37 - Kurungan

300 35 2
                                    

Kalo ada typo ya ngomong atuh~


- Apartemen Erwin-Ata, di ruang tengah -

"Jean, kurasa aku harus pamitan terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan misi yang sekarang. Karena ini jelas berbeda dengan dulu saat dia tidak bersamaku. Aku bingung bagaimana harus mengatakannya," ucap Ata tiba-tiba membuat Jean ikut berpikir.

"Kau benar. Aku juga tidak yakin bagaimana harus mengatakannya pada Erwin. Apa kita jujur saja padanya?"

"Aku yakin setelah kita mengatakan kebenarannya, dia akan merantai kedua kaki dan tanganku, kemudian mengurungku," jawab Ata dan menghela napas pasrah.

"Meminta izin pergi darinya lebih sulit daripada bernegosiasi dengan musuh mana pun," lanjut Ata membuat Jean langsung menatapnya.

'Seingatku kau tidak pernah melakukan negosiasi apapun dan langsung menghabisi mereka semua. Yang selalu berusaha untuk bernegosiasi hanya Armin,' batin Jean.

"Kau sepertinya lupa dengan nama panggilanmu dari kami ya, Kapten!" seru Jean dan berdiri sambil terkekeh. Ata langsung menatapnya kemudian menghela napas gusar.

"Aku ingat," jawab Ata malas.

"Apa Armin sudah mengirimkan informasi terbaru terkait misi ini?"

"Oh sudah. Dia bilang salah satu lawan kita punya kelemahan yang sangat fatal, yaitu wanita. Bukankah itu sangat menguntungkan?" ucap Jean memastikan.

"Kalau begitu serahkan peran menyusup itu padaku. Kau tahu kita tidak bisa menggunakan orang lain, karena bisa saja mereka sudah menyiapkan jebakan," ucap Ata membuat Jean tak habis pikir.

"Justru karena ada kemungkinan jebakan kau tidak boleh sendirian!"

"Aku pasti akan baik-baik saja. Apapun yang nanti terjadi padaku, misi tetap harus dilanjutkan. Kau paham kan Jean?"

"Aku mengerti," ucap Jean sedikit tidak terima. Tapi dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Ata akan baik-baik saja, meski menyusup ke sarang ranjau sekalipun. Karena memang begitulah kemampuan dari salah satu prajurit terbaik negara Britania.

"Kapten, kudengar kau akan pensiun. Apa itu benar?" tanya Jean lirih membuat Ata terkejut.

"Siapa yang mengatakan hal itu?"

"Annie. Dia yang memberitahu kami. Dia bilang itu masih berupa dugaannya saja, tapi aku ingin tahu langsung darimu. Jadi apa itu benar?"

"Mungkin, aku juga tidak yakin."

Mendadak alat komunikasi milik Ata berbunyi. Dia langsung menghubungkannya dan menjawab panggilan tersebut. Terdengar nada kepanikan disana.

"Kapten, A-04 dan A-07 menghilang! Aku baru terhubung dengan mereka sebelum akhirnya tiba-tiba terputus. Apa yang harus kita lakukan?"

"Apa kau sudah mencoba menghubungi yang lainnya juga? Selain A-06, karena dia ada disini bersamaku."

"Sudah. Kami semua sedang menuju ke lokasi Anda sekarang. Tapi..."

"Ada apa?"

"A-02 dan A-05 memaksa agar saya ikut melepaskan seragam saya. Apa ada sesuatu yang aneh?"

"Tidak ada. Kita akan melanjutkan pembicaraan mengenai misi ini begitu semuanya sudah berkumpul."

"Baik, saya mengerti!"

Panggilan tersebut terputus dan Ata lagi-lagi menghela napas lelah. Jean hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun, namun tangannya bergerak mengelus punggung Ata pelan.

I'll Fix It [Levi x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang