Snapgram

16 0 0
                                    

"Yak, habis ini mau ke mana?" Tanya Rafinzha setelah mereka berdua berada di mobil kembali. 

"Ke mana ya Raf? Gue pusing mikir skripsi ini loh.." Jawabnya tanpa melihat yang bertanya. 

"Ke mall mau?"

"Iya deh boleh, muter muter aja ya cuci mata."

"Iya okey."

"Btw tangan lo beneran gapapa?" Tanya Alya saat Rafinzha telah melajukan mobil nya.

"Gapapa, Yak." Jawabnya tersenyum. 

"Lo lagian kenapa si pake mukul-mukul segala. Teriak aja gak cukup apa?"

"Kalo gak mukul tuh gak lega Yak."

"Ya paham tapi kan kasian tangannya berdarah."

"Heheh gapapa, udah ah jan dibawa ribet. Tambah pusing yang ada ntar."

"Hmm."

Keheningan terjadi sesaat di dalam mobil, sehingga Alya memutuskan untuk membuka dan mengotak atik hp nya. 

"Dih, senyum senyum sendiri." Ujar seseorang yang mengamati wajah Alya saat ini.

"Yee biarin. Lo nyetir aja." Jawabnya melirik Rafinzha.

"Lampu merah sis." 

"Oh? Hehe." Jawabnya meringis ketika melihat traffic light.

"Liat apaan?" Tanya nya penasaran.

"Enggak, ini loh Zaidan. Loh eh, kampus kita emang lagi ada jadwal tanding?"

"Ada kali, mana tau." 

"Lah."

"Liat liat." Ucapnya sambil sedikit merebut hp dari genggaman pemiliknya. 

"Eeh.." Ujarnya ketika hp tersebut lepas dari genggamannya.

Layar hp tersebut menampilkan foto pada akun instagram milik Zaidan, yaitu foto ketika ia sedang berada di pinggir lapangan dengan memakai baju basket pemberian Alya yang mana terdapat namanya 'Zaidan' dengan nomor punggung 10. Zaidan bergaya seolah menunjukkan tulisan yang berada dipunggung nya. 

Foto tersebut disertai caption yang tertulis 'Kita menang hari ini, thank you all. Khusus nya yang kasih baju ini." 

"Dari lo?" Tanya Rafinzha sembari mengembalikan hp milik Alya karena lampu telah berwarna hijau.

"Iya. Bagus kan?"

"Dia lo kasih. Gue yang sahabat lo malah gak punya."

"Wkwkw ngambek lo? Yaudah lo mau apa buat ultah lo?" Tanya Alya to the point."

"Ya ya kalo itu sih terserah lo, gak nuntut harus ini atau itu."

"Ge-er banget lo, orang gue cuman nanya wkwkw."

"Apa ya.. apa aja si gue terima. Baju boleh sepatu boleh topi boleh."

"Ngokhey." Jawabnya.

Sesampainya di mall, mereka pun mulai memutari lantai 1, 2, 3 dan seterusnya hingga lantai paling atas. 

"Ih, jaket nya lucu gak si Raf? Enakan beli jaket atau sweater ya?" Ucapnya ketika melihat salah satu jaket yang dipajang di salah satu toko.

"Terserah si, lo lebih nyaman yang mana?"

"Hmm gak tau kek sama sama lucu."

"Yaudah liat liat dulu aja kali."

Akhirnya Alya pun melihat-lihat dan menemukan satu jaket serta satu sweater favoritnya. 

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang