Taman Belakang

17 0 2
                                    

Angle mulai mencari keberadaan Alya, pertama ia menuju kamar mandi sesuai apa katanya tadi sebelum hilang batang hidungnya.

Namun, kamar mandi itu terlihat sepi dan semua pintu nya terbuka. Menandakan tidak ada orang di sana.

Kemudian, Angle berjalan-jalan lagi. Di resto tersebut juga ada tempat seperti butik.

"Mungkin aja dia lagi pilih-pilih baju." Batin Angle.

"Selamat datang di butik Cila..." Ucap salah seorang penjaga toko.

Angle mencari-cari di setiap sudut butik, namun nihil.

"Permisi, mau cari baju apa ya kak?"

"Oh enggak mbak, saya cari adik saya. Tadi ada cewek pake jaket jeans terus rambutnya dikucir kuda masuk kesini nggak ya?"

"Nggak ada kak."

"Oo gitu, oke makasih mbak." Ujarnya sambil tersenyum.

Angle pun kembali berjalan dan sampailah di taman belakang restoran tersebut. Ada beberapa bangku yang tersedia dan beberapa juga sudah di tempati.

Baru sebentar mencari, ia sudah menemukan sosok yang ia cari dari tadi.

Angle berjalan ke arahnya.

"Hai, boleh duduk sini?"

Yang diajak berbicara pun kemudian dengan segera menghapus air matanya lalu menoleh.

"Boleh." Jawabnya sambil tersenyum.

"Cup cup cup... Yaudah nangis dulu aja gak apa." Ujarnya sambil mengelus punggung perempuan berjaket jeans di sebelahnya.

"Hehe, maaf ya kak gak balik-balik." Ucapnya sambil mengatur nafas agar tak menangis kembali.

"Gak apa sans. Btw, makasih ya udah dibelain tadi." Kata Angle mengingat kejadian tadi.

"Hehe iya sama-sama kak. Dia cuma mantan kok, dan gak bakal balik sama kak Albar. Kakak juga udah ogah sama tuh orang." Jelas Alya karena mengerti hal itu yang dipertanyakan Angle dalam hati.

"Iya, percaya Yak, hehe."

Kring... Kring....

Pacar <3

Itu lah tulisan yang tertera di layar hp Angle saat ini dan Alya tak sengaja membaca nya. 

"Bentar ya Yak." 

Alya mengangguk sebagai jawaban. 

"Halo by?"

"Lama banget, kamu dimana?"

"Ini dah ketemu Alya."

"Balik sini, makanannya dah dateng."

"Iya, bentar."

"Okey, jangan lama-lama."

"Iya by, aku tutup yaa. Bye.."

Kemudian Angle menutup panggilannya setelah mendapat jawaban dari seseorang di sebrang sana. 

"Yak, balik yuk. Makanannya udah dateng." ajaknya sembari tersenyum.

"Kakak balik duluan aja, nanti Alya nyusul." Tolaknya halus.

"Kamu dicariin Albar loh."

"Kak, makasih ya udah dateng di kehidupannya kak Albar. Dia sayang banget sama kakak. Please jangan kecewain kak Albar ya.." Mintanya tiba-tiba bukan dengan niat ingin mengalihkan pembicaraan. Karena Alya melihat kakaknya sebahagia itu sekarang.

"Iya yak.. kamu juga gak boleh sedih terus.. Kalo dia baik dan memang buat kamu, pasti nanti balik." Balas Angle lembut.

"Hmm thanks kak."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang