Kalo typo kabarin ya~
•
•
•Hingga akhirnya sebuah pertanyaan dari Isabel mengejutkannya, "Jadi bagaimana hubungan antara dirimu dan kakakku sekarang, Kakak Ipar?"
Erwin langsung menatap Ata terkejut. 'Tunggu! Kakak ipar?' batinnya. Dan Ata hanya bisa menghela napas membatin, 'Sudah kuduga akan begini akhirnya.' Dan sekarang pandangan Erwin, Petra, dan Isabel sudah menghunus padanya. Apalagi Erwin, dia bahkan menatap Ata dengan sangat tajam sekarang.
"Kau menikah tanpa memberitahuku?" tanya Erwin lagi membuat Ata kesal dan menatapnya jengah. Ata menghela napas kesal. Sejak tadi dia merasa kesabarannya yang tak seberapa terus saja diuji.
Dia memegang wajah Erwin dengan kedua tangannya untuk menatap jelas manik kakaknya itu. Kemudian berkata, "Kau salah paham, aku belum pernah menikah. Jika aku menikah nanti, kupastikan kau orang pertama yang mengetahuinya."
Erwin mengangguk dan Ata langsung melepaskannya. Kemudian ponsel Erwin berdering membuatnya harus meninggalkan mereka semua disana.
"Hubungi aku saat kau selesai agar kujemput!" perintah Erwin ke adiknya dan pergi setelah pamit pada yang lain.
"Jean akan datang nanti jadi aku akan kembali bersamanya. Aku akan menghubungimu jika memang diperlukan, Erwin," jawab Ata dan diangguki Erwin setelahnya. Sebelum pergi Erwin menyempatkan mengelus puncak kepala adiknya dengan sayang.
Setelah Erwin pergi, tatapan Isabel mengarah tepat ke mata Ata. Dia sejak tadi terus memperhatikan Ata walau tidak sejelas yang dilakukannya sekarang. Dia kemudian tersenyum senang.
"Kakak tidak berubah, ya. Baik secara sifat maupun wajahmu. Kau selalu saja bersinar," pujinya dan Ata hanya mengucapkan terimakasih. Petra terus memperhatikan gerak-gerik Isabel, karena sedikit curiga dengan apa yang direncanakan wanita itu.
"Lalu, Kakak juga belum menjawab pertanyaanku tadi. Bagaimana hubungan Kakak dengan Abang?" tanyanya lagi dan Ata menghela napas.
"Kami berteman dengan baik," jawab Ata singkat.
"Kakak tahu persis bukan itu yang ingin kudengar," balas Isabel.
"Isabel benar. Aku juga ingin tahu apa yang terjadi diantara kalian?" tanya Petra berusaha membujuk Ata.
"Tidak ada yang terjadi diantara kami berdua."
Petra dan Isabel menghela napas kesal dan mengusap wajah mereka kasar. Kemudian mereka saling berpandangan dan memasang senyum yang terlihat sedikit aneh.
"Kenapa kakak dulu menghilang? Apa karena hubungan kalian berakhir?" tanya Isabel langsung ke intinya.
"Tidak juga. Aku hanya ingin berkeliling dunia dengan gratis dan kebetulan mendapat kesempatan," jawab Ata cuek. "Kau serius?" tanya Petra tidak percaya dan diangguki Ata.
"Seperti apa perasaanmu sekarang? Dulu kau sangat menyukainya, 'kan?" tanya Isabel lagi membuat Ata tersentak dan tersenyum. "Aku baik-baik saja," begitu ujarnya.
"Aku tahu ini akan terdengar sedikit egois, tapi apa kalian tidak ingin kembali menjadi pasangan seperti sebelumnya? Aku tidak tahu dengan hatimu, tapi bisa kupastikan Abang masih sangat menyayangi Kakak seperti dulu," jelas Isabel.
"Entahlah, rasanya tidak akan semudah itu. Lagipula aku tidak ingin kecewa," jawab Ata membuat Isabel tertegun.
"Apa yang telah dilakukan Abang padamu?" tanya Isabel memaksa.
"Dia hanya membuatku merasa kecewa. Itu saja!"
"Apa Kakak sudah memaafkannya?" tanya Isabel dengan wajah penuh harap.
![](https://img.wattpad.com/cover/247680839-288-k788255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanficLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...