HEGA

30 0 0
                                    

Kring... kring....

"Ha? Halo.." ucap Alya saat menempelkan hp milik nya tepat di telinganya.

"Heh, bangun ege. Jam 9 ey." Ucap Rafinzha di sebrang sana.

"Hadu Raf, sumpah gue baru balik dari rumah velin. Gue ngantuk. Telpon gue jam 12. Bye."

Alya pun langsung mematikan telponnya tanpa mendapat persetujuan dari seseorang di sebrang sana.

****

Sinar matahari yang membuat hawa siang ini semakin panas, membuat Alya kegerahan dan mau tidak mau terbangun dari tidurnya.

Tanpa mengecek hp, Alya pun turun ke pantai bawah dan mengambil minum di ruang makan.

"Heh, bangun lo?" Tanya Albar yang baru saja datang sambil membawa helm kesayangannya.

"Heem. Gue begadang kemaren di rumah Velin."

"Oo, tadi dianter sapa?"

"Velin ama supirnya. Lo abis dari mana?"

"Jalan."

"Ama siapa?"

"Eh, kerja kelompok maksutnya." Ucap Albar merutuki kebodohan dirinya.

"Kak, gaada lagi ya lo deketin lo cewek brengsek. Sampe lo deket lagi dan gue tau, ga usa masuk rumah." Ucap Alya mengintimidasi.

"Iya iya elah. Gue juga ogah." Jawabnya malas.

"Good. Gue mau mandi gerah. Mama kemana?"

"Jalan ama papa."

Alya pun hanya mengangguk mendengar jawaban Albar.

"Oiya, Yak. Gimana kalo duit yang lo punya ama gue dijwdiin saru tempat. Jadi nanti kalo mau ngitung tuh gampang." Usul Albar sebelum masuk ke kamarnya.

"Boleh. Entar gue cariin tempatnya abis mandi."

****
"Kak..." ucap Alya sembari mengetok pintu kamar Albar.

"Hm?" Jawab Albar ketika membuka pintu.

"Mana duitnya. Masukin sini." Ucapnya sambil menyodorkan satu tas berukuran sedang.

"Nih. Btw, lo gajian kapan?"

"Gue akhir bulan sih. Lah lo kapan?"

"Hmm, dua minggu lagi keknya. Oiya, dulu awal kuliah gue pernah bantu temen gue jualan. Terus hasilnya lumayan. Duitnya udah gue gabungin disitu" Ucap Albar sambil menujuk tas yang Alya bawa.

"Sumpah kak?" Tanya Alya tak percaya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, Yak." Jawab Albar sambil tersenyum.

"Aaaa, makasi banyakk.... Entar kalo dah kelar utang nya. Gue ganti sebisa gue ya kak. Maaf ngerepotin." Ujar Alya sambil menunduk dan menahan tangis.

"Loh, kok lo nangis.. sini sini.." Albar pun kemudian menyuruh Alya masuk ke dalam kamarnya dan mengajak nya duduk bersebelahan di tepi kasur lalu memeluk Alya.

"Hey, gue ikhlas Yak.. lo ga perlu ganti.. lo adek gue, ga mungkin gue biarin lo kecapek an sendirian. Dah ah, jan nangis. Kemaren udah seneng masa sekarang nangis." Ucap Albar mengurai pelukannya dan menghapus air mata yang menetes dari mata Alya.

"Hmm, makasi ya kak. Kok lo tau gue seneng kemaren?"

"Gimana gue gak tau, orang lo main ama Velin, nonton, maskeran lo taroh snapgram. Ya gue liat lah."

"Oiya hehe.. eh, entar malem gue mau nonton ama Raf boleh ya.." tanya Alya yang dijawab dengan anggukan Albar.

***
"Yak? Gue di depan."

SURE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang