Karena satu dan lain hal, Mikasa tiba di apartemen Ata saat malam hari. Dia disambut dengan hangat oleh para penghuni apartemen. Ata langsung mengantarnya ke kamarnya untuk menyimpan barang bawaan Mikasa.
"Kau benar-benar keterlaluan! Pesanku tidak kau balas sama sekali. Lalu apa gunanya kau memakai ponsel?" cecar Mikasa begitu masuk ke kamar Ata.
"Jika yang ingin kau kenalkan padaku adalah Levi Ackerman, maka aku sudah mengenalnya sejak lama. Dia seniorku di SMA," jelas Ata tenang.
"Hanya seorang senior?" tanya Mikasa dan merangkul bahu Ata. Ata hanya diam saja menanggapi pertanyaan itu.
"Aku sudah tahu tentang hubungan kalian dulu. Kuakui dia sangat bodoh. Aku tidak menyalahkan keputusanmu, tapi kuharap kau juga akan mempertimbangkan dirinya yang sekarang. Sekedar informasi, aku akan sangat senang jika kita bisa menjadi keluarga," ucap Mikasa dan menepuk pundak Ata pelan.
"Aku mengerti," jawab Ata dan mengangguk.
Mikasa kemudian mengganti pakaian dan mulai melihat-lihat sekeliling. Dia suka suasana kamar Ata yang menenangkan. Tidak hanya kamar, tapi seluruh apartemen mereka terasa sangat nyaman. Dia sekarang paham alasan Eren dan Jean sangat betah berada disana.
Kemudian mereka berdua mulai mengemasi kebutuhan yang akan dibawa besok hingga selesai. Berhubung malam yang mulai larut, mereka berdua memutuskan untuk langsung tidur saja. Lagipula mereka akan berangkat pukul sembilan pagi besok.
oO0Oo
Sejak pagi apartemen Ata gempar, gara-gara kelakuan kedua pria meresahkan itu. Tentu kalian sudah tau mereka siapa, jadi tidak perlu kusebutkan. Penyebabnya? Tentu karena semalam mereka lupa mengemasi perlengkapan yang akan dibawa. Hingga akhirnya Ata dan Mikasa harus turun tangan membantu mereka.
Tiba-tiba bel berbunyi yang membuat kedua pria bobrok itu semakin panik. Karena mereka pikir sudah waktunya untuk berangkat. Ternyata jam baru menunjukkan pukul delapan pagi, dan mereka mendadak kesal dengan tamu itu.
Hanji datang dengan semua perlengkapan, tak lupa juga senyum ceria miliknya. Dia sangat antusias untuk liburan kali ini. Dia bahkan datang terlalu cepat, padahal masih ada waktu sekitar satu jam lagi. Eren dan Jean menggerutu karena Hanji sempat menyebabkan kepanikan yang tidak perlu.
"Masih ada waktu sekitar satu jam lagi, kenapa kau sudah datang?" tanya Erwin.
"Aku takut terlambat," jawab Hanji membuat orang-orang yang disana menepuk jidat mereka. Jean sudah sangat ingin memaki Hanji, beruntung mulutnya lebih dulu dihentikan Eren.
"Baiklah, apa kau sudah sarapan?" tanya Erwin lagi yang dibalas gelengan Hanji.
"Kalau begitu ayo makan bersama kami!" ajak Erwin yang diangguki dengan semangat oleh Hanji.
Erwin juga meminta Mikasa untuk mengabari Levi soal Hanji, agar tidak perlu menunggunya. Erwin sungguh tidak paham dengan pola pikir Hanji. Padahal letak apartemennya dan Levi ada di gedung yang sama, tapi Hanji malah memilih menunggu di tempat Erwin. Benar-benar sangat aneh.
Akhirnya mereka makan bersama. Jujur Erwin merasa sangat senang karena apartemennya jadi sangat ramai. Setelah makan dan mencuci piring serta alat dapur, mereka semua mulai bersiap-siap kecuali Hanji. Dia hanya perlu menunggu mereka dengan santai di ruang tengah.
"Aku sudah siap, bagaimana yang lain?" tanya Eren keluar dari kamarnya.
"Aku juga," jawab Jean tiba-tiba muncul di belakang Eren.
![](https://img.wattpad.com/cover/247680839-288-k788255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanficLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...