Typo? Komen aja.
•
•
•"Anda baik-baik saja, Kapten?" tanya Reiner. Sekarang mereka sedang berjalan menuju sebuah rumah yang terlihat sudah lumayan lama ditinggalkan.
"Tentu. Aku sangat baik," jawab Ata sambil memandang ke luar jendela. Setelah itu hening kembali mengisi perjalanan mereka hingga akhirnya tiba di rumah tujuan.
o0O0o
"Karma, apa persiapannya sudah selesai?" tanya Ata begitu masuk yang disambut salam dari beberapa prajurit dan seringaian orang yang dipanggilnya.
Langkah Ata terhenti begitu seorang wanita menangis dan memeluk kakinya. Dia memohon agar dibebaskan karena dia sudah mengatakan semua yang dia tau.
'Sial, memuakkan! Lagi-lagi berurusan dengan warga sipil!' batin Ata menggerutu. Dia juga tidak melakukan apapun untuk membantu wanita itu.
"Siapa wanita ini?" Tanya Ata sedikit melirik ke kakinya.
Meskipun penampilan wanita itu acak-acakan, dia masih terlihat sangat cantik. Ata tidak mengerti kenapa orang ini mapah memohon padanya yang baru saja datang. Itu membuat Ata sedikit mengernyitkan dahinya, walau tidak terlihat dibalik penutup wajahnya.
"Dia kunci agar bisa menyusup ke tempat itu, karena dia satu-satunya pekerja yang diziinkan masuk ke ruangan itu," jawab Karma tenang sambil tersenyum.
"Tunggu! Pekerja? Jangan bilang—"
"Kakak benar! Dia pelacur khusus yang melayani tamu VIP," potong Karma sambil menunjuk wanita itu dan menyeringai lebar.
"Lalu kenapa kau masih belum membebaskannya?" tanya Ata jengah dan menghela napas malas.
Mendengar pertanyaan Ata wanita itu mulai berhenti terisak. Dia masih memeluk kaki Ata meski tidak seerat sebelumnya.
"Aku bilang jika dia ingin bebas, dia harus bisa memuaskan pemimpin kami. Dan tentu saja itu adalah kakak!" seru Karma tanpa beban membuat Ata berdecak kesal.
Ata kemudian berjongkok sesaat setelah pelukan wanita itu terlepas. Dia menatap mata wanita itu, terlihat jelas ketakutan terpancar di wajahnya. Ditatap seperti itu oleh Ata malah membuatnya semakin gemetaran.
Wanita itu telihat mengepalkan tinjunya seolah sudah bertekad. Sepertinya dia akan memantapkan pilihannya membuat Ata lagi-lagi menghela napas lelah.
"Kau sungguh mau melakukannya?" Tanya Ata tenang membuat wanita itu tertegun. Karena tidak ada jawaban, Ata pun berdiri dan memilih duduk di bangku yang sedari tadi sudah disiapkan Reiner.
Wanita itu bangkit dan akhirnya berlutut di kaki Ata. Dua tangannya menyentuh lutut Ata dan menatap dengan pandangan memohon.
'Sial, aku tidak tahan lagi melihat ini!' batin Ata kesal. Sedangkan Karma sudah hampir melepaskan tawanya.
"Kalian semua, keluarlah!" perintah Ata pada beberapa orang yang bersama Karma yang langsung dilaksanakan oleh mereka. Dan sekarang hanya tersisa mereka berempat disana, Ata, Reiner, Karma, dan wanita itu.
Tangan wanita itu akhirnya mulai menyentuh paha Ata, hingga terdengar suara Ata yang mulai gusar, "berhentilah!"
"Ah, tidak! Saya bisa melakukannya, saya pasti bisa!" mohon wanita itu sambil terbata-bata dan tangan yang kembali gemetaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/247680839-288-k788255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...