Kalo typo ngomong bebih~
•
•
•- Apartemen Levi pukul 02.00 am -
"Temui aku di tempat biasa. Ada yang ingin kubicarakan!" ucap suara di seberang telepon yang dengan jelas membuat darah Levi mendidih.
"Ck, kau sadar sekarang pukul berapa?" tanya Levi marah.
"Aku tahu kau besok sengaja cuti," ucap suara di seberang dan memutuskan panggilannya.
"Brengsek!" maki Levi hampir membanting ponselnya. Dia langsung mengambil kunci mobil serta jaketnya dan bergegas keluar.
Levi tidak ingin ada kejadian buruk yang terjadi pada gadisnya hanya karena mengabaikan panggilan dari pria gila itu.
- di tempat pertemuan (bangunan tua) -
'Ck, tempat ini penuh debu dan sangat menjijikan!' batin Levi lagi-lagi mencemooh sambil membenarkan maskernya. Untung saja dia tidak lupa selalu menyediakan masker di mobilnya.
"Ada apa?" tanya Levi dengan nada tenang namun jelas tersirat akan kemarahan. Dia begitu membenci pria di hadapannya ini hingga sampai di titik ingin membunuhnya sekarang juga.
"Kau datang? Luar biasa!" balas Xavier kemudian tertawa mengejek. Melihat tatapan tajam yang ditujukan Levi, dia semakin ingin tertawa lebih keras.
"Aku merindukanmu," ucap Xavier yang hampir saja mendapat hadiah bogem mentah dari Levi.
"Kau tidak berubah sedikit pun, hm?" tanya Xavier yang mulai serius membuat Levi mengerutkan alisnya.
"Pergilah dari hidup Aurel! Kau tidak pantas bersamanya setelah semua yang dulu kau lakukan. Sadar diri, Brengsek!" teriak Xavier membuat Levi tertegun.
"Maksud—"
"Aku yang akan mendapatkan Aurel. Aku akan merebutnya!" tambah Xavier menyulut emosi Levi.
"Kau kira dirimu pantas?" balas Levi sengit membuat Xavier terkekeh geli.
"Setidaknya aku jauh lebih baik daripada kau yang pernah menyakiti dan menyia-nyiakannya!" ucapnya tajam bak pasak tak kasat mata yang langsung memaku hati Levi.
Sekelebat ingatan dari sembilan tahun silam tanpa henti menghujani kepala Levi. Semua memori tentang ketulusan Ata dan tanggapan acuh Levi, muncul secara bergantian seolah berusaha mengingatkannya akan kesalahan di masa lalu.
"Aku—"
"Kau kira pria sepertimu pantas untuknya? Jelas-jelas kau yang sudah membuatnya pergi dan sekarang kau malah berharap dia kembali dan memaafkanmu? Sadari tempatmu, Brengsek!" teriak Xavier diakhir kalimatnya dan meninju Levi dengan keras.
"Aku jelas tau kesalahanku dan aku ingin menebusnya!" teriak Levi dan membalas pukulan Xavier dengan keras. Mereka terus saling memukul satu sama lain sambil terus meluapkan isi hati mereka.
"Jangan bermimpi!" teriak Xavier seiring dengan pukulan mereka yang terus beradu.
"Yang kau miliki untuknya bukan cinta, tapi obsesi! Kau kira aku tidak tahu yang kau lakukan? Itu perbuatan kriminal, dasar bajingan!" teriak Levi lagi.
"Persetan dengan apapun yang kau katakan! Aku akan menjadikan Aurel milikku, meski apapun yang terjadi!" balas Xavier sengit yang langsung mendapat pukulan Levi.
Hingga akhirnya perkelahian mereka berhenti dengan Xavier yang sudah tumbang walau tidak kehilangan kesadaran. Sedangkan kondisi Levi juga tidak terlihat jauh lebih baik darinya, namun masih sanggup mempertahankan tubuhnya agar tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...