Kalo typo tolong kabari ya!
•
•
•- Di tempat yang berbeda -
"Oi Karl, bagaimana kabar Elena dan suaminya?" tanya pria paruh baya yang berada di hadapannya. Orang yang sama yang telah menyandera Annie dan Armin.
Pria yang dipanggil Karl tersentak dan menatapnya tajam, membuat dua orang di hadapannya berdehem dan tertawa pelan.
"Oh, maafkan aku karena sempat melupakannya!" balasnya membuat Karl berdecak. Dia kesal karena pria itu lagi-lagi menyinggung orang tuanya tanpa beban.
"Padahal kau tau apa yang telah terjadi pada mereka," balas Karl dengan nada tajam sarat akan amarah.
"Yah, aku tidak akan menampik hal itu. Memang benar kami semua terlibat dengan insiden itu. Itu sebabnya aku senang kau kembali bergabung dengan kami. Harus kukatakan kalau orang tuamu sangat bodoh karena berpikir bisa bebas dari kelompok ini," jelasnya membuat gigi Karl gemerutuk.
"Ya, dan berkatmu juga mereka sampai kehilangan nyawanya," balas Karl sengit membuat pria tua itu terkekeh pelan.
'Jika bukan demi dia, aku tidak akan sudi bergabung dengan kelompok yang sudah membunuh orang tuaku!' batin Karl penuh tekad.
"Oi, Pria Tua, berhentilah menyebut tentang penghianat seperti mereka! Kau tidak lihat wajah Karl sudah seperti apa? Tatapan matanya seolah-olah sudah siap menguburmu hidup-hidup."
"Aku mengerti. Lalu bagaimana dengan keluargamu yang lain? Kudengar kau punya adik, 'kan?" tanya Leonard–pria yang sejak tadi terus bertanya–membuat Karl lagi-lagi tersentak dan menatapnya tajam.
"Oh, maaf! Aku lupa kalau aku dilarang menyinggung perihal adik tersayangmu itu," ucapnya membuat Karl semakin menatapnya nyalang.
"Tapi jujur saja, aku juga penasaran dengan adikmu. Berapa umurnya sekarang? Sepertinya sudah kepala dua. Adikmu itu perempuan kan?" tanya putra Leonard.
"Laki-laki! Aku punya satu adik laki-laki dan dia tidak ada hubungannya dengan kelompok ini. Jangan lupakan perjanjian kita! Kalian dilarang menyentuh adikku!" jelas Karl dan diangguki kedua pria di hadapannya denga malas.
Armin yang mendengarkan percakapan mereka hanya diam. Raganya memang berada disana, tapi pikirannya sejak tadi sudah berkelana entah kemana.
"Siapa pria itu? Aku sudah melihatnya sejak kemarin tapi kau tidak mengenalkannya padaku," tanya Karl yang ditujukan untuk Armin. Armin tersentak dari lamunannya.
"Oh, dia? Dia hanya mainanku. Dia itu tidak penting jadi kau tidak perlu mengenalnya. Kau bisa menyuruhnya melakukan apapun, cukup panggil namanya saja," jelas Xavier Vincent—putra kandung Leonard.
Karl mengangguk dan melirik Armin sekilas, yang dibalas anggukan canggung Armin. Sejak awal Karl sadar kalau Armin tidak nyaman berada disana, namun dia tidak bisa berbuat apapun untuk membantunya.
Karl akhirnya menepuk tempat kosong di sampingnya dan tersenyum cerah pada Armin. "Duduklah disini, aku lelah melihatmu terus berdiri disana!" Armin mengangguk kikuk dan langsung duduk di tempat yang disarankan.
Xavier terlihat tidak senang dan ingin memprotes, namun kerlingan tajam Karl membuatnya harus mengurungkan niatnya dan berdecih. Meski dia adalah putra satu-satunya dari pemimpin kelompok Meiosei, posisi Karl tetap jauh lebih tinggi darinya.
Jauh sebelum Leonard memimpin, selama puluhan tahun keluarga bangsawan Trovy adalah pemimpin kelompok tersebut. Garis kepemimpinan itu akhirnya beralih karena Elena Trovy—ibu dari Karl Trovy—memilih untuk melengserkan posisinya dan melarikan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/247680839-288-k788255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...