16 - Sugar Daddy

660 50 7
                                    

"Jean, kita akan pakai pakaian apa ke acara reuni nanti?"

"Benar juga, kita tidak membawa pakaian yang bagus. Apa kita berbelanja saja?"

Sejak kemarin, mereka berdua terus memikirkan gaya pakaian yang akan mereka gunakan. Melihat mereka heboh seperti itu Ata menghela napas jengah. Lagipula acaranya malam nanti, tentu saja mereka akan sangat heboh seperti itu. Ata yang sejak tadi duduk didepan mereka pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Kalian bisa memakai tuxedo atau sejenisnya yang berwarna hitam," usul Ata.

Kedua laki-laki itu berpandangan dan berteriak heboh. Mereka setuju dengan usul Ata. Dan mengingat mereka yang tidak membawa pakaian yang dimaksud, mereka berniat untuk pergi berbelanja sore ini.

"Tapi kenapa Anda menyarankan kami menggunakan warna hitam? Apa karena kami akan terlihat tampan jika menggunakannya?" tanya Eren berniat menggoda Ata.

"Aku tidak tahu soal itu. Aku menyarankan warna hitam karena aku menyukainya. Lagipula Erwin juga pasti akan menggunakan pakaian seperti itu," jelas Ata.

"Anda ternyata bukan orang yang pendiam ya. Lalu kenapa Anda jarang berbicara?" tanya Jean takjub sekaligus penasaran.

"Karena aku merasa tidak ada yang perlu kukatakan," jawab Ata malas.

Kemudian Erwin keluar dari ruangannya bertepatan dengan mereka yang berniat meminta izin untuk pergi keluar. Erwin sedikit terkejut namun mengerti dan mengizinkannya. Akhirnya mereka pun mulai bersiap-siap untuk pergi, kecuali Erwin.

"Ata, aku sudah menyiapkan keperluanmu. Jadi kau tidak perlu membelinya lagi," ucap Erwin.

Ata menatap Erwin dan mengangguk.

"Seperti yang kau inginkan. Berwarna hitam dan tidak banyak pernak-pernik, benar kan?" tanya Erwin memastikan.

Ata tersenyum riang dan mengucapkan terimakasih. Eren dan Jean sedikit sedih karena sempat berpikir Ata tidak akan ikut berbelanja, namun ternyata Ata tetap ikut dengan mereka.

Erwin memberikan salah satu kartu kredit miliknya untuk digunakan, namun ditolak oleh kedua pria itu karena merasa tidak enak. Erwin sepertinya benar-benar menganggap kedua pria itu adiknya sendiri hingga nekat membiayai semuanya.

Setelah dirasa siap mereka pun berangkat. Ata hanya menguncir ponytail rambutnya dan menggunakan topi berwarna hitam. Dia memakai masker dan juga kacamata untuk sedikit menutupi wajahnya. Eren dan Jean hanya menggunakan kaos hitam polos serta kemeja putih polos dengan lengan panjang sebagai luaran.

Di perjalanan, Ata mengatakan ingin pergi ke tempat penjualan sepeda motor terlebih dahulu. Dia berniat membeli motor yang membuat kedua pria itu bingung.

"Kenapa Anda tiba-tiba ingin membeli motor?" tanya Eren penasaran.

"Aku hanya menyukainya. Lagipula merepotkan jika harus menggunakan mobil padahal aku hanya pergi sendirian," jelas Ata.

"Eren, hubungi mereka semua! Katakan kalau pertemuan yang seharusnya dilakukan lusa kubatalkan!" pinta Ata yang terdengar seperti perintah.

Eren mengangguk dan meminjam ponsel Jean untuk menghubungi mereka. Tidak perlu heran, Eren hanya lupa mengisi pulsa. Setelah mendapatkan ponsel Jean, dia langsung menghubungi semua rekan se-unitnya.

Eren sudah menghubungi semua orang dan yang terakhir hanyalah Mikasa. Saat menghubungi Mikasa, Eren malah diteriaki olehnya. Mikasa terkejut karena mendengar suara Eren dan meminta maaf. Setelah menerima pesan Ata tadi, Mikasa akhirnya meminta Eren agar menyerahkan ponselnya kepada Ata.

I'll Fix It [Levi x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang