CLUB

29 1 3
                                    

"Bang, nonton yuk. Katanya ada film bagus." 

Alya mengajak Sadam menonton film di bawah karena Alex dan Albar sedang bermain game di kamar Albar. 

"Yaudah yuk." 

Sadam dan Alya turun ke lantai bawah kemudian memilih-milih film dan akhinya memutuskan untuk menonton Maze Runner : Death Cure

"Lo dah sembuh?" Tanya Sadam saat film akaan dimulai.

"Udah kok."

"Makanya, gak usah aneh-aneh biar gak sakit."

"Lah, gak aneh-aneh orang kena hujan." Bela nya pada dirinya sendiri.

"Iyedah, yang penting dah sembuh." 

Sadam mengelus-elus kepala adiknya dan dibalas dengan senyuman lalu mereka pun melanjutkan aktivitasnya.

------

Keempat orang itu sibuk dengan acaranya masing-masing hingga waktu makan malam tiba. Bertepatan dengan itu, film yang Alya dan Sadam tonton selesai. Sadam pun bangun dari posisi nyaman nya kemudian merenggangkan tubuhnya. 

"Leh, nangis." Ujar Sadam kaget melihat wajah Alya yang sembab.

"Huu, Newt nya matiiiiii."

Alya masih meneteskan air mata.

"Astaga ini cuma film, Yak."

Belum sempat Alya menjawab Albar dan Axel memanggil mereka untuk makan malam.

"Dah lah yuk makan." Ajak Sadam.

"Lo duluan aja bang, gue mau ke kamar bentar."

"Oke, jan lama."

Alya pun kemudian naik ke kamarnya dan mengecek hp nya. Niat nya iseng, tetapi ada 2x panggilan tak terjawab dari Bagas, teman kerjanya di cafe dulu.

"Tumben banget." Batinnya.

Akhirnya Alya memutuskan untuk menelpon nomor tersebut.

"Halo, Bagas? Lo tadi nelpon gue ya? Sori banget, hp gue di kamar jadi gak tau."

"Eh iya Yak, gue telpon lo." 

Bagas menjawab dengan suara yang cukup keras karena di sana sangat ramai, Alya bisa mendengar kebisingan itu, seperti dentuman lagu juga ramai orang berbincang.

"Kenapa gas?"

"Ini loh, pas dulu lo kerja di cafe. Lo kan selalu pulang dianter sama cowok yang katanya sahabat lo."

"Heem."

"Dan pas lo lagi sakit, gue ama anak-anak jenguk lo dia juga ada disitu. Jadi kan gue lumayan kenal tuh ama wajahnya."

"Heem, terus?"

"Nah, gue tuh sekarang lagi di club dan gue liat sahabat lo lagi disini."

"Gak mungkin ah, salah liat kali lo." Jawab Alya tak percaya.

"Yak, gue dah lumayan apal ama mukanya dia. Gue sering keluar cafe bareng lo, terus pas kita jenguk lo jaraknya kan lumayan deket jadi gue tau mukanya. Bentar gue kirim fotonya."

"Udah. Lo cek coba."

Alya kemudian membuka room chatnya dengan Bagas dan terlihat seseorang sedang duduk di bar sambil meminta barista untuk mengisi gelasnya. Dan benar, itu Rafinzha. Alya pun terdiam sejenak melihat foto itu.

"Yak." 

Panggil Bagas karena Alya tidak memberikan jawaban sama sekali.

"Eh iya."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang