" Tanya Alya kepada Rafinzha.

"Calon lo." Jawab nya asal.

"Idih. Ogah." Sambil begidik ngeri.

"Dah ah, pulang yuk Bel." Ajak Alya sambil masuk ke dalam mobilnya.

"Raf, gue duluan ya.. daa"

"Yoi. Ati2, entar kabarin kalo dah sampe." Ujar Rafinzha.

"Iya.." jawabnya sambil melambaikan tangan meninggalkan Rafinzha sendiri.

"Yak, yak. Siapa namanya tadi?" Tanya Bella antusias dan bersemangat.

"Rafinzha." Jawab Alya cuek. Dan seterusnya begitu.

"Dia jurusan apa?"

"Sastra inggris."

"Wih, cas cis cus dong basa inggrisnya. Udah gitu, ganteng pula."

Selama perjalanan Bella masih membicarakan Rafinzha sampai kuping Alya terasa panas. Alya mengantar Bella terlebih dahulu karena rumah mereka sejalan.

"Hai, ma. Alya pulang." Sapa Alya saat memasuki rumah dan melihat mamanya sedang asik menonton film favoritnya.

"Kok baru pulang jam segini?" Ujar sang mama melihat anaknya yang baru datang dan jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam.

"Iya tadi Rafinzha tanding basket. Jadi liat dia dulu deh. Heheh.." jawab Alya setelah menyalami mamanya.

"Oh, yaudah sana ganti baju. Terus makan. Udah mama masakin."

"Oke ma, Alya ke kamar dulu ya.."

Selesai mengganti baju Alya memutuskan untuk turun. Namun, hp nya tiba-tiba berdering.

"Halo? Apa Raf?" Ucap Alya pada seseorang yang berada di sebrang telpon sana.

"Udah sampe?"

"Udah. Barusan."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang