50 - Memerah layaknya gula-gula

178 17 4
                                    

Typo tolong kabarin!


"Kak, kita akan kemana?" tanya Ata. Sejak tadi mereka hanya terus melaju seolah-olah tanpa tujuan, membuat Ata yang awalnya acuh jadi sedikit penasaran.

"Entahlah."

Mendengar jawaban yang tidak jelas seperti itu Ata jadi sedikit jengkel. Jujur saja, pikirannya sejak tadi berkecamuk. Informasi yang baru didapatkan hampir membuatnya gila.

"Bisakah kita berhenti sebentar di taman itu?" tanya Ata menunjuk taman yang lumayan luas tidak jauh dari posisinya sekarang. Levi hanya mengangguk mengiyakan.

Tepat setelah turun dari motor, Ata segera merogoh tas miliknya untuk mengambil ponsel. Ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk dari kontak yang bertuliskan nama Mikasa.

----------------------------------------

Beberapa saat yang lalu di tempat lain...

"Hei, Reiner. Kita harus mencari informasi kemana lagi?" tanya Mikasa yang terlihat mulai lelah.

"Bagaimana dengan si bocah merah?" tanya Reiner nampaknya mengingat sesuatu.

"Maksudmu Karma? Akabane Karma?" tanya Mikasa lagi memastikan dan dibalas anggukan Reiner.

"Kau yakin dia akan memberitahu kita? Dia 'kan hanya tunduk pada kapten saja," ucap Mikasa membuat Reiner sedikit gusar.

"Menurutku dia akan membantu kita, karena kita adalah bawahan kapten. Lagipula semua informasi ini akan kita berikan untuk kapten, jadi kurasa dia akan melakukannya," jelas Reiner sedikit yakin membuat Mikasa mengangguk dan menghubungi orang yang dimaksud.

"Akabane, bisakah kau membantu kami?"

"Apa tentang informasi misi terbaru kalian?"

"Yah, sudah kuduga kau akan langsung menebaknya. Jadi bagaimana?"

"Tidak. Aku tidak mau membantumu."

"Bagaimana dengan kapten A-01? Dia juga butuh iformasi mengenai hal ini!"

Tanpa sadar Mikasa sedikit berteriak karena jengkel.

"Hei, kurasa kau salah paham. Aku tidak mau membantumu karena itu tidak lagi diperlukan. Informasinya baru saja kukirimkan langsung untuk kakakku tersayang."

"Jadi maksudmu kapten sudah mendapatkan informasinya? Kau menyerahkannya secara langsung?"

"Ya. Aku juga bertemu dengan sepupumu. Levi Ackerman, 'kan? Apa tujuanmu mendekatkan mereka berdua?"

"Itu bukan urusanmu, Karma!" peringat Mikasa.

"Yah cepat atau lambat aku juga akan mengetahuinya, jadi santai saja. Awas saja jika kau berniat buruk pada kakakku!"

Baru saja Mikasa hendak protes, panggilan sudah diputuskan secara sepihak oleh Karma. Meski peringatan secara langsung dari Karma memang mengejutkan, tapi hal itu masih bisa dikesampingkan terlebih dahulu. Perihal mengenai misi terbaru mereka jauh lebih mendesak untuk saat ini.

Kemudian Mikasa mencari kontak bernama Kapten Cantik dan segera menghubunginya.

----------------------------------------

"Kapten, kudengar Anda sudah mendapat informasinya?"

"Ya, aku baru saja ingin menghubungimu untuk memberitahukannya," jawab Ata disertai anggukan yang tentu tidak bisa dilihat lawan bicaranya. Levi sejak tadi duduk di hadapan dan memerhatikannya.

I'll Fix It [Levi x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang